TELAAH

Menakar Ketepatan Subsidi Kendaraan Listrik

Mula AkmalMula Akmal - Jumat, 06 Januari 2023
Menakar Ketepatan Subsidi Kendaraan Listrik

kendaraan listrik berbasis baterai merupakan salah satu solusi untuk mengurangi impor bensin (Foto: Pixabay/Joenomias)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pemerintah tengah mendorong penggunaan kendaraan listrik untuk menghemat penggunaan bahan bakar minyak (BBM) hingga mengurangi jumlah polusi. Sayangnya, jumlah masyarakat yang beralih ke kendaraan listrik masih rendah.

Guna mendorong agar masyarakat dapat beralih dari kendaraan berbahan bakar fosil seperti bensin, ke daya listrik iming-iming menggiurkan diobral pemerintah. Setidaknya ada 4 hal yang ditawarkan pemerintah.

1. Subsidi

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pernah mengungkapkan bahwa pemerintah akan memberikan insentif ke masyarakat yang akan membeli mobil listrik dan motor listrik. Insentif yang diberikan yaitu subsidi hingga Rp 80 juta untuk pembelian mobil listrik dan Rp 8 juta untuk pembelian motor listrik.

2. Penghapusan Pajak Kendaraan Listrik

Agar industri kendaraan listrik di Indonesia terus menggeliat, pemerintah memberi "karpet merah" yaitu meniadakan pajak kendaraan listrik. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pernah mengatakan, penerapan kebijakan penghapusan pajak kendaraan listrik diperlukan agar produsen tidak kabur ke Thailand. Mengingat, negeri Gajah Putih tersebut merupakan kompetitor utama Indonesia.

3. Bebas Ganjil Genap

Keistimewaan yang menggiurkan bagi pengendara kendaraan listrik yaitu wacana bebas kebijakan ganjil genap. Seperti diketahui, tujuan awal adanya ganjil genap untuk menekan volume kendaraan bermotor khususnya mobil.

4. Tarif parkir murah

Jika beberapa pusat perbelanjaan di Jakarta menerapkan tarif parkir tinggi, saat ini pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membahas kemungkinan insentif kendaraan listrik berupa tarif murah.

Tuai Kritik

Kebijakan ini menuai pro dan kontra, utamanya terkait besaran yang dianggap sangat besar untuk sebuah program yang menyasar kendaraan pribadi.

Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menegaskan, pihaknya menolak keras rencana Pemerintah menggelontorkan subsidi bagi pembelian kendaraan listrik. Menurutnya, rencana tersebut melukai rasa keadilan masyarakat.

“Pengguna motor dan mobil listrik itu kan relatif masyarakat kelas menengah dan atas. Mereka tidak membutuhkan subsidi. Yang butuh subsidi adalah masyarakat yang tidak mampu untuk membeli komoditas pupuk, listrik, BBM, dan lainnya. Ini kan paradoks. Pasalnya, subsidi untuk masyarakat menengah dan atas jor-joran, sementara subsidi untuk masyarakat yang tidak mampu malah ditahan-tahan,” ujar Mulyanto dalam keterangan persnya.

Anggota Komisi VII DPR Ratna Juwita Sari menilai, kebijakan ini bisa hanya membuang-buang anggaran bila tidak didukung kemampuan finansial dan infrastruktur.

"Terkait usulan pemerintah soal rencana subsidi mobil listrik kalau menurut saya hal tersebut terlalu dini," kata Ratna Juwita di Jakarta.

Baca Juga:

Lesgislator PKS Sebut Subsidi Kendaraan Listrik Lukai Rasa Keadilan Masyarakat

Begitupun dengan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Sultan Bachtiar Najamudin yang meminta pemerintah tidak gegabah memberikan subsidi kendaraan listrik agar tidak membebani APBN di tengah ancaman resesi ekonomi global dan meningkatnya potensi bencana alam nasional saat ini.

"Pada prinsipnya kami sangat mendukung upaya transisi energi dan pengurangan emisi karbon yang dilakukan oleh pemerintah pada kendaraan bermotor. Karena di kota-kota besar, kontribusi gas buang kendaraan bermotor sebagai sumber polusi udara mencapai 60-70 persen," kata Sultan dalam keterangannya

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa mendukung rencana pemberian insentif kendaraan listrik. Namun, dia menyatakan kebijakan ini semestinya diprioritaskan ke program konversi sepeda motor berbasis BBM ke listrik – terutama yang berusia di atas 6 tahun.

“Untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik, program konversi harus jor-joran,” kata dia.

Menurut Fabby, program konversi sepeda motor sangat penting karena kendaraan ini tak hanya digunakan untuk mobilitas pribadi, tapi juga mencari nafkah. Misalnya oleh para kurir barang maupun ojek online.

Karena itulah, dia memperkirakan pemberian subsidi akan mengurangi dampak lingkungan dari pengiriman barang maupun ojek online. Subsidi juga mampu mengurangi beban ekonomi masyarakat menengah ke bawah.

Berbeda dengan pembelian unit baru, proses konversi sepeda motor listrik juga tak menambah terlalu banyak perangkat ataupun menambah jumlah sepeda motor di masyarakat. Warga dapat mempertahankan body sepeda motornya, tapi dengan mesin baru yang dilengkapi baterai.

Pelaksanaan kebijakan subsidi konversi sepeda motor juga diprediksi lebih diminati masyarakat. Sebab, menurut survei IESR di sejumlah bengkel (tidak dipublikasi), proses konversi sepeda motor listrik menelan biaya Rp 15-23 juta. Dengan adanya subsidi dari pemerintah, biaya ini dapat ditekan menjadi Rp 10-18 juta.

Sementara survei yang sama juga mendata minat masyarakat melakukan konversi ada di angka Rp 5-8 juta per unit.

Peneliti IESR Faris Adnan mengatakan pemerintah bisa bekerja sama dengan perusahaan yang menyediakan jasa penukaran baterai. Harapannya, perusahaan ini turut menyediakan unit baterai perdana – yang bisa ditukarkan apabila dayanya habis.

Dia menaksir skema ini dapat memangkas ongkos konversi sekitar Rp 6 juta per unit, sehingga total biaya yang harus ditanggung masyarakat hanya sekitar Rp 4-12 juta per unit.

Selain konversi motor, subsidi bagi bus listrik juga perlu didukung agar mempercepat proses transisi transportasi publik yang rendah emisi. Angka kemacetan di kota-kota besar juga bisa berkurang.

Terkait subsidi pembelian mobil listrik, Fabby mengemukakan program ini belum diperlukan. Ketimbang mengeluarkan duit negara untuk subsidi mobil. Pemerintah bisa memprioritaskan program pemerataan akses energi yang berkualitas, telekomunikasi, hingga infrastruktur. Duit juga dapat dialokasikan untuk membangun lebih banyak stasiun pengisian ulang baterai yang sangat penting untuk memperkuat pasar kendaraan listrik.

Program ini juga dianggap tidak tepat sasaran karena hanya menyentuh masyarakat kalangan ekonomi menengah ke atas. Harga mobil listrik saat ini rata-rata di atas Rp 800 juta. Sementara, porsi penjualan mobil seharga Rp 500 jutaan atau lebih hanya 1% dari total pangsa pasar di Indonesia.

Dampak pada Lingkungan

Ekonom energi dan transportasi dari Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) Alloysius Joko Purwanto menilai pemerintah juga harus memikirkan dampak lingkungan dari upaya menggenjot pasar kendaraan listrik. Misalnya, peningkatan penggunaan baterai karena pertumbuhan pasar kendaraan listrik akan menaikkan permintaan nikel domestik. Sementara, penambangan nikel di sejumlah wilayah di Indonesia masih terbelit persoalan lingkungan.

Dampak lainnya adalah konsumsi energi yang lebih besar untuk membuat kendaraan listrik. Besarnya konsumsi energi berasal dari kebutuhan untuk pembuatan bahan kendaraan yang lebih ringan.

“Beberapa studi menunjukkan jejak karbon fabrikasi kendaraan listrik sebanding dengan kendaraan konvensional. Beberapa studi lainnya juga menunjukkan bahwa itu (jejak karbon fabrikasi kendaraan listrik) malah lebih besar,” kata Joko. (*)

Baca Juga:

Pimpinan DPD Minta Pemerintah tidak Gegabah Beri Subsidi Kendaraan Listrik

#Subsidi #Mobil Listrik #Motor Listrik #Pemerintahan
Bagikan
Ditulis Oleh

Mula Akmal

Jurnalis dan profesional komunikasi dengan pengalaman memimpin redaksi, menggarap strategi konten, dan menjembatani informasi publik lintas sektor. Saat ini menjabat sebagai Managing Editor di Merah Putih Media, dengan rekam jejak kontribusi di The Straits Times, Indozone, dan Koran Sindo, serta pengalaman strategis di Yayasan Konservasi Alam Nusantara dan DPRD DKI Jakarta. Bagi saya, setiap berita adalah peluang untuk menghadirkan akurasi, relevansi, dan dampak nyata bagi pembaca.

