Tren Mobil Listrik Melesat di Indonesia: Konsumen Kian Matang, Infrastruktur Jadi Kunci


Tren mobil listrik di indonesia. (foto: unsplash/yrka)
MerahPutih.com - Tren mobil listrik menunjukkan geliat yang semakin kuat dan menjadi sebuah keniscayaan. Seiring meningkatnya minat publik terhadap kendaraan listrik, yang tercermin dari data pengunjung Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 yang meningkat menjadi 485.569 orang dari 475.084 di tahun sebelumnya, menandakan antusiasme publik yang tinggi.
Lanskap preferensi konsumen otomotif Indonesia menunjukkan sebuah pergeseran fundamental. Bukan lagi sekadar terpikat harga murah, para calon pengguna mobil listrik kini telah berevolusi menjadi konsumen yang lebih matang, dengan pertimbangan yang lebih berorientasi pada fungsi dan nilai jangka panjang.
"Survei ini secara komprehensif memotret perilaku, preferensi, dan aspirasi dari 1.200 pengguna mobil listrik di 12 kota besar di Indonesia, memberikan peta jalan yang jelas bagi para pemangku kepentingan industri,” jelas President Director Praxis Adwi Yudiansyah.
Baca juga:
Mobil Listrik Premium BMW Jadi Sustainable Mobility Partner Maybank Marathon 2025
Survei ini menghasilkan beberapa temuan menarik:
- Daya tahan baterai (35,17%) menjadi faktor lebih penting bagi pengguna mobil listrik, mengungguli harga beli (21,33%) dan reputasi merek (18,5%)
- Saat dihadapkan pada pilihan promosi, mayoritas responden (52%) menyatakan garansi baterai sebagai penawaran yang paling memengaruhi keputusan pembelian mereka, diikuti dengan diskon harga beli (30%) dan bundling wall charger (10%)
- Pun hampir separuh responden (46%) menempatkan ketersediaan infrastruktur sebagai prioritas kebijakan utama, yang mencakup perluasan akses Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan jaminan ketersediaan bengkel resmi yang mumpuni
- Meskipun 79% pengguna menilai pengalaman berkendara mobil listrik lebih baik dibandingkan mobil konvensional, 78% pengguna juga merasa rata-rata durasi pengisian daya selama 6 jam terlalu lama. Angka ini sangat jauh dari durasi ideal yang mereka harapkan, yaitu 1-2 jam atau kurang
- Selain itu, media sosial (51%) terbukti menjadi platform paling efektif sebagai sumber informasi bagi pengguna mobil listrik dibandingkan pameran otomotif (22%).
Secara keseluruhan, hasil riset Praxis menegaskan bahwa Indonesia berada di titik krusial transisi menuju mobilitas listrik. Antusiasme dan kepuasan pengguna yang tinggi menjadi fondasi yang kokoh.
Kini, tugas bersama bagi seluruh pemangku kepentingan adalah menjawab aspirasi pengguna dengan aksi nyata, membangun ekosistem yang andal, terjangkau, dan mudah diakses, demi mewujudkan masa depan transportasi yang lebih bersih dan efisien. (Far)
Bagikan
Berita Terkait
JAECOO J8 ARDIS Guncang GIIAS Semarang, Hadir dengan Sederet Desain Premium Hingga Fitur Canggih

BAIC Meriahkan GIIAS Semarang 2025, Luncurkan BJ30 Hybrid
Jangkau Pecinta Otomotif, BMW Exhibition Hadir Perdana di Mall Kelapa Gading Jakarta

Tren Mobil Listrik Melesat di Indonesia: Konsumen Kian Matang, Infrastruktur Jadi Kunci

Mobil Listrik Premium BMW Jadi Sustainable Mobility Partner Maybank Marathon 2025

Ekspor Mobil Indonesia Tembus Angka Fantastis pada Juli 2025, Gaikindo Beberkan Kinerja Positif yang Bikin Negara Lain Tercengang

GIIAS 2025 Ramai Pengunjung Tapi Penjualan Turun, Pemerintah Diminta Percepat Infrastruktur BEV dan Beri Insentif LCGC

Pengunjung Naik, Penjualan Turun: Alasan di Balik Sepinya Transaksi di GIIAS 2025 Menurut Pengamat ITB

Mobil Listrik New Toyota bZ4X Produksi Lokal Mejeng di Ajang Otomotif GIIAS 2025

GIIAS 2025 Bukan Sekadar Pameran, Tapi Ramalan Masa Depan Transportasi Indonesia
