Headline

Pakar Tafsir Uhamka Sebut Konflik Bukan Ajaran Islam

Eddy FloEddy Flo - Minggu, 26 Mei 2019
 Pakar Tafsir Uhamka Sebut Konflik Bukan Ajaran Islam

Dr Izza Rohman pakar tafsir Alquran dari Uhamka (Foto: uhamka.ac.id)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Pakar Tafsir dari Universitas Hamka Izza Rohman menegaskan bahwa konflik bukan ajaran dari agama Islam. Menurutnya, islam justru menyarankan untuk setiap umat muslim yang terpecah agar islah atau rekonsiliasi.

"Muslim kalau marahan saja tidak boleh lebih dari tiga hari," kata Izza dalam acara diskusi Pesan Perdamaian Dalam Alquran yang digelar Bamusi di Kantor PDI Perjuangan di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (26/5).

Izza Rohman menuturkan, banyak kalangan demi kepentingan pribadi yang mengutip ayat Alquran dengan tujuan untuk memprovokasi umat Islam berperang.

"Dalam Alquran jihad selalu di jalan Allah, harus lurus, tujuannya harus benar bukan jihad untuk politik, kekuasaan, kepentingan atau ekonomi," ujar Izza yang juga doktor di bidang tafsir itu.

Menurut dia, makna jihad dalam Alquran selalu ke arah yang positif. Dan apabila diterjemahkan ke dengan cara tidak benar, maka hal itu akan menyalahi konsep fisabilillah atau berjuang di jalan Allah. Karena itu, semua pihak harus mempelajari Alquran secara holistik.

"Ada perintah berperang di jalan Allah tapi tidak ada membunuh di jalan allah. Itu tidak ada dalam Alquran. Terbunuh di jalan Allah, ada. Perbedaan dan kemajemukan disikapi positif. Ayat-ayat Alquran tidak boleh dinegasikan," jelasnya.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (Foto: merahputih.com/Fadli)

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menuturkan, dalam Alquran, ada sebuah ayat Iqra yang menganjurkan umat Islam untuk membaca. Karena itu, Hasto meyakini membaca Alquran juga tidak hanya berbicara tentang teks, tetapi konteks di baliknya.

Hasto juga mengajak semua pihak untuk membaca suasana kebatinan rakyat saat ini. Seperti pesan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, kata Hasto, yang mana tujuan berbangsa adalah persatuan dan perdamaian.

"Kita adalah bangsa religius di mana upaya kita menyembah Tuhan. Sepakat perbedaan itu adalah anugerah. Mari kita bersama-sama menjadikan keseluruhan keimanan kita masing-masing mewujudkan persaudaraan kita," ungkapnya.

BACA JUGA: Ketua Umum PB HMI Ingatkan Kaum Milenial Pentingnya Jaga Stabilitas Negara

Sejumlah Anggota BPN Ditangkap, Begini Reaksi Sandiaga Uno

Kemudian, Direktur Eksekutif Lembaga Studi Agama dan Filsafat Iqbal Hasanuddin mengatakan, berbicara tentang jihad, banyak pihak memahaminya sebagai perintah untuk berperang. Namun terlebih dari itu, Iqbal mengingatkan ayat perdamaian lebih banyak dibanding soal perang ataupun jihad.

"Menurut saya pesan utama Alquran adalah perdamaian. Sementara ayat-ayat jihad tidak bisa ditafsirkan sebagai perintah perang, melainkan ajaran tentang merawat jiwa atau jihad an-nafsi," tutupnya.(Asp)

#Alquran #PDI Perjuangan #Hasto Kristiyanto #Jihad
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Indonesia
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Makna Sumpah Pemuda tidak hanya soal persatuan teritorial, tetapi juga semangat kebangsaan dan kesadaran geopolitik yang menjadi fondasi kuat Indonesia.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Indonesia
Hari Santri 2025, Megawati Titip 3 Pesan Resolusi Jihad untuk Tanamkan Cinta Tanah Air
Peringatan Hari Santri 2025 dimaknai PDIP sebagai momentum untuk membangkitkan kekuatan moral dan rasa percaya diri bangsa.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 22 Oktober 2025
Hari Santri 2025, Megawati Titip 3 Pesan Resolusi Jihad untuk Tanamkan Cinta Tanah Air
Indonesia
Ingin Petani Sejahtera, PDIP Dorong Petani Punya Lahan Melalui UU Pokok Agraria
Tantangan global terkait pangan dan perubahan iklim akan mendorong kelahiran petani-petani muda di Indonesia.
Dwi Astarini - Kamis, 25 September 2025
Ingin Petani Sejahtera, PDIP Dorong Petani Punya Lahan Melalui UU Pokok Agraria
Indonesia
Hari Tani Nasional Jadi Momentum Wujudkan Kedaulatan Pangan
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menekankan pangan merupakan soal kemanusiaan sekaligus kedaulatan bangsa.
Dwi Astarini - Rabu, 24 September 2025
Hari Tani Nasional Jadi Momentum Wujudkan Kedaulatan Pangan
Indonesia
Hasto Tegaskan Prabowo Masih Percaya Ke Megawati
Kepercayaan ini terlihat dari posisi Megawati yang tetap menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP)
Angga Yudha Pratama - Minggu, 17 Agustus 2025
Hasto Tegaskan Prabowo Masih Percaya Ke Megawati
Indonesia
Jadi Sekjen PDIP Lagi, Hasto Tegaskan Bakal Selalu Loyal ke Megawati
PDIP, kata ia, akan berdiri di depan dalam memelopori kebijakan-kebijakan pro rakyat sesuai arahan dari Megawati pada saat Kongres Ke-6 PDIP di Bali.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 17 Agustus 2025
Jadi Sekjen PDIP Lagi, Hasto Tegaskan Bakal Selalu Loyal ke Megawati
Indonesia
Ganjar Ungkap Momen Megawati kembali Tunjuk Hasto Jadi Sekjen PDIP
Penunjukan sekjen partai menjadi kewenangan ketua umum.
Dwi Astarini - Kamis, 14 Agustus 2025
Ganjar Ungkap Momen Megawati kembali Tunjuk Hasto Jadi Sekjen PDIP
Indonesia
Struktur Kepengurusan Terbaru PDIP: Hasto Kristiyanto Kembali Jabat Posisi Sekjen
Posisi sekjen sempat diambil alih oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 14 Agustus 2025
Struktur Kepengurusan Terbaru PDIP: Hasto Kristiyanto Kembali Jabat Posisi Sekjen
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Amnesti hingga Abolisi untuk Tom Lembong dan Hasto Kristiyanto Ternyata Diberikan Atas Perintah Jokowi
Sebuah unggahan informasi menyebut pemberian kebebasan untuk dua tokoh politik itu karena jasa Presiden ke-7 RI Joko Widodo.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 08 Agustus 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Amnesti hingga Abolisi untuk Tom Lembong dan Hasto Kristiyanto Ternyata Diberikan Atas Perintah Jokowi
Indonesia
Menkum Ungkap Alasan Utama Presiden Beri Amnesti Hasto dan Abolisi Tom Lembong
Abolisi adalah hak presiden untuk menghapuskan tuntutan pidana atau menghentikan proses hukum dengan persetujuan DPR
Angga Yudha Pratama - Kamis, 07 Agustus 2025
Menkum Ungkap Alasan Utama Presiden Beri Amnesti Hasto dan Abolisi Tom Lembong
Bagikan