Kerumunan Pasar Tanah Abang, PSI: Anies Baru Bertindak saat Viral
Petugas gabungan termasuk prajurit TNI tengah berjaga di pintu masuk Pasar Tanah Abang dan di sana ditempatkan alat monitor suhu tubuh, Senin (3/5/2021) ANTARA/Anisyah Rahmawati.
MerahPutih.com - Fraksi PSI DPRD DKI menyesalkan langkah Gubernur Anies Baswedan yang gagal mengantisipasi kerumunan massa di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, akhir pekan kemarin.
Anggota DPRD Fraksi PSI Wiliam Aditya Sarana mengatakan, Gubernur Anies baru mulai bertindak saat ramai diberitakan di media massa dan media sosial. Padahal, kerumunan massa pusat perbelanjaan dan tempat wisata mulai melonjak seminggu terakhir.
“Kerumunan Tanah Abang itu tidak tiba-tiba terjadi dalam satu hari, hanya saja Gubernur Anies baru bertindak saat sudah viral di media. Kalau tidak viral, saya kira tidak akan ada tindakan apa-apa," kata William di Jakarta, Senin (3/5).
Baca Juga:
Komisi III Minta Ada Aturan yang Membatasi Kerumunan di Pasar Tanah Abang
Pemerintah DKI, kata William, bahkan tidak peduli dengan aturan yang dibuatnya sendiri yakni peraturan PPKM Mikro yang membatasi jumlah pengunjung hingga 50 persen dari kapasitas normal.
"Hampir tidak ada pembatasan, apalagi penegakan aturan. Jatuhnya hanya sekadar aturan tertulis saja ” kata William.
Harusnya juga Pemprov DKI sudah mengerahkan satpol PP yang bekerja sama dengan PD Pasar Jaya untuk menjaga lokasi pasar. Pengecekan suhu dan penggunaan masker juga harus dilakukan disertai penindakan apabila ada yang melanggar. Lemahnya penegakan prokes mempertaruhkan kesehatan warga Jakarta.
"Lonjakan kerumunan massa itu selalu terjadi jelang hari raya atau libur panjang, harusnya otomatis penjagaan diperketat," paparnya.
Baca Juga:
Kritik Warga yang Belanja di Pasar Tanah Abang, Pimpinan DPRD: Kita Bisa Seperti India
Pemprov DKI perlu juga menggerakkan satgas COVID-19 di RT/RW untuk terus mengedukasi warganya agar tidak lengah dan menyepakati sanksi bagi pelanggar protokol kesehatan dan menindak pelanggar.
"Saat ini, masyarakat sudah mulai lelah dengan pandemi dan merasa lebih aman karena vaksinasi semakin gencar, tapi edukasi tak boleh putus," pungkasnya. (Asp)
Baca Juga:
Kritik Warga yang Belanja di Pasar Tanah Abang, Pimpinan DPRD: Kita Bisa Seperti India
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Puan Maharani Gandeng Anies Baswedan di Pilpres 2029, Pede Bisa Raih 68 Persen Suara
Musim Hujan Ekstrem, Anggota Dewan PSI Nilai Pramono Gamang Pilih Kebijakan Hiburan atau Penanganan Banjir
Jumat Malam Tol JORR Macet Parah, PSI Minta Jam Operasional Truk di Jakarta Dibatasi
Pelantikan PSI Solo, DPD PSI Solo Undang Jokowi Jadi Saksi
Dewan PSI Sesalkan Pemotongan Anggaran Subsidi Pangan, tapi Malah Tambahin Dana Forkopimda Rp 200 Miliar
[HOAKS atau FAKTA]: Anies Sebut Sehebat Apapun Prabowo, Tetap Rusak Bila Sekelilingnya Orang-Orang Munafik yang Gila Jabatan
Dikasih Topi Logo Gajah, Jokowi Ngaku Ngomong Banyak Hal Dengan Sekjen PSI
PSI Ungkap Pengurangan Anggaran Berimbas pada Penghapusan BPJS Kesehatan 1,3 Juta Warga DKI
PSI DKI Temukan Anggaran Fantastis Pembelian Lampu Operasi di Dinkes, Nilainya Capai Rp 1,4 Miliar
Rp 14,6 Triliun DKI Ngendap di Bank, PSI Soroti Belanja Subsidi dan Modal yang Mampet