Berita Terkait

Berita Foto
Jangkau Pecinta Otomotif, BMW Exhibition Hadir Perdana di Mall Kelapa Gading Jakarta
Director of Marketing BMW Indonesia, Bayu Riyanto bersama Director of Communications BMW Group Indonesia, Jodie O'tania simbolis pengisian baterai mobil listrik dalam ajang BMW Exhibition di The Forum, Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (17/9/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 17 September 2025
Jangkau Pecinta Otomotif, BMW Exhibition Hadir Perdana di Mall Kelapa Gading Jakarta
Indonesia
Pemprov DKI Luncurkan Portal Satu Data Jakarta, Bisa Diakses dengan Mudah
Pemprov DKI meluncurkan Portal Satu Data Jakarta. Portal ini lengkap dengan ribuan data dari berbagai perangkat daerah.
Soffi Amira - Senin, 08 September 2025
Pemprov DKI Luncurkan Portal Satu Data Jakarta, Bisa Diakses dengan Mudah
Berita
Buntut Marak Kerusuhan, Denny JA Sebut Prabowo Perlu Perkuat Early Warning System
Denny JA mengatakan, Prabowo harus memperkuat early warning system. Hal itu melihat maraknya kerusuhan yang terjadi di Indonesia saat ini.
Soffi Amira - Senin, 01 September 2025
Buntut Marak Kerusuhan, Denny JA Sebut Prabowo Perlu Perkuat Early Warning System
Indonesia
Pemerintah Bakal Tetapkan Beras Subsidi Jadi Satu Harga Biar Tidak Disalahgunakan Swasta
Adapun yang menjadi pertimbangan dari pemberlakuan beras satu harga adalah tingginya subsidi pangan yang berada di angka Rp 164,4 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
Pemerintah Bakal Tetapkan Beras Subsidi Jadi Satu Harga Biar Tidak Disalahgunakan Swasta
Indonesia
Tren Mobil Listrik Melesat di Indonesia: Konsumen Kian Matang, Infrastruktur Jadi Kunci
Tercermin dari data pengunjung Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 yang meningkat menjadi 485.569 orang dari 475.084 di tahun sebelumnya, menandakan antusiasme publik yang tinggi.
Frengky Aruan - Jumat, 15 Agustus 2025
Tren Mobil Listrik Melesat di Indonesia: Konsumen Kian Matang, Infrastruktur Jadi Kunci
Berita Foto
Mobil Listrik Premium BMW Jadi Sustainable Mobility Partner Maybank Marathon 2025
Musisi sekaligus Atlet Ironman, Ditto Percussion saat akan mencoba mobil listrik premium BMW THE i4 saat acara serah terima BMW sebagai Sustainable Mobility Partner Maybank Marathon 2025 di Jakarta, Kamis (14/8/2025).
Didik Setiawan - Kamis, 14 Agustus 2025
Mobil Listrik Premium BMW Jadi Sustainable Mobility Partner Maybank Marathon 2025
Indonesia
BAPPISUS: Mata dan Telinga Prabowo, Penjaga Kredibilitas Pembangunan
Kehadiran BAPPISUS menunjukkan komitmen Presiden Prabowo untuk menghadirkan pengawasan yang berbasis pada kepentingan rakyat, bukan sekadar prosedur administratif
Angga Yudha Pratama - Kamis, 07 Agustus 2025
BAPPISUS: Mata dan Telinga Prabowo, Penjaga Kredibilitas Pembangunan
Berita Foto
Mobil Listrik New Toyota bZ4X Produksi Lokal Mejeng di Ajang Otomotif GIIAS 2025
Mobil listrik Toyota bZ4X terbaru produksi lokal saat dipamerkan dalam ajang otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (31/7/2025).
Didik Setiawan - Kamis, 31 Juli 2025
Mobil Listrik New Toyota bZ4X Produksi Lokal Mejeng di Ajang Otomotif GIIAS 2025
Lifestyle
6 Mobil Listrik BYD Jadi Primadona di GIIAS 2025, Langsung Diserbu Pengunjung!
Mobil listrik BYD menjadi primadona di GIIAS 2025. Mobil tersebut juga langsung diserbu oleh para pengunjung.
Soffi Amira - Selasa, 29 Juli 2025
6 Mobil Listrik BYD Jadi Primadona di GIIAS 2025, Langsung Diserbu Pengunjung!
Lifestyle
Melihat 2 Mobil Listrik Baru Toyota di GIIAS 2025, Ada yang Diproduksi Lokal
Toyota membawa dua mobil listrik terbaru di GIIAS 2025, yaitu Urban Cruiser EV dan bZ4x.
Soffi Amira - Selasa, 29 Juli 2025
Melihat 2 Mobil Listrik Baru Toyota di GIIAS 2025, Ada yang Diproduksi Lokal
Bagikan