Kesehatan

Kok Bisa Berkeringat Meski Tak Kepanasan atau Berolahraga?

Muchammad YaniMuchammad Yani - Sabtu, 19 Desember 2020
Kok Bisa Berkeringat Meski Tak Kepanasan atau Berolahraga?

Ada masalah keringat? (Foto: Pixabay/un-perfekt)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SEBAGAI manusia, berkeringan adalah hal lumrah. Tapi pernahkan kamu berkeringat meskipun tak berolahraga atau bahkan kepanasan?

Berkeringat adalah respon tubuh untuk mengontrol suhu. Tapi hanya pada kondisi tertentu saja keringat akan keluar. Sehingga jika terjadi di luar itu, bisa saja kamu sedang mengalami gangguan kesehatan.

Baca juga:

Jika Sudah Pernah Terkena COVID-19, Apa Masih Butuh Vaksin?

Dokter di Westmed Medical Group, Yonkers, New York, Nicolas Pantaleo, mengatakan ketika stres misalnya karena pekerjaan, semua emosi yang kamu rasakan bisa meningkatkan suhu tubuh. Akhirnya keringat akan keluar.

Ada orang yang tanpa berolahraga atau kepanasan bisa berkeringat. (Foto: Pixabay/janeb13)
Ada orang yang tanpa berolahraga atau kepanasan bisa berkeringat. (Foto: Pixabay/janeb13)

"Mengontrol kecemasan dapat membantu dalam situasi ini, terutama teknik relaksasi yang mengurangi kekhawatiran," kata Pantaleo seperti dikutip dari Livestrong, Sabtu (19/12).

Penyebab lain ialah kondisi hiperhidrosis. Menurut Pantaleo, orang dengan kondisi ini biasanya berkeringat sekitar empat sampai lima kali lebih banyak dibanding orang lain.

Baca juga:

Perbedaan Rapid Test Antibodi dan Antigen dan Kegunaannya

Berkeringat yang tak terkendali di bagian tubuh tertentu sepert ketiak, kaki dan tangan bisa terjadi karena kondisi medis yang berulang setiap minggu. Ini biasa terjadi sebelum usia 25 tahun, menurut International Hyperhidrosis Society.

Berkeringat akibat kondisi kesehatan biasanya dimulai pada masa dewasa, ketika tidur. Berkeringat bisa jadi pertanda diabetes, menopause, hipertiroidisme (tiroid yang terlalu aktif), asam urat, rheumatoid arthritis atau bahkan limfoma.

Penyebab lain bisa terjadi karena penyakit. (Foto: Pixabay/janeb13)
Penyebab lain bisa terjadi karena penyakit. (Foto: Pixabay/janeb13)

Penyebab lainnya, bisa karena obat yang dikonsumsi. Beberapa obat dapat bekerja pada bagian tertentu dari otak dan sistem saraf. Hal ini memicu keringat misalnya obat antidepresan, antibiotik dan antivirus tertentu, kortikosteroid, obat tiroid dan insulin. Hal yang membedakan pada keringat ini ialah terjadi pada sekujur tubuh atau tak terpusat pada bagian tertentu.

Jadi kapan harus ke dokter? "Jika keringat tidak mengganggu kamu dan terjadi setelah pemicu tertentu, kamu tidak perlu melakukan apa pun," ujar Pantaleo.

Tapi, jika berkeringat disertai sesak napas, nyeri dada, jantung berdebar-debar, atau sakit kepala, jangan tunda pergi ke dokter. Karena keringat dingin beserta gejala tersebut mengindikasikan serangan jantung. (Yni)

Baca juga:

Marah Bikin Sakit Kepala, ini Penyebabnya

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan