Kesehatan

Penanganan Tepat saat Mengalami Long COVID-19

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Senin, 13 September 2021
Penanganan Tepat  saat Mengalami Long COVID-19

Kenali langkah tepat saat mengalami gejala long COVID-19 (Foto: pixabay/ornaw)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PARA penyintas COVID-19 berpotensi mengalami long COVID-19. Long COVID-19 ialah gejala sisa setelah empat pekan sejak seseorang merasakan gejala COVID-19 hingga dinyatakan negatif.

Gejala tersebut bisa berupa sesak napas, nyeri sendi, nyeri otot, batuk, diare, kehilangan penciuman, hingga kehilangan pengecapan.

Baca Juga:

Pentingnya Peran Radio di Tengah Pandemi COVID-19

Namun, banyak orang yang mungkin tidak tahu dengan adanya long COVID-19 dan bingung dengan apa langkah yang harus dilakukan saat mengalami long COVID-19.

Mengenai hal itu, dokter spesialis penyakit dalam dr Jeffri Aloys Gunawan menyarankan orang yang mengalami long COVID-19 berhati-hati ketika melakukan kegiatan sehari-hari.

Orang yang terkena long COVID-19 harus berhati-hati saat melakukan kegiatan sehari-hari (Foto: pixabay/imperioame)

Menurut dokter Jeffri, meski gejala Long COVID-19 bisa diatasi secara medis, tapi pasien COVID-19 perlu tetap selalu waspada.

"Apabila mengalami long COVID-19, pasien harus lebih hati-hati dalam melakukan kegiatan sehari-hari, namun bukan berarti berhenti sepenuhnya," ujar dokter Jeffri seperti yang dikutip dari laman Antara.

Lebih lanjut dokter Jeffri menyampaikan, kamu perlu mengatur agar tidak terlalu kelelahan dan melakukan kegiatan sesuai kemampuanmu. Seperti halnya aktivitas fisik yang teratur, agar otot-otot tetap bekerja.

Selain itu, bila gejala semakin memburuk, sebaiknya kamu segera berkonsultasi dengan dokter, demi meminimalisir risiko kembali terpapar virus.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kasus infeksi COVID-19 kebanyakan akan pulih dan kembali sehat dalam kurun waktu beberapa minggu.

Namun, pada sejumlah kasus, menunjukan gejala yang berlangsung cukup lama, bahkan hingga berbulan-bulan dinyatakan negatif. Kondisi itulah yang disebut sebagai long COVID-19.

Baca Juga:

Nasihat Tompi untuk Masyarakat yang Pilih-pilih Vaksin COVID-19

Ada sekitar 5-20 pasien COVID-19 mengalami long COVID-19 lebih dari 4 minggu. Bahkan, diperkirakan 1 setiap 10 pasien COVID-19 bisa mengalamnya hingga lebih dari 12 minggu.

Kendati pasien tak menularkan virus dalam tahap tersebut, tapi beberapa dari mereka mengalami komplikasi medis yang bisa mengakibatkan efek kesehatan yang berkepanjangan.

Ada sekitar 5-20 pasien COVID-19 mengalami long COVID-19 lebih dari 4 minggu (Foto: pixabay/piro4D)

Kemudian, selain fisik, long COVID-19 diketahui bisa memengaruhi keadaan psikologis seseorang. Karena itu, psikolog klinis sekaligus CEO & Founder Growth dan Sahabat Sentra Vaksinasi Serviam, Ratih Ibrahim, mengingatkan seseorang, tentang pentingnya memperhatikan kesehatan mental di Tengah upaya pulih dari long COVID-19.

"Kesehatan mental perlu diperhatikan apabila seseorang mengalami long COVID-19, apalagi karena mereka akan merasakan frustasi karena gejala penyakit masih dirasakan walaupun mereka sudah dinyatakan sembuh," ujar Ratih.

Mengenai long COVID-19, Ratih menambahkan, bahwa dalam perjalanan untuk sembuh dari long COVID-19, kamu perlu tahu tentang sebuah proses. Serta antinya akan ada hari-hari gejala terasa lebih berat dibanding hari lainnya.

Pada kondisi seperti itu, peran support dari keluarga dan teman dekat sangat penting. Kemduian, penting juga untuk menciptakan rutinitas yang baik dan aktif, yang bisi memicu endofin dan menaikkan mood. (Ryn)

Baca Juga:

Seorang Pria Terima 5 Dosis dari 3 Vaksin COVID-19 Berbeda

#Kesehatan #COVID-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan