Kesehatan

Pahami Gejala dan Risiko Stroke Ringan

P Suryo RP Suryo R - Senin, 12 September 2022
Pahami Gejala dan Risiko Stroke Ringan

Waspada dengan stroke ringan, karena bisa menjadi gejala dari stroke permanen. (freepik/freepik)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

STROKE ringan merupakan stroke yang berlangsung singkat dan dapat menghilang dalam hitungan menit atau jam. Meski demikian, kamu tetap perlu waspada dengan stroke ringan, karena bisa menjadi gejala dari stroke permanen yang perlu segera ditangani.

Stroke Data Bank of the National Institute of Neurological and Communicative Disorders and Stroke menerangkan stroke ringan atau dikenal dalam istilah medis Transient Ischemic Attack (TIA) adalah kondisi ketika suplai darah ke otak terhalang untuk sementara waktu akibat penyumbatan di pembuluh darah otak.

Meski berlangsung singkat dan tidak menyebabkan kerusakan otak permanen, kamu tetap perlu waspada karena serangan stroke ringan bisa menjadi peringatan bahwa kamu berisiko mengalami stroke yang lebih parah di masa mendatang.

Baca Juga:

Melukai Diri Sendiri Tanda Seseorang Butuh Bantuan

kesehatan
Stroke ringan kondisi ketika suplai darah ke otak terhalang untuk sementara waktu akibat penyumbatan di pembuluh darah otak. (freepik/kjpargeter)

Gejala stroke ringan

Gejala stroke ringan umumnya hampir serupa dengan stroke permanen. Berikut ini adalah beberapa gejalanya:

- Otot wajah melemah dan membuat salah satu sisi wajah turun.

- Sulit mengangkat kedua lengan dan tungkai karena lemas atau mati rasa.

- Kemampuan berbicara terganggu, misalnya bicara cadel dan tidak beraturan atau bahkan tidak mampu berbicara.

- Kesemutan di bagian tubuh yang terkena serangan stroke ringan, seperti kepala, wajah, lengan, dan tungkai.

- Gangguan penglihatan pada salah satu atau kedua mata.

- Hilangnya keseimbangan tubuh dan sistem koordinasi tubuh.

-Sulit menelan.

Perbedaan mendasar antara stroke ringan dengan stroke adalah tingkat keparahan penyumbatan yang menghalangi aliran darah ke otak. Pada stroke ringan, sumbatan masih kecil dan belum menyebabkan kerusakan permanen pada saraf otak.

Selain itu, gejala stroke ringan juga bisa membaik dalam hitungan menit atau jam. Sedangkan, penyumbatan aliran darah ke otak yang terjadi pada stroke sudah parah hingga menyebabkan kerusakan saraf otak.

Faktor risiko

Sebelumnya telah disebutkan bahwa stroke ringan disebabkan oleh terhambatnya suplai darah ke otak. Penyumbatan ini bisa terjadi akibat penumpukan plak atau gumpalan udara di dalam arteri.

Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami stroke ringan, yaitu:

- Berusia di atas 55 tahun

- Riwayat stroke dalam keluarga

- Kebiasaan merokok

- Konsumsi makanan berlemak dan tinggi garam

- Konsumsi minuman alkohol secara berlebihan

- Kondisi medis tertentu, seperti hipertensi, obesitas, dan diabetes

- Gangguan irama jantung

Jika mengalami salah satu gejala stroke ringan, segera hubungi dokter atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dokter akan melakukan rangkaian pemeriksaan untuk memastikan diagnosis, meliputi tes fisik, tes darah, dan pemeriksaan penunjang, seperti CT scan, MRI, EKG, serta foto Rontgen.

Melalui diagnosis yang diperoleh dokter, pengobatan akan disesuaikan dengan penyebab stroke ringan yang kamu alami. Dokter dapat meresepkan obat-obatan untuk mencegah pembekuan darah atau menghilangkan penumpukan plak dari arteri yang menyuplai darah ke otak.

Baca Juga:

Jenis Cedera Paling Sering Dialami Pelari

kesehatan
Gejala kesemutan di bagian tubuh yang terkena serangan stroke ringan, seperti kepala, wajah, lengan, dan tungkai. (freepik/lifestylememory)

Waspada

Meski gejala stroke ringan berlangsung singkat, tetapi kondisi ini perlu diwaspadai karena dapat mengancam jiwa. Seseorang yang pernah mengalami stroke ringan diduga memiliki harapan hidup yang lebih rendah dibandingkan yang tidak pernah mengalami stroke ringan.

American Stroke Association menunjukkan bahwa sekitar 4 dari 10 orang yang terkena stroke ringan berisiko menderita stroke secara permanen. Hal yang lebih berbahaya adalah setengah dari kejadian stroke tersebut dapat terjadi dalam kurun waktu 48 jam setelah gejala stroke ringan.

Masih melansir data yang sama bahwa sekitar 10 persen orang yang pernah mengalami stroke ringan akan mengalami stroke dalam kurun waktu 1–5 tahun ke depan.

Kondisi yang lebih parah bisa terjadi jika gejala stroke ringan tidak terdeteksi dan dibiarkan tanpa penanganan. Gangguan pada otak yang tidak mendapat penanganan dengan cepat dan tepat dapat memicu komplikasi, seperti demensia.

Terlepas dari pernah mengalami atau tidak, ada beberapa cara yang dapat menurunkan risiko terkena stroke ringan, yaitu menghentikan kebiasaan merokok, membatasi konsumsi makanan berkolesterol, menghindari minuman beralkohol, dan berolahragaa secara rutin.

Kamu juga harus memenuhi kebutuhan makanan kaya nutrisi yang berasal dari buah dan sayur, serta menjaga berat badan ideal. Jika kamu mengalami memiliki kondisi yang dapat meningkatkan risiko stroke ringan, konsultasikan ke dokter untuk mengetahui langkah pencegahannya. (DGS)

Baca Juga:

Kenapa Orang bisa Latah?

#Kesehatan #Penyakit Jantung Dan Stroke
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Bagikan