Kelabui Petugas Agar Bisa Mudik, Pemudik Nekat Ngumpet di Truk Molen


Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono (tengah). (ANTARA/HO-Polri)
MerahPutih.Com - Larangan mudik di tengah pandemi Covid-19 tak menyurutkan masyarakat untuk pulang ke kampung halamannya. Mereka menggunakan beragam modus hingga akhirnya lolos dari pengawasan petugas.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Argo Yuwono, mengakui pemudik menggunakan beragam modus baru untuk bisa mengelabui petugas. Sehingga, tak dipungkiri, ada masyarakat yang berhasil lolos mudik.
Baca Juga:
Masyarakat Tidak Disiplin, Agustus Kehidupan Belum Bisa Berjalan Normal
"Pemudik ini mau melakukan pelanggaran itu gimana caranya, gimana upayanya bisa mengibuli memanipulasi sehingga petugas kepolisian dan petugas yang lain tidak melihat, ada kecenderungan, ada juga yang akhirnya lolos ke daerah mereka melalui jalan arteri dan tikus," ujarnya saat jumpa pers live streaming di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (6/5).

Modus lainnya ada juga yang memodifikasi kendaraan, bahkan ada juga yang tidak disangka, yakni ada masyarakat yang nekat masuk ke truk molen dan bagasi. Hal itu semata-mata dilakukan untuk mengelabui petugas agar bisa lolos mudik.
Argo menegaskan, tindakan tersebut merupakan kegiatan mudik ilegal. Bahkan, ada agen travel yang memfasilitasi masyarakat untuk mudik, dan hingga saat ini Polda Metro Jaya sudah ada sebanyak 15 agen travel yang diamankan dengan 15 pengemudi dan total penumpang 113 orang.
"Seluruhnya sudah kita lakukan pemeriksaan, sanksinya kembali ke rumah mereka masing-masing, sedangkan pengemudi kita kenakan Pasal 308 UU Lalu Lintas Jalan Raya dengan kurungan 2 bulan dan denda Rp500 ribu," tuturnya.
Kakorlantas Polri Irjen Istiono menegaskan, petugas siaga 24 jam di check point PSBB maupun titik penyekatan mudik.
Tak ada waktu bagi petugas untuk bersantai dalam menjalankan tugas ini.
Meski begitu, setiap polisi yang bertugas juga harus tetap memperhatikan protokol kesehatan bagi dirinya sendiri. Sebab, mereka yang paling dekat dengan warga.
Baca Juga:
Pelarangan Mudik Picu Potensi 'Main Mata' Antara Petugas dan Pemudik
"Check point harus berdiri terus, enggak ada duduk-duduk, santai-santai. Dia harus terus lakukan penyekatan di lapangan," ujar Istiono.
Check point dan pos pengamanan terpadu dibangun di berbagai titik mulai dari tol hingga jalan arteri. Petugas fokus pada penyekatan guna melarang warga mudik.
"Kami pun konsisten melakukan penyekatan dilarang mudik baik jalan arteri ataupun jalan tol. Kita siapkan check point dan penyekatan ini juga melibatkan insan terkait di sana," pungkasnya.(Knu)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Bripka Rohmat Pelindas Affan Kurniawan tak Dipecat, Hanya Disanksi Demosi 7 Tahun

Pejabat Tinggi Polri Dilantik, Komjen Syahardiantono Jabat Kabareskrim, Irjen Asep Edi Resmi Jadi Kapolda Metro Jaya

Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Alasan Pakai Robot, Polri Khawatir Anggotanya Jadi Korban di Lokasi Rawan dan Berbahaya

Mabes Polri Tak Mau Kalah dengan Negara Lain soal Penggunaan Robot untuk Tugas Kepolisian

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
