Pantura Jawa Makin Terancam Banjir Rob


Pelaksana tugas Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari (kanan) dalam Disaster Briefing diikuti daring di Jakarta, Senin (12/12/2022). (Antara/Devi Nindy)
MerahPutih.com - Ekosistem mangrove atau bakau di kawasan pantai utara (pantura) Pulau Jawa saat ini dinilai tidak cukup kuat dalam menangkal banjir dari laut , atau rob.
Pelaksana tugas Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, banjir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah dan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, sangat berdampak pada ribuan masyarakat.
Baca Juga:
8 RT di Jakarta Utara Terendam Banjir ROB
"Jadi meskipun menghalangi intrusi laut, menghalangi laju penetrasi air laut ke arah darat, itu sudah agak susah, karena banyak tambak yang hancur. Sedangkan mangrove di belakangnya tidak cukup kuat untuk menahan terjangan air," ujar Abdul.
Rob lebih banyak dipengaruhi oleh air pasang, yang kemudian kondisi ekosistem di pesisir tidak cukup baik untuk bisa menjadi pagar alamiah bagi ekosistem dan masyarakat di pesisir untuk bisa menghindari terjangan atau penetrasi langsung dari air laut.
"Di Pantura Jawa ini sebenarnya menjadi PR (pekerjaan rumah) yang cukup panjang, karena Pantura Jawa beralih fungsi menjadi tambak. Kemudian revitalisasi ekosistem tambak yang kurang produktif menjadi lahan mangrove kembali itu memakan waktu yang cukup lama," katanya.
Hingga saat ini, meskipun cukup banyak kerja keroyokan dari Kementerian/Lembaga seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan di Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, ada kemungkin masyarakat baru bisa melihat kampanye penanaman kembali pada 5-10 tahun ke depan.
"Yang saat ini saja kita harus benar-benar bisa mempertahankan mangrove yang sudah ada, supaya tidak makin berkurang, karena laju pengurangan mangrove ini cukup cukup signifikan khususnya di Pantura," katanya.
Peta Mangrove Nasional yang dirilis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2021, diketahui bahwa total luas mangrove Indonesia seluas 3.364.076 Ha.
Dari 3.364.076 Ha mangrove Indonesia terdapat 3 (tiga) klasifikasi kategori kondisi mangrove sesuai dengan persentase tutupan tajuk, yaitu mangrove lebat, mangrove sedang, dan mangrove jarang.
Dari total luasan mangrove Indonesia seluas 3.364.076 Ha, kondisi mangrove lebat seluas 3.121.239 Ha (93%), mangrove sedang seluas 188.363 Ha (5%), dan mangrove jarang seluas 54.474 Ha (2%).
Fokus pemerintah dalam melakukan rehabilitasi kawasan mangrove berada di mangrove dengan kondisi tutupan yang jarang. (Knu)
Baca Juga:
BNPB Salurkan Dana Bantuan Perbaikan Rumah Korban Gempa Cianjur
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Topan Super Ragasa Terjang Filipina, Berpotensi Katastrofik dengan Ribuan Orang Dievakuasi

53 Rumah di Kabupaten Madiun Rusak karena Puting Beliung, Tidak Ada Korban Jiwa yang Dilaporkan

Semburan Abu Tebal Gunung Semeru Setinggi 700 Meter, Pahami Zona Merah untuk Hindari Awan Panas dan Lahar Hujan

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erups, Beberapa Desa Terancam Banjir Lahar Hujan

Gempa Nabire Papua M 6,6 Sebabkan Jaringan Telekomunikasi Terputus dan Objek Vital Rusak

BNPB Kirim Tim Reaksi Cepat ke Nabire, Tangani Dampak dan Kerusakan Akibat Gempa

Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Nabire, Seluruh Jaringan Komunikasi Terputus

Hujan Deras di Puncak Gunung Semeru Picu Banjir Lahar Selama 2,5 Jam, Waspada Potensi Awan Panas Hingga Radius 13 Kilometer

Gempa ‘Darat’ Magintudo 6,6 di Nabire Papua Tengah Dipicu Pergerakan di Sesar Anjak Weyland, Getarannya Bikin Orang Bangun Terkaget

4 Langkah Pemkab Tangerang Hadapi Bencana Alam Akibat Cuaca Ekstrem
