BAPPISUS: Mata dan Telinga Prabowo, Penjaga Kredibilitas Pembangunan

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Kamis, 07 Agustus 2025
BAPPISUS: Mata dan Telinga Prabowo, Penjaga Kredibilitas Pembangunan

Presiden Prabowo saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Rabu (6/8). (Foto: Setpres)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Untuk mengatasi kritik birokrasi yang lamban dan kurang efektif, Presiden Prabowo Subianto membentuk Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (BAPPISUS) melalui Peraturan Presiden Nomor 159 Tahun 2024.

Lembaga ini disebut-sebut sebagai transformasi dari entitas serupa di era kepemimpinan sebelumnya, seperti Sekretaris Pengendali Operasi Pembangunan (Sesdalopbang) era Presiden Soeharto dan Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

BAPPISUS hadir bukan untuk menggantikan peran lembaga auditor atau penegak hukum, melainkan untuk mengisi celah yang selama ini menjadi sumber stagnasi pembangunan: lemahnya fungsi pengendalian di tingkat eksekusi.

BAPPISUS, yang dikepalai oleh Aries Marsudiyanto, disebut sebagai "mata dan telinga Presiden" yang berfungsi untuk mengawal seluruh proses pembangunan nasional.

Baca juga:

Rencana Perombakan Kabinet, Istana: Prabowo Bisa Lakukan Kapan Pun

Tugas utamanya adalah memastikan setiap proyek berjalan sesuai prioritas, kualitas, dan kecepatan yang telah ditentukan. Lembaga ini memiliki mandat untuk melakukan intervensi dini sebelum masalah menjadi skandal, turun langsung ke lapangan untuk mengatasi hambatan, dan menyusun rekomendasi presisi yang dapat langsung diimplementasikan.

"Lembaga ini bukan tambahan birokrasi, tapi tim reaksi cepat. Ketika bottleneck ditemukan, saat ada ketidaksesuaian spesifikasi proyek, atau ketika ada hambatan lapangan, BAPPISUS turun langsung ke lokasi, bekerja bersama kementerian/lembaga, mencari solusi, dan mengembalikan pembangunan ke jalur semula," ujar Pakar Perang Asimetris yang juga Alumni Sekolah Master Pertahanan Universitas Pertahanan, Yasmin N.H.

Kehadiran BAPPISUS menunjukkan komitmen Presiden Prabowo untuk menghadirkan pengawasan yang berbasis pada kepentingan rakyat, bukan sekadar prosedur administratif.

Dengan struktur yang ramping dan fleksibel, BAPPISUS dapat bergerak cepat, melakukan investigasi teknis di lapangan, dan menyusun aksi korektif. Kedudukannya yang berada langsung di bawah Presiden juga menegaskan bahwa BAPPISUS merupakan alat kendali politik-pembangunan yang vital.

Baca juga:

Momen Perdana Prabowo Naik Whoosh Sejak Jadi Presiden

"Ia adalah jembatan antara visi presiden dan eksekusi di lapangan. Ia adalah pengawal agar uang negara benar-benar sampai kepada rakyat," tegas Yasmin.

Yasmin menegaskan peran BAPPISUS sebagai eksekutor kebijakan pengawasan pembangunan yang gesit. Dengan dukungan figur seperti Aries Marsudiyanto yang memiliki latar belakang militer dan kedekatan personal dengan Presiden, BAPPISUS diharapkan dapat bekerja dengan loyalitas dan disiplin tinggi.

Keberadaan lembaga ini dimaknai sebagai modernisasi dari konsep kendali pembangunan yang relevan dengan tantangan saat ini, memastikan pembangunan di era Prabowo tidak hanya banyak, tetapi juga berkualitas, tepat guna, dan berdampak nyata bagi rakyat.

