Makan Jeroan Terlalu Sering Bisa Mengancam Kesehatan
Sate padang lebih nikmat pakai lidah sapi. (Foto whattocooktoday)
DI salah satu kedai pecel ayam di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur, tampak di bagian etalase lebih cepat habis kulit ayam, hati-ampela, kepala, usus, ketimbang daging bagian dada atau paha. Padahal, jumlah masing-masing hidangan sedikit lebih banyak pada kategori jeroan.
Malahan, tak jauh dari kedai pecel ayam tersebut, ada penjual soto kuah kuning khusus menjual aneka jeroan kambing, meliputi babat, usus, hati, limpa, hingga otak, meski ada juga daging. Tentu saja para konsumen khusus datang ke kedai soto tersebut untuk menyantap jeroan.
Orang Indonesia memang gemar mengonsumsi jeroan. Kementerian Perdagangan sempat memproyeksikan impor jeroan di tahun 2019 sebesar 18 ton. Seturut lantaran banyak menu masakan orang Indonesia menggunakan jeroan sebagai bahan utama.
Namun, di tengah kegemaran banyak orang Indonesia terhadap jeroan ternyata ada bahaya kesehatan serius mengacam di belakang hari jika dikonsumsi terlampau sering.
Dikutip dari Alo Dokter, jeroan merupakan sebutan untuk organ dalam hewan dijadikan bahan olahan untuk berbagai masakan. Organ termasuk jeroan, antara lain lidah, babat, hati, usus, limpa, jantung, otak, dan paru.
Jika dikonsumsi dalam jumlah wajar, jeroan mengandung nutrisi bermanfaat bagi tubuh. Jeroan mengandung vitamin A, B, D, E, K, zat besi, magnesium, selenium, dan zinc. Beberapa vitamin dan mineral ini bermanfaat untuk melancarkan proses metabolisme di dalam tubuh.
Baca Juga:
Sering Dianggap Sepele, 5 Hal ini Bisa Sebabkan Kerusakan Mata
Meski begitu, mengonsumsi jeroan terlalu sering juga tidak baik untuk tubuh. Selain mengandung nutrisi, jeroan juga mengandung lemak jenuh, kolesterol, dan senyawa purin sangat tinggi.
Beberapa gangguan kesehatan bisa muncul ketika terlampau banyak mengonsumsi jeroan, salah satunya kelebihan vitamin A. Batas aman asupan vitamin A per hari adalah 10.000 IU, sementara vitamin A terkandung pada jeroan cukup tinggi.
Jika mengonsumsi jeroan terlalu banyak, maka bisa terjadi penumpukan vitamin A sehingga menyebabkan mual, muntah, sakit kepala, diare, dan kerusakan hati.
Jeroan juga mengandung kadar kolesterol dan lemak tinggi sehingga bisa menyebabkan pembentukan plak pada pembuluh darah. Kondisi tersebut lebih berisiko terkena penyakit jantung.
Selain itu, terlalu sering makan jeroan juga bisa menyebabkan penyakit asam urat. Dikutip dari Alo Dokter, asam urat sering menimpa orang terlalu sering mengonsumsi makanan dengan kandungan purin tinggi. Kadar asam urat tinggi bisa membentuk kristal padat pada sendi sehingga sering menimbulkan peradangan dan rasa nyeri. Para penderita asam urat dianjurkan untuk menghindari makan jeroan. (shn)
Baca juga:
Bagikan
annehs
Berita Terkait
Hasil Lab Nyatakan Halal, Bakso Viral di Solo Buka Kembali dan Bagikan 450 Porsi Gratis
Jalan Panjang Mimpi Besar Kuliner Indonesia, Saatnya Belajar Gastrodiplomacy dari Korsel & Thailand
Implementasi PP 47/24 Masih Rendah, Pemerintah Didesak Percepat Penghapusan Piutang Macet UMKM
Jamuan ala ‘Bon Appetit, Your Majesty’ di KTT APEC, Menu Khas Korea dengan Sentuhan Modern dan Kemewahan
Kuah Keju Sensasi Inovasi Baru Menikmati Bakso Tradisional
Jakarta Coffe Week 2025 'A Decade of Passion' Siap Digelar 31 Oktober - 2 November, Etalase Kopi Tanah Air
Makanan Khas Demak yang Unik dan Wajib Dicoba, 10 Rekomendasi Terlezat!
10 Kuliner Khas Kudus yang Wajib Dicoba, dari Soto Kerbau hingga Gethuk Nyimut
Tahok dan Bubur Samin Solo Jadi Warisan Budaya tak Benda
Pedagang Sebut Kawasan Tanpa Rokok Bakal Gerus Ekonomi Rakyat Kecil