BAPPISUS: Mata dan Telinga Prabowo, Penjaga Kredibilitas Pembangunan

Presiden Prabowo saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Rabu (6/8). (Foto: Setpres)
Merahputih.com - Untuk mengatasi kritik birokrasi yang lamban dan kurang efektif, Presiden Prabowo Subianto membentuk Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (BAPPISUS) melalui Peraturan Presiden Nomor 159 Tahun 2024.
Lembaga ini disebut-sebut sebagai transformasi dari entitas serupa di era kepemimpinan sebelumnya, seperti Sekretaris Pengendali Operasi Pembangunan (Sesdalopbang) era Presiden Soeharto dan Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
BAPPISUS hadir bukan untuk menggantikan peran lembaga auditor atau penegak hukum, melainkan untuk mengisi celah yang selama ini menjadi sumber stagnasi pembangunan: lemahnya fungsi pengendalian di tingkat eksekusi.
BAPPISUS, yang dikepalai oleh Aries Marsudiyanto, disebut sebagai "mata dan telinga Presiden" yang berfungsi untuk mengawal seluruh proses pembangunan nasional.
Baca juga:
Rencana Perombakan Kabinet, Istana: Prabowo Bisa Lakukan Kapan Pun
Tugas utamanya adalah memastikan setiap proyek berjalan sesuai prioritas, kualitas, dan kecepatan yang telah ditentukan. Lembaga ini memiliki mandat untuk melakukan intervensi dini sebelum masalah menjadi skandal, turun langsung ke lapangan untuk mengatasi hambatan, dan menyusun rekomendasi presisi yang dapat langsung diimplementasikan.
"Lembaga ini bukan tambahan birokrasi, tapi tim reaksi cepat. Ketika bottleneck ditemukan, saat ada ketidaksesuaian spesifikasi proyek, atau ketika ada hambatan lapangan, BAPPISUS turun langsung ke lokasi, bekerja bersama kementerian/lembaga, mencari solusi, dan mengembalikan pembangunan ke jalur semula," ujar Pakar Perang Asimetris yang juga Alumni Sekolah Master Pertahanan Universitas Pertahanan, Yasmin N.H.
Kehadiran BAPPISUS menunjukkan komitmen Presiden Prabowo untuk menghadirkan pengawasan yang berbasis pada kepentingan rakyat, bukan sekadar prosedur administratif.
Dengan struktur yang ramping dan fleksibel, BAPPISUS dapat bergerak cepat, melakukan investigasi teknis di lapangan, dan menyusun aksi korektif. Kedudukannya yang berada langsung di bawah Presiden juga menegaskan bahwa BAPPISUS merupakan alat kendali politik-pembangunan yang vital.
Baca juga:
"Ia adalah jembatan antara visi presiden dan eksekusi di lapangan. Ia adalah pengawal agar uang negara benar-benar sampai kepada rakyat," tegas Yasmin.
Yasmin menegaskan peran BAPPISUS sebagai eksekutor kebijakan pengawasan pembangunan yang gesit. Dengan dukungan figur seperti Aries Marsudiyanto yang memiliki latar belakang militer dan kedekatan personal dengan Presiden, BAPPISUS diharapkan dapat bekerja dengan loyalitas dan disiplin tinggi.
Keberadaan lembaga ini dimaknai sebagai modernisasi dari konsep kendali pembangunan yang relevan dengan tantangan saat ini, memastikan pembangunan di era Prabowo tidak hanya banyak, tetapi juga berkualitas, tepat guna, dan berdampak nyata bagi rakyat.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Profil Anggito Abimanyu, Wakil Menteri Keuangan yang Ditunjuk Jadi Ketua DK LPS

DPR Terima 5 Surat dari Prabowo, Bahas Calon Anggota LPS hingga RUU BUMN

Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Nyatakan Siap Kirim Pasukan Perdamaian ke Palestina

Prabowo Pimpin Delegasi RI Standing Ovation saat Prancis Akui Palestina di PBB

Mikrofon Prabowo Mati Saat Pidato di PBB, Ini Penjelasan Kemenlu

Hadiri Sidang Umum PBB, Prabowo Diyakini Bisa 'Buka Pintu' Kemerdekaan Palestina

Prabowo segera Bentuk Komisi Reformasi Polri, Usman Hamid: Belum Punya Konsep dan Tujuan yang Jelas

Ini Syarat Prabowo Buka Opsi Indonesia Akui Israel

Bicara di KTT PBB, Prabowo: Kita Harus Mengakui Palestina Sekarang

Prabowo Naikkan Gaji Guru dan Dosen ASN, Komisi X DPR: Nasib Honorer juga Harus Diperhatikan