#Prabowo Subianto #Pemerintahan #Sistem Pemerintahan
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Prabowo Minta Korban Ledakan SMA 72 Wajib Jadi Prioritas Nomor Satu
Prabowo Subianto minta penanganan korban ledakan SMA 72 Kelapa Gading diprioritaskan
Angga Yudha Pratama - Jumat, 07 November 2025
Prabowo Minta Korban Ledakan SMA 72 Wajib Jadi Prioritas Nomor Satu
Indonesia
Bukan Oppa K-Pop! Ternyata Inilah Idola Utama Presiden Prabowo Subianto dari Korea Selatan
Hal ini disampaikan saat meresmikan PT Lotte Chemical Indonesia, pabrik petrokimia terbesar se-Asia Tenggara di Cilegon
Angga Yudha Pratama - Kamis, 06 November 2025
Bukan Oppa K-Pop! Ternyata Inilah Idola Utama Presiden Prabowo Subianto dari Korea Selatan
Indonesia
Prabowo Bantah Takut dengan Jokowi, Minta Rakyat Hormati Mantan Presiden
Presiden RI, Prabowo Subianto, membantah takut dengan Jokowi. Ia mengatakan, bahwa masyarakat harus menghormati mantan pemimpin bangsa.
Soffi Amira - Kamis, 06 November 2025
Prabowo Bantah Takut dengan Jokowi, Minta Rakyat Hormati Mantan Presiden
Indonesia
Prabowo Mau Borong 30 Rangkaian KRL, Jumlah Penumpang Diprediksi Tembus 400 Juta Orang
Prabowo mau borong 30 rangkaian KRL, jumlah penumpang diprediksi bisa menembus 400 juta orang.
Soffi Amira - Kamis, 06 November 2025
Prabowo Mau Borong 30 Rangkaian KRL, Jumlah Penumpang Diprediksi Tembus 400 Juta Orang
Indonesia
Prabowo Mau Bayar Utang Whoosh Pakai Uang Sitaan Korupsi, Ekonom: Enggak Bakal Cukup!
Presiden RI, Prabowo Subianto, mau membayar utang Whoosh pakai uang sitaan korupsi. Ekonom menyebutkan, bahwa hal itu tidak akan cukup.
Soffi Amira - Kamis, 06 November 2025
Prabowo Mau Bayar Utang Whoosh Pakai Uang Sitaan Korupsi, Ekonom: Enggak Bakal Cukup!
Indonesia
Respons Kecelakaan KA Bangunkarta, DPR Ingatkan KAI Target Zero Accident dari Prabowo
Keselamatan operasional kereta api harus menjadi prioritas utama demi mencegah terulangnya kecelakaan di jalur rel.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Respons Kecelakaan KA Bangunkarta, DPR Ingatkan KAI Target Zero Accident dari Prabowo
Indonesia
Prabowo Mau Tambah Rangkaian KRL, Waktu Tunggu Jadi Lebih Pendek di Jam Krusial
Presiden RI, Prabowo Subianto, ingin menambah 30 rangkaian KRL. Komisi V DPR menyebutkan, bahwa waktu tunggu KRL bakal jadi lebih pendek di jam krusial.
Soffi Amira - Rabu, 05 November 2025
Prabowo Mau Tambah Rangkaian KRL, Waktu Tunggu Jadi Lebih Pendek di Jam Krusial
Indonesia
Ternyata, Prabowo Andalkan Duit dari Sini untuk Alokasi Bayar Utang Whoosh
Saat ini, Indonesia memiliki kewajiban pembayaran utang untuk proyek kerata Whoosh sekitar Rp 1,2 triliun per tahun kepada China.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Ternyata, Prabowo Andalkan Duit dari Sini untuk Alokasi Bayar Utang Whoosh
Indonesia
Prabowo Alokasikan Rp 5 Triliun untuk Tambah 30 Rangkaian KRL, ini Respons Komisi V DPR
Presiden RI, Prabowo Subianto, mengalokasikan Rp 5 triliun untuk menambah rangkaian KRL. Komisi V DPR pun mendukung hal tersebut.
Soffi Amira - Rabu, 05 November 2025
Prabowo Alokasikan Rp 5 Triliun untuk Tambah 30 Rangkaian KRL, ini Respons Komisi V DPR
Indonesia
Prabowo Minta Utang Whoosh Jangan Lagi Dipolitisasi, Tegaskan Bukan Proyek Untung-Rugi
Prabowo menekankan proyek transportasi publik seperti Whoosh tidak seharusnya dilihat dari sisi keuntungan finansial semata, melainkan dari manfaatnya bagi masyarakat.
Wisnu Cipto - Selasa, 04 November 2025
Prabowo Minta Utang Whoosh Jangan Lagi Dipolitisasi, Tegaskan Bukan Proyek Untung-Rugi
Bagikan