Kemensos Kembali Kirim Bantuan ke NTT


Pesawat bantuan ke NTT. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Kementerian Sosial mengirimkan lagi bantuan senilai Rp1,5 miliar untuk para korban bencana alam banjir bandang dan tanah longsor akibat Siklon Seroja di Nusa Tenggara Timur. (NTT)
Bantuan tersebut sebagian sudah diterbangkan dari gudang logistik di Jawa Timur dan ada yang dibawa langsung Menteri Sosial Tri Rismaharini bersamaan dengan kunjungannya kembali ke NTT, Kamis (8/4).
Saat ini, kebutuhan yang paling mendesak saat ini adalah bahan makanan, obat-obatan dan alat berat untuk proses evakuasi.
Baca Juga:
Korban Banjir Bandang di NTT Dapat Dana Bantuan Rp500 Ribu per Bulan
Menteri Sosial Tri Rimaharini berangkat dari Jakarta, Kamis (8/4) pagi, mendarat di Maumere dan akan menempuh perjalanan tiga jam menuju Larantuka. Kunjungannya tersebut untuk memastikan warga yang terdampak bencana tersebut terpenuhi kebutuhan dasarnya karena masih banyak daerah yang sulit terjangkau.
Bantuan yang dikirimkan lagi oleh Kemensos berupa bahan makanan, perlengkapan keluarga, peralatan evakuasi dan peralatan sandang senilai Rp687.676.271. Sementara itu bantuan berupa peralatan evakuasi senilai Rp620.000.000 dikirimkan dari gudang pusat di Bekasi dan pengiriman dari belanja langsung berupa perlengkapan kebutuhan pengungsian sebesar Rp201.206.840.
Sebelumnya Kemensos menyalurkan bantuan senilai Rp2,6 miliar untuk pemenuhan kebutuhan dasar dan santunan bagi warga terdampak bencana alam di NTT pada Senin (5/4). Bantuan tersebut berupa logistik dan santunan korban meninggal dunia untuk 76 jiwa kepada ahli waris masing-masing sebesar Rp15 juta dengan total santunan Rp1,140 miliar.

Data terakhir berdasarkan koordinasi antar posko Rabu (7/4) malam, total korban jiwa di beberapa kabupaten dan kota terdampak berjumlah 138 jiwa. Rincian korban meninggal dunia tersebut, yaitu Kabupaten Flores Timur 67 jiwa, Lembata 32, Alor 25, Kupang 5, Malaka 4, Sabu 2, Ngada 1, Ende 1 dan Kota Kupang 1.
Sedangkan hilang, total dari laporan pertemuan koordinasi berjumlah 61 jiwa. Rincian sebagai berikut Kabupaten Lembata 35, Alor 20 dan Flores Timur 6. Sementara itu, kerugian material di sektor perumahan berjumlah 1.114 unit dengan rincian rusak berat 688 unit, rusak sedang 272 dan rusak ringan 154. (Knu)
Baca Juga:
Brimob Evakuasi Korban hingga Lakukan Pembersihan ke Lokasi Bencana NTT
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
MPR Tanggapi Polemik Komeng dan Pramono soal Banjir, Sarankan Kolaborasi Selesaikan Bersama

Operasi SAR untuk Korban Banjir di Bali Sudah Dihentikan, Tidak dengan Bencana Tanah Longsor

18 Orang Meninggal Akibat Bencana Banjir di Bali Menurut BNPB, Simak Juga Kerusakan yang Terjadi

BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor

Status Darurat Bencana Kota Denpasar Turun ke Transisi Menuju Pemulihan, Berlangsung Selama 3 Bulan

Kemensos Gelontorkan Santunan Rp 15 Juta untuk Korban Meninggal akibat Banjir Bandang Bali

Banjir Jakarta Mulai Surut, 2 RT Masih Terendam hingga Selasa (16/9) Sore

12 RT di Jakarta Selatan Banjir, Ketinggian Sampai 70 Centimeter

Bali Dilanda Cuaca Ekstrem dan Banjir, Pemda Minta BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca

Bali Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem Hingga 21 September 2025, BBMKG Ungkap Penyebabnya
