Mengintip Suasana Hari Pertama Sekolah di SMA Pahoa


Hari pertama sekolah siswa kelas 10 SMA Pahoa (Foto: MP/Ikhsan Digdo)
DI ruangan ini terlihat para pelajar SMA itu berkumpul memenuhi ruangan. Mereka tampak rapi mengenakan seragam sekolah lengkap. Tidak lupa mereka mengalungi nametag sebagai penanda mereka siswa baru kelas 10 SMA.
Begitulah suasana di lobi Sekolah Pahoa, Gading Serpong, Tangerang Selatan, pagi ini, Senin (15/7). Beranjak dari ruangan itu, para siswa langsung menuju ke lapangan untuk mengikuti upacara bendera. Khusus siswa kelas 10 yang mengikuti upacara hari ini yang sekaligus menjadi acara penyambutan mereka.
Upacara bendera itu berjalan begitu hikmat. Pembinanya langsung Kepala SMA Pahoa, Lia Soleman. Saat memasuki sesi pemberian amanat, Ibu Lia pun menyambut para siswa baru itu. "Selamat datang semuanya di Sekolah Pahoa. Tetap semangat di hari pertama sekolah ini ya," kata Ibu Lia di atas podium.

Baca juga:
Mengintip Keseruan Sekolah Anak Berkebutuhan Khusus
Lia juga berpesan kepada para siswa baru. Supaya mereka bisa segera beradaptasi dengan lingkungan sekolah yang baru. Baik dalam mengenal teman baru hingga menyesuaikan diri dengan kurikulum baru. "Jangan sungkan bertanya kepada kakak osis jika ada pertanyaan," tuturnya.
Hari pertama sekolah bisa menjadi pengalaman menyenangkan bagi siswa. Meskipun ada yang sempat gugup di malam sebelumnya karena harus menghadapi suasana baru. Proses adaptasi memang tidak bisa langsung. Merahputih.com pun mewawancarai seorang siswa bernama Nayaka usai upacara bendera.

Siswa jurusan IPA ini mengaku sempat gugup menjelang masuk sekolah. Namun, karena percaya diri, ia yakin bisa menghadapi hari pertama sekolah dengan lancar. "Persiapan aku doa sih terus harus yakin kalau SMA ini bakalan semuanya oke. Pokoknya harus yakin dan siap deh," kata Nayaka.
Meskipun sebelumnya Nayaka sekolah di SMP Pahoa. Bagi dia suasana SMA Pahoa ini tetap baru walau gedungnya sama. Karena bagi dia pergaulan dengan teman-teman tetap baru. Terlebih kurikulum yang harus dia hadapi berbeda dengan kurikulum SMP.
Baca juga:
Tips dan Cara Menghadapi 'Bullying' di Sekolah
Nayaka juga bertekad akan belajar dengan sungguh-sungguh di jenjang SMA ini. Orangtuanya berpesan agar dia selalu menyeimbangkan pelajaran dengan pergaulan. "Kalau SMA kata orangtua bakal jadi masa yang enggak terlupakan. Jadi selain belajar sungguh-sungguh harus enjoy juga," tambah siswa berkacamata itu.

Senada dengan Nayaka, siswa bernama Michael merasakan hal sama. Dia merasakan perbedaan sejak beranjak dari siswa SMP menjadi siswa SMA. Salah satunya ia merasa harus lebih mandiri.
Menurut Michael, belajar di bangku SMP lebih mudah karena ia masih bisa mengandalkan bantuan dari guru dan teman. Berbeda dengan belajar di bangku SMA. Ia merasa semua hal menjadi tanggung jawabnya. "Lebih ke mandiri sih, sekarang apa-apa harus sendiri. Jadi enggak ada bantuan dari guru lagi," kata Michael.
Bisa dibilang Michael cukup cerdas. Sebab, meskipun baru masuk SMA ia sudah memiliki cita-cita ketika lulus SMA nanti. Ia berencana mengambil kuliah kedokteran di Universitas negeri. "Saya sudah kepikiran PTN UI kedokteran, pasti akan saya usahakan," tutur Michael.
Baca juga:
Membawa Bekal ke Sekolah Bikin Anak lebih Fokus Belajar

Setelah upacara bendera selesai, para siswa langsung menuju ke lantai 9. Di lantai tersebut mereka berkumpul di ruangan auditorium untuk menjalankan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Metode MPLS di sekolah ini edukatif. Para siswa berkumpul dengan tertib di ruangan auditorium. Kemudian mereka diberikan penyuluhan oleh anggota Osis dan para staf pengajar. Mulai dari visi misi sekolah, hingga tata tertib sekolah.
Prawira, Ketua Osis SMA Pahoa mengatakan, selama tiga hari MPLS, para siswa baru akan diberikan edukasi mengenai tata tertib sekolah. "Hari ini kita mau kasih tahu visi misi sama tata tertib sekolah. Baru di hari terakhirnya kita akan ada demo ekskul," papar Prawira kepada merahputih.com.
Selama masa orientasi, Prawira juga menegaskan akan selalu mendampingi siswa baru. Ia menjamin tim osis akan memberikan bimbingan semaksimal mungkin kepada para siswa baru pada masa pengenalan ini. "Kita pasti ngedampingin mereka dan kalau ada pelanggaran kita akan kasih tahu ke mereka," jelas Prawira. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Ikut Demo karena Ajakan di Media Sosial, Ratusan Pelajar dari Luar Jakarta Dihentikan Polisi saat Menuju Gedung MPR/DPR

Strategi Disdik DKI Cegah Siswa Ikut Demo, Pemberlakuan Belajar Jarak Jauh hingga Pengawasan Khusus pada Sekolah Rawan

Fenomena Gunung Es, masih Banyak Anak di Jakarta yang Putus Sekolah

Banyak Siswa Takut Cek Kesehatan Gratis, Dokter Spesialis Anak Sebut Peran Guru Diperlukan

Pendirian Sekolah Rakyat Dinilai Langkah Strategis Atasi Kemiskinan Struktural

Bikin Melongo! Ini Dia Angka Fantastis di Balik Program Sekolah Swasta Gratis DKI

2 Juta Penumpang Lebih Naik Kereta Api Selama Periode Libur Sekolah 20 Juni Hingga 15 Juli

Wagub Rano Klarifikasi Ucapannya Bakal Potong Tukin ASN yang Telat Masuk akibat Antar Anak Sekolah

63 Sekolah Rakyat Mulai Aktif Hari Ini

Ironi Pendidikan: Menteri Imbau Antar Anak Sekolah, Wagub DKI Malah Ancam Potong Tukin
