Mantan Pasien COVID-19 Berpotensi Idap Diabetes

P Suryo RP Suryo R - Senin, 20 Februari 2023
Mantan Pasien COVID-19 Berpotensi Idap Diabetes

Yang belum divaksinasi mengalami peningkatan potensi terkena diabetes sebanyak 80 persen. (Unsplash/Volodymyr Hryshchenko)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

DENGAN capaian vaksinasi di Tanah Air serta pemerintah Indonesia yang mampu mengendalikan COVID-19, saat ini penyakit yang disebabkan virus Corona itu dipandang tidak semenakutkan beberapa tahun yang lalu. Dengan banyak masyarakat yang berhasil sembuh usai terinfeksi COVID-19 dengan gejala-gejala yang ringan.

Namun efek COVID-19 terhadap penyintasnya ternyata memang bisa bersifat jangka panjang yang di mana dapat berdampak ke gangguan kesehatan lainnya yang tak berhubungan dengan sistem pernapasan.

Baca Juga:

Nanas Bisa Cegah Kehamilan, Mitos atau Fakta?

sakit
Terdapat potensi mantan pasien COVID-19 yang sudah sembuh dapat mengidap penyakit diabetes. (Pixabay/Tumisu)

Hal ini terungkap dari penelitian baru-baru ini yang menunjukan terdapat potensi mantan pasien COVID-19 yang sudah sembuh dapat mengidap penyakit diabetes.

Riset mengenai potensi hubungan antara diabetes dengan para mantan pasien COVID-19 ini merupakan hasil studi para peneliti di Cedars Sinai Medical Center yang berlokasi di Los Angeles, Amerika Serikat.

Para peneliti itu menganalisa lebih dari 23 ribu catatan medis pasien dewasa yang berstatus penyintas COVID-19. Dari sinilah para peneliti mulai mencari potensi pasien COVID-19 yang sudah sembuh terdiagnosa terkena diabetes, tekanan darah tinggi, atau kolesterol tinggi sekitar tiga bulan pasca infeksi penyakit tersebut. Lalu data itu dibandingkan kondisi pasien tiga bulan sebelum terinfeksi.

Berdasarkan riset yang dipublikasikan di Jama Network itu, data mentah yang dikumpulkan para peneliti mengatakan bahwa memang mantan pasien COVID-19 dapat terdiagnosa diabetes, kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi.

Sebagaimana dilansir dari edition.cnn.com (14/2) demi semakin menguatkan studinya, para peneliti memanfaatkan diagnosa benchmark yang alhasil menunjukan bahwa di antara semua penyakit yang berpotensi terkena penyintas COVID, diabetes menjadi yang tertinggi dengan potensi sekitar 58%.

Salah satu peneliti yang juga menjabat sebagai dokter spesialis kardiovaskulas di Smidth Heart Institute Cedars Sinai Medical Center Alan Kwan, MD., diabetes yang biasanya terdeteksi berpotensi terjadi pada mantan pasien COVID-19 adalah jenis diabetes tipe 2.

Baca Juga:

Jangan Takut Berkeringat, Ayo Beraktivitas di Luar Ruangan

sakit
tren potensi terkena diabetes ini ternyata terus terjadi dari data awal hingga ke era Omicron. (Unsplash/Martin Sanchez)

Dengan aspek yang dirinya tegaskan adalah data yang dianalisa Kwan serta timnya memiliki rentang waktu Maret 2020-Juni 2022 sehingga data ini mencakup mantan pasien COVID-19 gelombang pertama hingga ketika merebaknya varian Omicron di Amerika Serikat.

Tak sedikit yang beranggapan bahwa varian ini cenderung lebih ringan gejalanya dibandingkan varian sebelumnya dan hal tersebut didukung oleh data dari pemerintah.

Walaupun demikian, berdasarkan penjelasan Kwan, tren potensi terkena diabetes ini ternyata terus terjadi dari data awal hingga ke era Omicron.

Namun dari riset ini terdapat temuan yang terbilang menarik dan ini berhubungan dengan vaksinasi COVID-19. Karena saat Kwan dan timnya melakukan perbandingan data antara mereka yang sudah divaksinasi dan belum divaksinasi sebelum terpapar COVID-19, ditemukan bahwa mereka yang belum divaksinasi mengalami peningkatan potensi terkena diabetes sebanyak 80 persen.

Kwan menambahkan, para peneliti masih memerlukan lebih banyak data serta penelitian lebih lanjut untuk memastikan korelasi tersebut. (aru)

Baca Juga:

Pentingnya Pemilihan Jenis Makanan untuk Penderita Maag

#Kesehatan #COVID-19
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan