PAN: Banyak yang Ingin Tetap Jadi Oposisi
Politisi PAN Faldo Maldini (MP/Ponco Sulaksono)
MerahPutih.com - Wasekjen PAN, Faldo Maldini mengatakan isu ekonomi yang digaungkan BPN di Pilpres 2019 adalah tawaran politik yang disumbangkan partainya kepada paslon Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
"Itulah yang kami titipkan ke Pak Prabowo dan Pak Sandi. Tapi barang yang dititipkan bisa diambil kembali. Saat kemarin sudah tutup penitipannya, kita ambil barang kita kembali," kata Faldo dalam diskusi MNC Trijaya, Jakarta Pusat, Sabtu (29/6).
Meski begitu, Faldo juga menegaskan PAN tak 'ke-geer-an' akan ditawari bergabung dalam koalisi Pemerintah.
Baca Juga: Tak Gabung Jokowi, Elektabilitas Demokrat Dinilai Terancam Melorot
"Di PAN masih banyak yang ingin di oposisi, tapi tidak sedikit yang ingin bergabung ke Pemerintah. Kami tidak mau ke-geer-an, kepedean," jelas Faldo.
"Kami selalu fokus untuk kepentingan konstituen kita, mengakomodasi kepentingan ranting, cabang, dan lainnya," tutur Faldo.
Faldo menuturkan, partai yang sebelumnya tergabung di Koalisi Indonesia Adil dan Makmur berhak menentukan arah politik masing-masing setelah putusan MK.
Dia menyadari, partainya tak masuk dalam kategori perolehan suara teratas di Pileg 2019. "Kami menyadari memiliki angka yang relatif kecil tapi tidak sedikitpun mengurangi niatan kami berkontribusi untuk negeri. Untuk penentuan sikap, ada mekanisme namanya rakernas," ujar Faldo.
Koalisi Prabowo-Sandiaga resmi bubar setelah gugatan paslon 02 ditolak Mahkamah Konstitusi (MK). Prabowo menyerahkan langkah politik selanjutnya kepada masing-masing parpol. (Knu)
Baca Juga: Pengamat: Koalisi Jokowi Berpotensi Jadi Orde Baru Jilid II
Bagikan
Berita Terkait
Prabowo Minta Korban Ledakan SMA 72 Wajib Jadi Prioritas Nomor Satu
Bukan Oppa K-Pop! Ternyata Inilah Idola Utama Presiden Prabowo Subianto dari Korea Selatan
Prabowo Bantah Takut dengan Jokowi, Minta Rakyat Hormati Mantan Presiden
Prabowo Mau Borong 30 Rangkaian KRL, Jumlah Penumpang Diprediksi Tembus 400 Juta Orang
Prabowo Mau Bayar Utang Whoosh Pakai Uang Sitaan Korupsi, Ekonom: Enggak Bakal Cukup!
Respons Kecelakaan KA Bangunkarta, DPR Ingatkan KAI Target Zero Accident dari Prabowo
Prabowo Mau Tambah Rangkaian KRL, Waktu Tunggu Jadi Lebih Pendek di Jam Krusial
Ternyata, Prabowo Andalkan Duit dari Sini untuk Alokasi Bayar Utang Whoosh
Prabowo Alokasikan Rp 5 Triliun untuk Tambah 30 Rangkaian KRL, ini Respons Komisi V DPR
Prabowo Minta Utang Whoosh Jangan Lagi Dipolitisasi, Tegaskan Bukan Proyek Untung-Rugi