Lonjakan Terus Terjadi, Jumlah Tes PCR di Indonesia Rendah

Dwi AstariniDwi Astarini - Kamis, 13 Agustus 2020
Lonjakan Terus Terjadi, Jumlah Tes PCR di Indonesia Rendah

Tes PCR yang masih rendah sebabkan angka pengidap COVID-19 di Indonesia terus naik. (foto: pixabay/ fernando zhiminaicela)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PERSOALAN penanganan COVID-19 di Indonesia ialah tidak meratanya tes PCR. Hal itu tentu menyulitkan karena untuk mendeteksi ada tidaknya virus corona di tubuh harus dilakukan dengan tes. Alasannya ialah tes PCR mahal. Orang-orang dari kelas sosial menengah ke bawah tak mampu membayar tes tersebut.

"Harga tes PCR bisa mencapai Rp1 juta. Ini tentu membuat mereka berpikir berulang kali jika ingin melakukan tes. Padahal, mungkin mereka justru yang paling membutuhkan tes ini," tutur Andy F Noya, pendiri Benih Baik.

BACA JUGA:

Ghosting, Berbahaya Bagi Kesehatan Mental

Selain itu, faktor lain yang menyebabkan rendahnya jumlah tes PCR di Indonesia salah satunya ialah ketersediaan fasilitas laboratorium tes PCR yang masih minim. "Sebenarnya ada banyak donatur yang rela mengeluarkan uang dengan nominal fantastis untuk membeli alat tes PCR. Namun, ternyata tidak semua rumah sakit mau menerima," ungkap Andy.

Dengan rasa terkejut, Andy mengaku mengira semua rumah sakit mau menerima dengan tangan terbuka. Andy mengatakan alasan mereka menolak ialah jumlah tenaga medis yang tersedia untuk melalukan tes tersebut kurang.

Padahal, saat ini potensi penularan kasus positif COVID-19 di Indonesia masih terus meningkat. Menurut data terakhir di Jakarta, kasus positif banyak ditemukan pada kasus konfirmasi tanpa gejala (asimtomatik), yakni sebanyak 66%. Data itu menguatkan pentingnya bagi semua orang melakukan tes agar mengetahui kondisi mereka.

Kebutuhan untuk melakukan tes PCR secara masif terus meningkat seiring dengan pergerakan angka penularan COVID-19 di Indonesia. Data akurat dibutuhkan guna menanggulangi peningkatan kasus secara signifikan dan menghindari potensi lonjakan gelombang kedua COVID-19 di dalam negeri.

GSI lab
GSI Lab mampu lakukan tes PCR hingga 5.000 tes per hari. (foto: istimewa)

Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) Lab berusaha menjawab tantangan tersebut. Secara resmi, GSI Lab membuka laboratorium tes PCR (polymerase chain reaction) pertama di Indonesia yang memiliki layanan tes PCR berkapasitas besar dan berskala nasional. Laboratorium GSI Lab dirancang untuk dapat memberikan pelayanan tes PCR yang tidak hanya berskala masif, tapi juga memberikan hasil tes yang cepat.

Kehadiran GSI Lab merupakan respons dalam membantu pemerintah mendapatkan data dalam jumlah besar mengenai kondisi riil masyarakat berkaitan dengan status COVID-19 mereka. Dengan begitu, pemerintah dapat menerapkan kebijakan yang tepat sasaran untuk menanggulangi penyebarannya.

“GSI Lab menjadi yang pertama dalam menghadirkan laboratorium tes PCR dengan kapasitas besar hingga 5.000 tes per hari," ujar dr Nino Susanto selaku Direktur Utama GSI Lab dalam konferensi pers yang diadakan di GSI Lab di Jakarta Selatan, Rabu (12/8).

Kehadiran laboratorium dengan kapasitas besar ini diharapkan dapat mendukung Satuan Tugas Penanganan COVID-19 dalam meningkatkan kapasitas tes PCR nasional secara signifikan serta memperluas akses pengetesan PCR bagi masyarakat yang membutuhkan.(avia)

#COVID-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Indonesia
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/6), mengakui ada kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 04 Juni 2025
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Indonesia
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) meminta masyarakat meningkatkan protokol kesehatan yang pernah dilakukan pada musim pandemi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Indonesia
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Dinkes DKI melakukan sejumlah langkah preventif untuk melindungi masyarakat dari potensi penularan COVID-19.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Bagikan