Pilpres 2019

Kronologi Maju Mundur Rekonsiliasi Prabowo-Jokowi

Eddy FloEddy Flo - Kamis, 27 Juni 2019
 Kronologi Maju Mundur Rekonsiliasi Prabowo-Jokowi

Jokowi dan Prabowo saat debat keempat capres di Jakarta (Foto: antaranews)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Sejak pencoblosan Pilpres 17 April 2019 lalu hingga hari ini capres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan capres nomor urut 01 Joko Widodo belum juga bertemu.

Berbagai pihak berharap kedua tokoh yang sempat menjadi rival dalam kontestasi politik lima tahunan itu melakukan pertemuan dalam rangka rekonsiliasi.

Hal ini untuk mengurangi dampak polarisasi yang semakin meruncing di antara pendukung kedua belah pihak. Masyarakat yang secara sadar atau pun tidak, telah ikut berpartisipasi dalam kegiatan politik tersebut kini menjadi dua kelompok yang berseberangan. Hal ini dapat dilihat dari media sosial, kedua kelompok ini seperti bermusuhan satu sama lain.

Apalagi, dampak dari pertarungan Pilpres 2019 telah memakan korban jiwa. Kerusuhan yang terjadi di sekitar Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) pada 21-22 Mei lalu telah menyebabkan 9 orang meninggal dunia.

Jokowi dan Prabowo bersama moderator
Jokowi dan Prabowo bersama moderator dalam debat keempat di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat (Foto: antaranews)

Peristiwa itu tentu tak bisa dilepaskan dari konstelasi politik yang memanas pasca pengumuman hasil Pilpres 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Catatan MerahPutih.com, kabar rekonsiliasi antara Prabowo dan Jokowi sebenarnya sudah menyeruak setelah pemungutan suara Pemilu pada 17 April 2019.

Usai Pemungutan Suara Pemilu

Keinginan Jokowi untuk bertemu Prabowo memang sudah disampaikannya sehari setelah pemungutan suara. Saat itu, hasil hitung cepat sejumlah lembaga sudah hampir rampung dan menunjukkan keunggulan bagi Jokowi-Ma'ruf Amin. Kendati demikian, Prabowo juga mengklaim ia unggul berdasarkan hitungan tim internalnya.

Usai memberi pernyataan soal hasil hitung cepat yang memenangkannya, Jokowi lalu bicara keinginan bertemu Prabowo. Jokowi mengaku sudah mengutus seseorang untuk menyampaikan pesan kepada Prabowo.

"Tadi siang saya sudah utus seseorang untuk bertemu dengan Beliau (Prabowo)," kata Jokowi saat jumpa pers di Restoran Plataran, Jakarta, Kamis (18/4) sore.

Kemudian diketahui orang yang diutus Jokowi untuk menjalin komunikasi dan mengatur pertemuan dengan Prabowo adalah Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut mengaku sudah berkomunikasi dengan Ketua Umum Partai Gerindra itu melalui sambungan telepon.

"Ya memang saya sudah telepon Pak Prabowo, bicara per telepon, ya kami kan teman," kata Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (22/4).

Dalam pembicaraan via telepon itu, Luhut mengajak Prabowo untuk bertemu empat mata untuk berbicara seputar hasil Pilpres 2019. Menurut Luhut, Prabowo menyambut baik ajakan untuk bertemu itu. Namun, Luhut menyebut pertemuan dengan Prabowo belum terjadi karena alasan teknis. Seharusnya, ia dan Prabowo makan bersama pada Minggu (21/4). Namun, pertemuan itu batal karena Prabowo kurang sehat.

Rekonsiliasi Prabowo-Jokowi
Pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin (kiri) dan Prabowo Subianto- Sandiaga Uno. ANTARA FOTO

Selang sehari kemudian, Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan, belum ada rencana Prabowo bertemu Jokowi. Namun, jika memang Jokowi ingin bertemu, menurut dia, Prabowo akan mengirim perwakilan tim suksesnya.

"Nanti Mas Priyo (Priyo Budi Santoso) mungkin kalau Pak Jokowi mau ketemu, nanti diwakili Mas Andre (Andre Rosiade) atau Mas Priyo," kata Dahnil saat itu.

Usai Pengumuman Rekapitulasi KPU

Setelah KPU RI merampungkan rekapitulasi suara Pilpres 2019 secara manual 100 persen, pada Selasa (21/5) dini hari, kabar pertamuan antara Prabowo dan Jokowi kembali berhembus. Usai dinyatakan menang Pilpres 2019 versi rekapitulasi KPU, Jokowi mengatakan akan membuat rencana pertemuan dengan Prabowo-Sandi. Apalagi, kata Jokowi, pertemuan itu sudah direncanakan sejak awal hari pencoblosan, 17 April 2019 silam.

"Sudah ada rencana, cuma belum ketemu. Mungkin belum ketemu waktunya," kata Jokowi, usai menyampaikan pidato kemenangannya di Kawasan Kampung Deret, Johar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (21/5).

Namun, lanjut Jokowi, yang jelas ia dan Ma'ruf Amin bersama Prabowo-Sandi ingin terus menjalin persahabatan.

"Terus bersilaturahmi dengan Pak Prabowo, dengan Pak Sandiaga uno, dan seluruh pendukung yang ada," tuturnya.

perdamaian Prabowo-Jokowi
Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subiyanto/Foto: Biro Pers Setpres

Jokowi juga mengatakan dirinya sangat menghargai jika capres-cawapres 02, Prabowo-Sandi yang kalah dan tidak puas dalam hasil perhitungan suara KPU mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Berdasarkan hasil perhitungan KPU, Jokowi-Ma'ruf memperoleh suara 85.617.892. Sedangkan suara paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno hanya 68.686.573.

Usai Kerusuhan 21-22 Mei

Sejumlah massa melakukan aksi unjuk rasa pada 21-22 Mei 2019 lalu. Mereka melakukan demonstrasi di depan kantor Bawaslum enolak hasil Pemilu 2019. Awalnya, aksi massa berlangsung damai. Namun pada Rabu (22/5) dini hari sebagian massa mulai brutal. Mereka melakukan kerusuhan di beberapa titik wilayah Jakarta. Akibat kerusuhan itu, 9 orang meninggal dunia.

Pasca kerusuhan 21-22 Mei, harapan pertemuan antara Prabowo dan Jokowi kembai mengemuka. Salah satunya datang dari Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir. Ia berharap pertemuan antara Jokowi dan Prabowo segera dilakukan. Kondisi ini, kata Haedar, harus didinginkan setelah beberapa titik di kawasan Jakarta menjadi tidak kondusif.

"Terlalu mahal (nyawa). PP Muhammadiyah sejak awal, bahkan ormas-ormas Islam bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan imbauan dan ajakan agar Jokowi dan Prabowo bertemu," kata Haedar di Gedung Pusat PP Muhammadiyah, Menteng Jakarta Pusat, Kamis (23/5).

Ia menyarankan, kedua belah pihak untuk saling menjalin hubungan baik. Untuk membuat suasana di dalam negeri damai setelah pengumuman hasil rekapitulasi hitung cepat Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Selasa (21/5) dini hari.

Prabowo Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto dalam pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta (Biro Pers Setpres)

"Kemarin kita mendengar Presiden Jokowi menyampaikan pernyataan positif dan ajakan untuk situasi ini diakhiri, juga Prabowo bersama Sandi juga menyampaikan, semua berdiri di atas konstitusi dan tidak boleh ada kekerasan, harus tetap damai," ujarnya.

Dua hari kemudian, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Ferry Juliantono menegaskan, Prabowo Subianto belum merencanakan bertemu Jokowi karena masih fokus mengawal proses gugatan hasil Pilpres 2019 di MK.

"Prabowo belum ada rencana dengan Jokowi. Belum ada komunikasi juga," kata Ferry di Jakarta seperti dilansir Antara pada Sabtu (25/5).

#Joko Widodo #Prabowo Subianto #Pilpres 2019 #Pemilu 2019
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
Prabowo Minta Korban Ledakan SMA 72 Wajib Jadi Prioritas Nomor Satu
Prabowo Subianto minta penanganan korban ledakan SMA 72 Kelapa Gading diprioritaskan
Angga Yudha Pratama - Jumat, 07 November 2025
Prabowo Minta Korban Ledakan SMA 72 Wajib Jadi Prioritas Nomor Satu
Indonesia
Bukan Oppa K-Pop! Ternyata Inilah Idola Utama Presiden Prabowo Subianto dari Korea Selatan
Hal ini disampaikan saat meresmikan PT Lotte Chemical Indonesia, pabrik petrokimia terbesar se-Asia Tenggara di Cilegon
Angga Yudha Pratama - Kamis, 06 November 2025
Bukan Oppa K-Pop! Ternyata Inilah Idola Utama Presiden Prabowo Subianto dari Korea Selatan
Indonesia
Prabowo Bantah Takut dengan Jokowi, Minta Rakyat Hormati Mantan Presiden
Presiden RI, Prabowo Subianto, membantah takut dengan Jokowi. Ia mengatakan, bahwa masyarakat harus menghormati mantan pemimpin bangsa.
Soffi Amira - Kamis, 06 November 2025
Prabowo Bantah Takut dengan Jokowi, Minta Rakyat Hormati Mantan Presiden
Indonesia
Prabowo Mau Borong 30 Rangkaian KRL, Jumlah Penumpang Diprediksi Tembus 400 Juta Orang
Prabowo mau borong 30 rangkaian KRL, jumlah penumpang diprediksi bisa menembus 400 juta orang.
Soffi Amira - Kamis, 06 November 2025
Prabowo Mau Borong 30 Rangkaian KRL, Jumlah Penumpang Diprediksi Tembus 400 Juta Orang
Indonesia
Prabowo Mau Bayar Utang Whoosh Pakai Uang Sitaan Korupsi, Ekonom: Enggak Bakal Cukup!
Presiden RI, Prabowo Subianto, mau membayar utang Whoosh pakai uang sitaan korupsi. Ekonom menyebutkan, bahwa hal itu tidak akan cukup.
Soffi Amira - Kamis, 06 November 2025
Prabowo Mau Bayar Utang Whoosh Pakai Uang Sitaan Korupsi, Ekonom: Enggak Bakal Cukup!
Indonesia
Respons Kecelakaan KA Bangunkarta, DPR Ingatkan KAI Target Zero Accident dari Prabowo
Keselamatan operasional kereta api harus menjadi prioritas utama demi mencegah terulangnya kecelakaan di jalur rel.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Respons Kecelakaan KA Bangunkarta, DPR Ingatkan KAI Target Zero Accident dari Prabowo
Indonesia
Prabowo Mau Tambah Rangkaian KRL, Waktu Tunggu Jadi Lebih Pendek di Jam Krusial
Presiden RI, Prabowo Subianto, ingin menambah 30 rangkaian KRL. Komisi V DPR menyebutkan, bahwa waktu tunggu KRL bakal jadi lebih pendek di jam krusial.
Soffi Amira - Rabu, 05 November 2025
Prabowo Mau Tambah Rangkaian KRL, Waktu Tunggu Jadi Lebih Pendek di Jam Krusial
Indonesia
Ternyata, Prabowo Andalkan Duit dari Sini untuk Alokasi Bayar Utang Whoosh
Saat ini, Indonesia memiliki kewajiban pembayaran utang untuk proyek kerata Whoosh sekitar Rp 1,2 triliun per tahun kepada China.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Ternyata, Prabowo Andalkan Duit dari Sini untuk Alokasi Bayar Utang Whoosh
Indonesia
Prabowo Alokasikan Rp 5 Triliun untuk Tambah 30 Rangkaian KRL, ini Respons Komisi V DPR
Presiden RI, Prabowo Subianto, mengalokasikan Rp 5 triliun untuk menambah rangkaian KRL. Komisi V DPR pun mendukung hal tersebut.
Soffi Amira - Rabu, 05 November 2025
Prabowo Alokasikan Rp 5 Triliun untuk Tambah 30 Rangkaian KRL, ini Respons Komisi V DPR
Indonesia
Prabowo Minta Utang Whoosh Jangan Lagi Dipolitisasi, Tegaskan Bukan Proyek Untung-Rugi
Prabowo menekankan proyek transportasi publik seperti Whoosh tidak seharusnya dilihat dari sisi keuntungan finansial semata, melainkan dari manfaatnya bagi masyarakat.
Wisnu Cipto - Selasa, 04 November 2025
Prabowo Minta Utang Whoosh Jangan Lagi Dipolitisasi, Tegaskan Bukan Proyek Untung-Rugi
Bagikan