Masyarakat Diminta Tak Terpancing Penumpang Gelap yang Ingin Gagalkan Pelantikan Presiden

Kelompok massa Barisan Aktivis Timur (BAT) menggelar aksi simpatik di area Car Free Day (CFD) Jakarta, Minggu (29/9) (ist)
Merahputih.com - Kelompok massa Barisan Aktivis Timur (BAT) menggelar aksi simpatik di area Car Free Day (CFD) Jakarta, Minggu (29/9).
Dalam aksinya, mereka mengajak masyarakat menandatangani petisi diatas spanduk berukuran 4 x 2 m untuk mendukung dan mensukseskan acara pelantikan DPR RI, DPD RI dan Presiden-Wakil Presiden Oktober mendatang. Disela-sela aksinya, massa BAT juga membagikan bunga mawar kepada peserta CFD sebagai simbol untuk tetap menjaga perdamaian, persatuan dan kesatuan.
Baca Juga
Aksi Solidaritas IMM Solo untuk Dua Aktivis yang Meninggal saat Aksi di DPRD Sulawesi
"Kami berharap masyarakat ikut berkontribusi menjaga situasi jelang pelantikan DPR, DPD hingga Presiden nanti bisa berjalan aman, damai dan kondusif. Mari jaga persatuan dan kesatuan," ungkap Ketua Umum BAT Priskolin Mare.
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Riko itu mengingatkan publik tanah air agar tak terpancing oleh pihak-pihak yang ingin membuat kekacauan.
Dia menyakini dibalik dinamika aksi anarkis yang terjadi beberapa waktu belakangan ini, ada penumpang gelap yang memiliki misi terselubung untuk menggagalkan pelantikan Presiden.
"Masyarakat jangan mudah terpancing dan terprovokasi oleh pihak yang ingin mengacaukan suasana. Tak ingin Indonesia tenang dan damai, dan justru penumpang gelap ini berniat lengserkan Presiden terpilih Jokowi jelang pelantikan. Ini bukan isapan jempol nyata kok, orasi-orasi mahasiswa hingga provokator aksi Mujahid kemarin dan terang-terangan Permadi punya niat demikian," jelas Riko lagi.

"Jangan bilang ini tidak ditunggangi, aksi diselingi gerakan anarkis, perusakan fasilitas umum, jebol pagar DPR, blokir tol, pelemparan molotof, dan ada pembakaran. Apakah ini masih dibilang murni dan tidak ditunggangi. Terus muncul seruan-seruan orasi turunkan Jokowi itu apa. Publik jangan dibodoh-bodohi dengan suguhan seperti itu," tanya Riko.
Riko pun kembali mewanti-wanti kepada mahasiswa yang menyampaikan aspirasinya tetap mewaspadai gerbong tersebut. Dia tak ingin aksi penumpang gelap itu justru merusak citra gerakan mahasiswa.
"Alih-alih mengoreksi kebijakan pemerintah, kelompok massa tersebut justru menjadikan pintu masuk gerakan tolak UU KPK, RKUHP dan memanfaatkan massa mahasiswa untuk digiring tema gagalkan pelantikan DPR sampai Presiden terpilih," sebut Riko.
Baca Juga
12 Pernyataan Sikap PPI Belanda Terkait Kondisi Politik Indonesia
Lebih jauh, Riko berpesan kepada semua elemen masyarakat khususnya mahasiswa bisa melek matanya dan terbuka hati nuraninya bahwa gerakan mereka sudah disusupi oleh penumpang gelap anti pemerintah.
"Kami yakini ini by desain dan emosi mahasiswa yang tak terkendali itu dimanfaatkan sehingga bisa dijadikan momentum untuk menjatuhkan pemerintahan yang sah," pungkasnya. (Knu)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Bikin WA Grup Khusus, 17 Orang Ditangkap Termasuk Anak Bawah Umur Terkait Demo Rusuh Solo

Misteri Hilangnya Peserta Demo, KemenHAM Tegaskan Jangan Terburu-buru Simpulkan 'Penghilangan Paksa' Sebelum Dua Orang Lainnya Ditemukan

Polda Jatim Amankan 997 Orang dalam Demonstrasi Anarkis, Catat Kerugian hingga Rp 256 Miliar

42 Orang Ditetapkan sebagai Tersangka oleh Polda Jabar terkait Demonstrasi Berujung Rusuh di Bandung

Setelah Penangkapan para Perusuh, Polda Metro Bantah Rumor Incar para Pendemo untuk Dipidana

[HOAKS atau FAKTA] : BEM UI Peringatkan Masyarakat tidak Keluar Malam karena Ada Operasi Penembak Misterius
![[HOAKS atau FAKTA] : BEM UI Peringatkan Masyarakat tidak Keluar Malam karena Ada Operasi Penembak Misterius](https://img.merahputih.com/media/b5/de/50/b5de5051cda8aaf11e49310d6b20bc3c_182x135.png)
Denny JA Sebut 'Generasi Rentan' Picu Kerusuhan yang Meluas, Pemerintah Diminta Bikin Kebijakan Baru

Nepal Bakal Bubarkan Parlemen, Umumkan Keadaan Darurat dan Bentuk Pemerintahan Sementara

Tokoh Bangsa dan Agama Desak Prabowo Bebaskan Para Aktivis, Banyak Yang Tidak Tahu Soal Kerusuhan

Pemerintah Harus Berkaca Dari Demo di Nepal, Gen Z Tidak Suka Basa-Basi
