Parents, ini Aturan Pakai Masker pada Anak
Ada aturan memakaikan masker pada anak. (foto: pixabay/alexas_fotos)
PANDEMI corona virus membuat kita terbiasa mengenakan masker. Ketika di masa awal pandemi merebak, lembaga kesehatan terkait menyarankan pemakaian masker bagi mereka yang sakit. Namun, ketika penyebaran makin meningkat, aturan diubah. Masyarakat diimbau untuk selalu mengenakan masker saat keluar rumah.
Aturan itu diberlakukan untuk semua orang, termasuk anak-anak. Berbeda dengan orang dewasa, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan orangtua saat hendak memakaikan masker pada anak.
BACA JUGA: Jadi Sarang Bakteri, inilah 5 Hal Terjorok di Sekitarmu
1. Tidak direkomendasikan untuk anak di bawah dua tahun
Lembaga pengendalian penyakit Amerika Serikat (CDC) tidak merekomendasikan anak berusia di bawah dua tahun menggunakan masker wajah. Hal itu disebabkan saluran pernapasan mereka jauh lebih kecil. Akibatnya, ketika bernapas dengan masker, anak akan lebih kesulitan.
Selain itu, penggunaan masker pada bayi dapat meningkatkan risiko mati lemas. Masker membuat bayi lebih sulit bernapas karena akses menghirup udara yang lebih sedikit. Padahal, ketika kesulitan bernapas, bayi tidak dapat melepaskan maskernya sendiri. Hal tersebut bisa membahayakan kesehatannya.
Di sisi lain, balita yang lebih tua mungkin merasa risih ketika menggunakan masker dan lebih banyak menyentuh wajah mereka. Dengan begitu, aturan memakai masker wajah untuk anak tidak terlalu efektif.
2. Hanya dipakai saat keluar rumah
Saat berada di rumah, anak tak perlu pakai masker. American Academy of Pediatrics menyebut saat anak berada di rumah dengan anggota rumah biasa lainnya, mereka tidak perlu memakai masker. Hal ini tentu dengan asumsi mereka tidak terpapar dari orang yang mungkin positif COVID-19.
Selain itu, masker juga tidak perlu digunakan ketika anak sudah dapat diberi tahu untuk menjaga jarak dengan orang lain dan tidak menyentuh barang yang mungkin terkontaminasi.
3. Pakai masker saat pergi ke tempat ramai
Salah satu aturan dasar dalam memakai masker wajah pada anak ialah dikenakan saat anak diajak pergi ke tempat yang ramai. Umumnya, aturan itu berlaku di tempat yang sulit menerapkan penjarakan fisik, seperti supermarket, tempat praktik dokter, atau apotek.
Apabila anak berada di tempat yang sepi dan bisa menjaga jarak dengan orang lain setidaknya 2-3 meter, penggunaan masker mungkin tidak diperlukan. Terlebih lagi jika anak bisa menghindari permukaan yang mungkin terkontaminasi virus.
4. Pemakaian masker untuk anak dengan kondisi khusus
Orangtua haruslah melihat terlebih dahulu kondisi kesehatan anak sebelum memakaikan masker pada anak. Seperti dilansir Hellosehat, orangtua wajib memakaikan masker yang tepat bagi kondisi anak, sebagai berikut:
- Masker N95 untuk anak yang berisiko tinggi atau menderita penyakit autoimun.
- Penggunaan masker bedah bagi anggota rumah yang berisiko tinggi.
- Langkah standar pencegahan COVID-19 bagi anak dengan gangguan kognitif dan penyakit pernapasan parah.
Pada dasarnya, berada di rumah dan menerapkan penjarakan fisik merupakan cara terbaik untuk melindungi keluarga dari COVID-19, terutama anak-anak.
Selain itu, bagi anak yang tubuhnya tidak dalam kondisi sehat, seperti demam, batuk, pilek atau diare sebaiknya tidak pergi keluar rumah.(*)
Bagikan
Berita Terkait
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak