Megawati Ingatkan Kader Perempuan Tidak Sekadar Ikut-ikutan

Zulfikar SyZulfikar Sy - Kamis, 23 Februari 2023
Megawati Ingatkan Kader Perempuan Tidak Sekadar Ikut-ikutan

Pendidikan Kader Perempuan tingkat nasional tahun 2023 di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (23/2). (Foto: MP/Ponco Sulaksono)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri membuka Pendidikan Kader Perempuan tingkat nasional tahun 2023 di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (23/2).

Sebelum membuka acara, Megawati yang didampingi Sekjen Hasto Kristiyanto, Ketua DPP Djarot Saiful Hidayat, Ketua DPP Yasonna Laoly berfoto berfoto bersama 99 orang kader perempuan di depan Sekolah Partai PDIP.

Dalam sambutan pembukanya, Megawati menyampaikan ideologi Pancasila adalah untuk menginformasikan, mensosialisasikan Pancasila. Maka itu, ia mengajak para peserta untuk meneriakkan salam Pancasila.

Baca Juga:

Jawaban PDIP Soal Megawati Dilaporkan ke Komnas Perempuan

Para peserta mengikutinya dengan bersemangat. Disampaikannya agar salam Pancasila benar-benar diresapi dalam nilai Pancasila benar-benar dijalankan di dalam kehidupannya.

Lebih lanjut, Presiden ke-5 RI itu mengingatkan kepada kader perempuan PDIP agar masuk ke dalam partai buka karena ikut-ikutan. Apalagi, punya pikiran masuk ke legislatif untuk menikmati gaji.

Megawati meminta kader perempuan partai membuang jauh-jauh pemikiran itu saat mulai memutuskan jadi kader PDIP.

"Yang namanya PDI Perjuangan itu bukan hanya mikir, 'Oh saya masuk dengar-dengar dari teman-teman PDI Perjuangan itu enak', karena bisa nanti kalau jadi legislatif ada gaji, kalau kapan-kapan bisa jadi eksekutif juga ada gaji dan sebagainya, orientasinya bukan begitu," tegas Megawati.

"Nanti baca saja apa arti partai pelopor supaya tahu," sambung Megawati.

Baca Juga:

Ada Bisikan Istana Ihwal Niatan Surya Paloh Bertemu Megawati

Megawati pun mengatakan bahwa menjadi kader partai berlambang banteng moncong putih itu bukan lagi mewakili pribadi. Tetapi, sudah atas nama organisasi partai. Sehingga, sudah harus siap melanjutkan tugas-tugas partai sebagai kader PDIP.

"Kalian ini kalau disebut kader bukan lagi diri sendiri, bukan lagi pribadi, kalian adalah diorganisir oleh sebuah organisasi partai politik yang namanya PDI Perjuangan. Sehingga akan bisa melanjutkan tugas kader," kata Megawati.

"Dengan mengucap bismillahirrohmanirrohim, Pendidikan Kader Perempuan tingkat Nasional tahun 2023, dengan resmi saya buka," ucap Megawati yang disambut tepuk tangan kader perempuan.

Hadir di acara tersebut para Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, dan para Ketua DPP PDIP. Di antaranya adalah Komaruddin Watubun, Sri Rahayu, Hamka Haq, Rudianto Tjen, Wiryanti Sukamdani, dan Tri Rismaharini yang hadir secara daring.

Juga hadir jajaran Badan Diklat PDIP yang dipimpin Ketua dan Sekretaris Daryatmo dan St Ananta Wahana serta Bendahara Darmadi Durianto. (Pon)

Baca Juga:

[HOAKS atau FAKTA]: Megawati Pecat Ganjar dari PDIP

#PDIP #Megawati Soekarnoputri
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
Implementasi PP 47/24 Masih Rendah, Pemerintah Didesak Percepat Penghapusan Piutang Macet UMKM
Dalam praktiknya, para PKL yang tergabung dalam asosiasi tersebut banyak menemui kendala ketika mengakses permodalan ke institusi keuangan milik pemerintah (Himbara).
Dwi Astarini - Jumat, 31 Oktober 2025
Implementasi PP 47/24 Masih Rendah, Pemerintah Didesak Percepat Penghapusan Piutang Macet UMKM
Indonesia
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Makna Sumpah Pemuda tidak hanya soal persatuan teritorial, tetapi juga semangat kebangsaan dan kesadaran geopolitik yang menjadi fondasi kuat Indonesia.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Indonesia
Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda
Generasi muda tidak boleh hanya menjadi objek pembangunan.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda
Indonesia
Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
Ketua DPP PDIP, Ribka Tjiptaning, menolak usulan pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto. Ia menilai, bahwa Soeharto merupakan sosok pelanggar HAM.
Soffi Amira - Selasa, 28 Oktober 2025
Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
Indonesia
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
PDIP menyerahkan kasus dugaan korupsi proyek Whoosh kepada KPK. Hal itu diungkapkan oleh Ketua DPP PDIP, Ribka Tjiptaning.
Soffi Amira - Selasa, 28 Oktober 2025
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
Indonesia
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
Meminta agar penyelesaian utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dilakukan secara business to business (B2B).
Dwi Astarini - Senin, 27 Oktober 2025
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
Indonesia
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Adanya penolakan tersebut berarti ada harapan dari masyarakat yang harus didengar.
Dwi Astarini - Minggu, 26 Oktober 2025
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Indonesia
Bonnie Triyana Tegaskan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Mencederai Cita-Cita Reformasi
Pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto justru akan bertentangan dengan semangat reformasi yang bertujuan membatasi kekuasaan.
Dwi Astarini - Minggu, 26 Oktober 2025
Bonnie Triyana Tegaskan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Mencederai Cita-Cita Reformasi
Indonesia
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
Soeharto kini diusulkan jadi pahlawan nasional. Politisi PDIP mengatakan, bahwa aktivis 1998 bisa dianggap sebagai pengkhianat.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
Indonesia
Hari Santri Jadi Momentum Gali kembali Islam Bung Karno dan Resolusi Jihad
Hari Santri merupakan waktu yang tepat untuk menggali kembali gagasan-gagasan Islam Bung Karno yang berakar pada spiritualitas dan nasionalisme.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Hari Santri Jadi Momentum Gali kembali Islam Bung Karno dan Resolusi Jihad
Bagikan