Pahami Gejala dan Risiko Stroke Ringan


Waspada dengan stroke ringan, karena bisa menjadi gejala dari stroke permanen. (freepik/freepik)
STROKE ringan merupakan stroke yang berlangsung singkat dan dapat menghilang dalam hitungan menit atau jam. Meski demikian, kamu tetap perlu waspada dengan stroke ringan, karena bisa menjadi gejala dari stroke permanen yang perlu segera ditangani.
Stroke Data Bank of the National Institute of Neurological and Communicative Disorders and Stroke menerangkan stroke ringan atau dikenal dalam istilah medis Transient Ischemic Attack (TIA) adalah kondisi ketika suplai darah ke otak terhalang untuk sementara waktu akibat penyumbatan di pembuluh darah otak.
Meski berlangsung singkat dan tidak menyebabkan kerusakan otak permanen, kamu tetap perlu waspada karena serangan stroke ringan bisa menjadi peringatan bahwa kamu berisiko mengalami stroke yang lebih parah di masa mendatang.
Baca Juga:

Gejala stroke ringan
Gejala stroke ringan umumnya hampir serupa dengan stroke permanen. Berikut ini adalah beberapa gejalanya:
- Otot wajah melemah dan membuat salah satu sisi wajah turun.
- Sulit mengangkat kedua lengan dan tungkai karena lemas atau mati rasa.
- Kemampuan berbicara terganggu, misalnya bicara cadel dan tidak beraturan atau bahkan tidak mampu berbicara.
- Kesemutan di bagian tubuh yang terkena serangan stroke ringan, seperti kepala, wajah, lengan, dan tungkai.
- Gangguan penglihatan pada salah satu atau kedua mata.
- Hilangnya keseimbangan tubuh dan sistem koordinasi tubuh.
-Sulit menelan.
Perbedaan mendasar antara stroke ringan dengan stroke adalah tingkat keparahan penyumbatan yang menghalangi aliran darah ke otak. Pada stroke ringan, sumbatan masih kecil dan belum menyebabkan kerusakan permanen pada saraf otak.
Selain itu, gejala stroke ringan juga bisa membaik dalam hitungan menit atau jam. Sedangkan, penyumbatan aliran darah ke otak yang terjadi pada stroke sudah parah hingga menyebabkan kerusakan saraf otak.
Faktor risiko
Sebelumnya telah disebutkan bahwa stroke ringan disebabkan oleh terhambatnya suplai darah ke otak. Penyumbatan ini bisa terjadi akibat penumpukan plak atau gumpalan udara di dalam arteri.
Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami stroke ringan, yaitu:
- Berusia di atas 55 tahun
- Riwayat stroke dalam keluarga
- Kebiasaan merokok
- Konsumsi makanan berlemak dan tinggi garam
- Konsumsi minuman alkohol secara berlebihan
- Kondisi medis tertentu, seperti hipertensi, obesitas, dan diabetes
- Gangguan irama jantung
Jika mengalami salah satu gejala stroke ringan, segera hubungi dokter atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dokter akan melakukan rangkaian pemeriksaan untuk memastikan diagnosis, meliputi tes fisik, tes darah, dan pemeriksaan penunjang, seperti CT scan, MRI, EKG, serta foto Rontgen.
Melalui diagnosis yang diperoleh dokter, pengobatan akan disesuaikan dengan penyebab stroke ringan yang kamu alami. Dokter dapat meresepkan obat-obatan untuk mencegah pembekuan darah atau menghilangkan penumpukan plak dari arteri yang menyuplai darah ke otak.
Baca Juga:

Waspada
Meski gejala stroke ringan berlangsung singkat, tetapi kondisi ini perlu diwaspadai karena dapat mengancam jiwa. Seseorang yang pernah mengalami stroke ringan diduga memiliki harapan hidup yang lebih rendah dibandingkan yang tidak pernah mengalami stroke ringan.
American Stroke Association menunjukkan bahwa sekitar 4 dari 10 orang yang terkena stroke ringan berisiko menderita stroke secara permanen. Hal yang lebih berbahaya adalah setengah dari kejadian stroke tersebut dapat terjadi dalam kurun waktu 48 jam setelah gejala stroke ringan.
Masih melansir data yang sama bahwa sekitar 10 persen orang yang pernah mengalami stroke ringan akan mengalami stroke dalam kurun waktu 1–5 tahun ke depan.
Kondisi yang lebih parah bisa terjadi jika gejala stroke ringan tidak terdeteksi dan dibiarkan tanpa penanganan. Gangguan pada otak yang tidak mendapat penanganan dengan cepat dan tepat dapat memicu komplikasi, seperti demensia.
Terlepas dari pernah mengalami atau tidak, ada beberapa cara yang dapat menurunkan risiko terkena stroke ringan, yaitu menghentikan kebiasaan merokok, membatasi konsumsi makanan berkolesterol, menghindari minuman beralkohol, dan berolahragaa secara rutin.
Kamu juga harus memenuhi kebutuhan makanan kaya nutrisi yang berasal dari buah dan sayur, serta menjaga berat badan ideal. Jika kamu mengalami memiliki kondisi yang dapat meningkatkan risiko stroke ringan, konsultasikan ke dokter untuk mengetahui langkah pencegahannya. (DGS)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
