Kesehatan

Orang yang Makan di Larut Malam Cenderung Mengonsumsi Kalori dan Junk food Lebih Banyak

Leonard Leonard - Senin, 07 September 2020
Orang yang Makan di Larut Malam Cenderung Mengonsumsi Kalori dan Junk food Lebih Banyak

40 persen asupan kalori banyak didapat setelah pukul 4 sore. (Foto: Unsplash/nrd)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

TERNYATA terdapat lebih banyak penelitian bahwa bukan hanya apa yang kita konsumsi saja. Namun ketika kita mengonsumsi makananlah yang membuat perbedaan pada kesehatan dan kesejahteraan kita secara menyeluruh.

Menurut penelitian yang dipresentasikan pada Kongres Obesitas Eropa dan Internasional 2020, mengonsumsi banyak makanan di malam hari ketimbang di siang hari, dikaitkan dengan mengonsumsi lebih banyak kalori secara keseluruhan, dan makanan yang kurang bergizi.

Baca juga:

Jangan Minum ini Sebelum Tidur!

1
Waktu makan telah terbukti memengaruhi proses metabolisme dan fisiologis. (Foto: Unsplash/Aaron Thomas)

Para peneliti dari Universitas Ulster di Irlandia Utara melihat data dari 1.200 orang dewasa dalam Survei Diet dan Gizi Nasional Inggris dari tahun 2012 hingga 2017. Melansir laman Insider, mereka menemukan bahwa, rata-rata, setiap orang yang disurvei mendapatkan sekitar 40 presen kalori harian mereka setelah pukul 6 sore. Walaupun kebiasaan tiap orang sangat bervariasi.

Peneliti menemukan bahwa mereka lebih cenderung mengonsumsi lebih banyak kalori yang dibutuhkan sepanjang hari. Orang yang makan larut malam cenderung mencari makanan dengan kualitas buruk. Seperti mengonsumsi lebih banyak junk food, makanan berlemak, alkohol, dan lebih sedikit makanan kaya nutrisi.

Menariknya, orang yang mengonsumsi makanan saat larut malam sebenarnya mengonsumsi lebih sedikit karbohidrat dan gula. Ini dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi makanan lebih banyak di siang hari. Namun, itu tidak cukup untuk melebihi kalori ekstra yang mereka konsumsi, secara nutrisi.

Baca juga:

Ngemil Gaya Hidup Tidak Sehat?

2
Makan malam juga cenderung mengonsumsi kualitas makanan yang lebih buruk. (Foto: Unsplash/Igor Miske)

Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang menemukan bahwa ketika kita mengonsumsi makanan membuat perbedaan bagi kesehatan secara keseluruhan.

"Waktu makan telah terbukti memengaruhi proses metabolisme dan fisiologis, dengan pola makan yang tidak teratur. Seperti mengonsumsi makan di larut malam, terkait dengan peningkatan risiko obesitas. Namun, sedikit yang diketahui tentang bagaimana waktu makan memengaruhi pilihan makanan dan kualitas diet secara keseluruhan," Judith Baird, peneliti di Universitas Ulster.

Hasil ini merupakan bukti bahwa ahli gizi mungkin dapat membantu orang meningkatkan pola makan hanya dengan mengubah pola makan.

"Waktu asupan energi mungkin merupakan perilaku penting yang dapat dimodifikasi untuk dipertimbangkan dalam intervensi nutrisi di masa depan. Tidak hanya karena dapat membantu mengurangi asupan energi secara keseluruhan, namun juga dapat memiliki asupan pada pilihan makanan," katanya.

Penelitian di masa depan harus mengeksplorasi lebih lanjut bagaimana hal ini bekerja. Termasuk bagaimana perasaan lapar dan kenyang dapat berubah sepanjang hari berdasarkan kebiasaan makan, Baird menambahkan. (lgi)

Baca juga:

Obesitas Menghantui Anak-Anak Akibat Penutupan Sekolah

#Kesehatan #Makanan Sehat
Bagikan
Ditulis Oleh

Leonard

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan