Kresek Project Ajak Masyarakat Daur Ulang Plastik Kresek


Kresek Project tampil dalam acara Wanita Bisa. (Foto: Merahputih.com/Andreas Pranatalta)
SIAPA sangka jika plastik kresek sering kamu dapatkan saat berbelanja dapat diolah kembali menjadi sebuah karya. Daripada dibuang dan membuat lingkungan semakin rusak, lebih baik dikumpulkan dan berpartisipasi dengan UMKM lokal bernama Kresek Project.
Dari namanya saja, kamu bisa menembak UMKM satu ini mengandalkan bahan dasar plastik kresek dalam membuat produk. Bahkan, Kresek Project masuk dalam kurasi gelaran Wanita Bisa digelar di Hotel Episode, Gading Serpong, Tangerang, pada 13-14 Agustus 2022 silam. Penampilan booth-nya mampu memikat perhatian pengunjung untuk membeli dan bertanya-tanya mengenai produk-produknya nan ramah lingkungan.
Founder Kresek Project, Lila Nasution, menceritakan bisnis ramah lingkungan ini berawal dari masa pandemi nan menyebabkan para pengrajin sempat terpuruk dan mengalami kesulitan. Belum lagi sampah plastik, terlebih di dalam rumah tangga, semakin menumpuk membuat Lila termotivasi untuk membangun Kresek Project.
Baca juga:

"Kita pusing melihatnya. Akhirnya teman saya, Ida Tirtasari, menemukan ide kenapa enggak kita kombinasikan antara produk lokal itu kita hidupkan kembali dengan proses limbah kresek ini. Terus tinggal kita cari idenya apa saja," kata Lila saat ditemui Merahputih.com.
Langkah diterapkan Kresek Project tentunya sejalan dengan tema Presidensi G20 2022, Recover Together, Recover Stronger.
Co-Founder Kresek Project, Ida Tirtasari mengatakan ide ini awalnya ditolak karena menggunakan sampah sebagai bahan baku utama. Namun setelah dikombinasikan dengan plastik berwarna, produk dijualnya semakin menarik perhatian konsumen dan memiliki nilai.
"Produk ini awalnya enggak punya warna, mau diwarnain jelek. Jadi kita kasih kresek yang berwarna," tutur Ida.
Baca juga:

Untuk tahapannya, Lila menjelaskan dimulai dari pengumpulan plastik kresek, mencuci hingga bersih, membantu para pengrajin dalam proses pelatihan, hingga akhirnya menghasilkan suatu produk. Ada pun beberapa produk bisa kamu beli di booth Kresek Project, mulai dari gantungan kunci, tote bag, sendal, guci, keranjang, cover pot tanaman, tatakan, hingga lukisan.
"Untuk harga, kita start dari Rp 50 ribu sampai paling mahal Rp 5 juta, lukisan ini. Semakin besar produknya, pasti makan mahal juga harganya. Itu semua tergantung dari lama pembuatan dan tingkat kesulitannya," kata Lila.
Semua produk dibuat Kresek Project asli buatan tangan para pengrajin. Mereka juga menggunakan rumput keta sebagai tali pengikat di setiap produk.
"Untuk bahannya sendiri, prosesnya lama. Dikeringkan, dihaluskan, dipotong-potong lagi kecil-kecil. Kalau bisa mahal, kenapa harus murah," sambungnya.
Buat kamu nan ingin menyumbangkan plastik kresek, bisa datang langsung ke toko offline Kresek Project di Jl. Jeruk Purut Dalam No.19, Cilandak Timur, Jakarta Selatan. (and)
Baca juga:
Deretan Benda-Benda Daur Ulang Sampah Plastik yang Kece Abis
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
UMKM Angkat Kaki dari District Blok M, PT MRT Sebut Koperasi Langgar Perjanjian Biaya Sewa

UMKM Binaan KAI Siap Go Global Lewat Sertifikasi Halal, BPOM, dan HKI

Proyek Sentra Fauna Jakarta Capai 60 Persen, Siap Jadi Ikon Baru UMKM

Indonesia Ekspor Perdana Produk Kerajinan Serat Alam Enceng Gondok ke Amerika

Duit Rp 200 Triliun Harus Dinikmati UMKM

Transaksi UMKM Dalam Negeri Periode Januari - Agustus 2025 Tembus Rp 1,49 Triliun

Dukung Desa Kreatif dan UMKM, Kemenparekraf Ajukan Anggaran Rp1,06 Triliun

Banyak Pedagang Angkat Kaki dari District Blok M, Pramono Gratiskan Sewa Kios selama 2 Bulan

UMKM Blok M Menjerit Harga Sewa Kios Tinggi, Gubernur Ancam Putus Kerja Sama MRT Jakarta

Lonjakan Harga Sewa Kios Blok M, Gubernur Pramono Anung Pasang Badan untuk UMKM
