Kepolisian Jaga Ketat Demo Mahasiswa Papua Depan Kemendagri


Demo mahasiswa asal Papua di depan Kemendagri. (Foto: MP/Kanugrahan)
MerahPutih.com - Mahasiswa asal Papua melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri), di Jalan Mendan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (14/7).
Puluhan masyarakat asli Papua ini melakukan aksi penolakan terhadap pemberlakuan otonomi khusus (otsus) yang selama ini diterapkan di seluruh wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat. Aksi tersebut dijaga ketat oleh aparat kepolisian.
Baca Juga:
Berhasil Kendalikan COVID-19, Papua Barat Diharap Jadi Percontohan Nasional
"Khusus untuk aksi ini, kami menerjunkan 1 satuan setingkat pleton (SSK) dari Brimob, 1 SSK dari Samapta, dan sejumlah personel dari Polsek Metro Gambir dan Polres Metro Jakarta Pusat," ujar Kapolsek Metro Gambir AKBP Kade Budiarta.
Dalam aksi ini, warga Papua ini membawa sebuah spanduk berukuran panjang 2,5 meter dan lebar 1,5 meter. Pada spanduk tersebut tertuliskan tuntutan yang disampaikan.

Selain spanduk besar tersebut, masyarakat Papua juga memegang puluhan poster lainya yang bertuliskan berbagai tuntutan.
Tampak pula, seluruh peserta aksi ini mengenakan masker, meski jarak di antara mereka tidak begitu terjaga. Para warga Papua ini tampak berhimpitan saat sedang melaksanakan aksi unjuk rasa tersebut.
"Tolak Otsus jilid 2. Berikan hak menentukan masih sendiri sebagai solusi paling demokratis," bunyi tulisan yang tertera pada spanduk besar tersebut, Selasa (14/7).
Baca Juga:
Kemendagri Belum Pernah Terima Informasi Djoko Tjandra Jadi WNA Papua Nugini
Puluhan warga Papua ini menuntut agar Papua diberikan hak untuk berdiri sebagai satu negara tersendiri dan terlepas dari wilayah kedaulatan Republik Indonesia.
"Papua sudah seharusnya berdiri sendiri. Hari ini, kami datang untuk menuntut bangsa Indonesia untuk segera melepas Papua," seru seorang orator saat aksi masyarakat Papua berlangsung di depan gedung Kemendagri RI. (Knu)
Baca Juga:
Saksi Sebut Ada Aliran Duit Rp500 Juta dari Gubernur Papua Barat untuk Wahyu Setiawan
Bagikan
Berita Terkait
Gempa Nabire Papua M 6,6 Sebabkan Jaringan Telekomunikasi Terputus dan Objek Vital Rusak

BNPB Kirim Tim Reaksi Cepat ke Nabire, Tangani Dampak dan Kerusakan Akibat Gempa

Gempa ‘Darat’ Magintudo 6,6 di Nabire Papua Tengah Dipicu Pergerakan di Sesar Anjak Weyland, Getarannya Bikin Orang Bangun Terkaget

Capaian Cek Kesehatan Gratis di Papua Masih Rendah, Tertinggi di Jabar Capai 51 Persen

Rusuh di Yalimo, Enam Personel Satgas Maleo Kopassus Terkepung Berhasil Dievakuasi

Penggalian Lubang Suplai Makanan 7 Pekerja Tambang Freeport Terjebak Longsor Terhadang Lumpur

Semua Tewas, Ini Nama 4 Korban Helikopter Intan Angkasa Jatuh di Mimika Papua

Aksi Demo Mahasiswa UI Tagih Janji Tuntutan Rakyat 17+8 di Depan Gedung DPR

Tambang Freeport Longsor, 7 Pekerja Masih Terjebak

Mahasiswa Lanjutkan Demo di DPR, Minta Tuntutan 17+8 Indonesia Dipenuhi
