Paraangkat Berat Indonesia Borong 5 Emas di APG 2022
Atlet Paraangkat Berat Ni Nengah Widiasih menunjukan dua medali emas cabor Paraangkat Berat, Senin (1/8). (MP/Official NPC)
MerahPutih.com - Cabang olahraga paraangkat berat ASEAN Para Games memborong lima emas sekaligus. Cabor paraangkat berat digelar di venue Solo Paragon Mall, Senin (1/8).
Ni Nengah Widiasih dkk langsung gas pol membukukan lima emas dan satu perak.
Perubahan regulasi yang membuat setiap kelas memperebutkan dua medali emas benar-benar menjadi keuntungan tersendiri bagi kontigen Indonesia.
Baca Juga:
Sebagai informasi, paraangkat berat APG edisi kali ini memperebutkan emas dari angkatan terbaik serta total angkatan. Sebelumnya setiap kelas hanya memperebutkan satu emas yakni dari angkatan terbaik.
Lima emas plus satu perak Indonesia pada hari pertama, Senin (1/8) bersumber dari Ni Nengah Widiasih (dua emas di kelas 45 kg), Eneng Paridah (dua emas di kelas 41 kg) dan Rani Puji Astuti (satu emas dan satu perak di kelas 61 kg).
Koordinator pelatih Pelatnas Paraangkat Berat Indonesia, Coni Ruswanta mengatakan, sumbangan lima emas dari para atlet di hari pertama tentu hal menggembirakan.
"Kami sejak awal membidik banyak emas dicabor ini. Hasil ini dapat menjadi pelecut kontingen Indonesia lain di hari-hari selanjutnya," ujar Coni, Senin (1/8).
Diakuinya, hasil ini melebihi ekspektasi tim terutama debutan Eneng Paridah yang dapat dua emas dari angkatan terbaik dan total angkatan. Rani Puji Astuti menjadi penutup pesta emas Indonesia dengan menjadi yang terbaik di kelas 61 kg.

Dia mencatatkan angkatan terbaik 90 kg, meninggalkan Nguyen Thi Thanh Thuy (Vietnam) di posisi kedua dengan angkatan terbaik 84 kg. Adapun medali perunggu diraih Somkhon Anon (Thailand) dengan angkatan terbaik 83 kg.
"Prestasi tersebut mengakhiri penantian dia (Rani) meraih medali emas di APG," katanya.
Atlet Paraangkat Berat Rani mengaku baru APG Solo ini meraih emas. Pada dua edisi APG sebelumnya, lanjut dia, di Myanmar (2015) dan Malaysia (2017), torehan lifter asal Kudus itu mentok di medali perak.
"Dapat emas perdana (APG) rasanya sangat senang, sangat bersyukur. Saya memang berharap tahun ini bisa memberikan yang terbaik untuk negeri," ujar Rani.
Rani mengakui penampilannya di Solo belum optimal meski sukses meraih satu emas. Dia merasa bisa lebih baik lagi andai tak diganggu problem vitalitas.
"Beberapa waktu terakhir, bahu kanannya agak bermasalah. Jika dalam kondisi prima, saya bisa mencatat angkatan terbaik hingga 100 kg seperti yang dilakukannya saat meraih emas di Peparnas Papua 2021," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Jadi Ketua INASPOC, Gibran Bolak-balik Solo-Jakarta demi Sponsor APG
Bagikan
Mula Akmal
Berita Terkait
Ketua DPC Solo Terang-terangan Tolak Rencana Budi Arie Mau Masuk Gerindra
Mediasi Deadlock, Warga Tetap Tolak Pendirian SPPG Solo dan Minta Pindah Lokasi
Gunung Merapi Keluarkan 4 Kali Awan Panas Guguran, Masyarakat Diminta Waspada
Harga Emas Hari Ini, 11 November 2025: Galeri24 dan UBS Kompak Meroket
Bawa Spanduk Marsinah, Massa Eks Karyawan PT Sritex Demo Tuntut Pembayaran Pesangon
Resmob Polres Sukoharjo Tangkap Penadah Bayi Korban Penculikan Lintas Provinsi
Suksesi Sah PB XIII Belum Ada, DPRD Imbau Internal Keraton Solo Jangan Panas
Anak Tertua PB XIII Ogah Tanggapi Purbaya Deklarasi sebagai PB XIV
Hasil Lab Nyatakan Halal, Bakso Viral di Solo Buka Kembali dan Bagikan 450 Porsi Gratis
Polres Sukoharjo Temukan Buah Impor Menu MBG Mengandung Sianida