Pandemi Corona

Masyarakat Tidak Disiplin, Agustus Kehidupan Belum Bisa Berjalan Normal

Eddy FloEddy Flo - Rabu, 06 Mei 2020
 Masyarakat Tidak Disiplin, Agustus Kehidupan Belum Bisa Berjalan Normal

Jubir Pemerintah untuk penanganan covid-19, Achamd Yurianto (Foto: antaranews)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Juru Bicara Pemerintah untuk Percepatan Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengungkapkan perlunya kedisiplinan masyarakat dalam mengikuti protokol kesehatan terkait pencegahan penyebaran virus corona.

Jika masyarakat tidak disiplin, sampai bulan Agustus kehidupan belum bisa berjalan normal seperti sedia kala.

Baca Juga:

Pasien Sembuh COVID-19 Menjadi 1.954, Sebanyak 18 Provinsi Tak Laporkan Kasus Baru

Meski demikian, Yurianto memastikan pemerintah terus berusaha untuk bisa mengendalikan penyebaran Covid-19.

Sehingga pada Agustus, diharapkan kehidupan masyarakat sudah bisa berangsur normal.

Jubiri Corona Achmad Yurianto sebut bulan Agustus kehidupan baru bisa berjalan normal
Jubir Pemerintah untuk percepatan penanganan Covid-19, Achmad Yurianto (Foto: antaranews)

“Kami berharap di bulan Agustus kita sudah bisa menjalankan kehidupan yang lebih baik lagi,” kata dia kepada wartawan, Selasa (5/5).

Untuk mencapai harapan tersebut, Yurianto meminta masyarakat untuk tetap disiplin menjaga jarak. Dia meminta masyarakat tetap di rumah.

“Kuncinya adalah memutus mata rantai penularan,” kata dia.

Ia menilai, peraturan yang meminta masyarakat untuk membatasi pergerakan sudah dibuat, kebijakan jaring pengaman sosial juga sudah dilakukan.

Saat ini, kata dia, kuncinya adalah kepatuhan masyarakat untuk tetap melakukan pembatasan sosial dan menjaga kebersihan.

“Kepatuhan, disiplin, komitmen yang kuat, dan harus dilakukan oleh kita semua,” tegas Yurianto.

Yurianto menjelaskan, bahayanya jika semakin banyak masyarakat Indonesia yang tertular virus corona.

Bahayanya, rumah sakit akan semakin banyak menangani pasien sedangkan sumber daya dan fasilitas rumah sakit itu sendiri tidak cukup banyak.

"Karena kalau kemudian semakin banyak kasus yang tertular, dan kemudian harus masuk rumah sakit, maka beban layanan rumah sakit akan semakin berat dan resources yang kita dibutuhkan semakin besar," ujarnya.

Baca Juga:

Pemeriksaan Cepat Kunci Sukses Bali Tangani COVID-19

Oleh karena itu, kata Yurianto, kunci utamanya hanya satu yakni jangan sampai sakit.

Ia menyatakan bahwa untuk memutus mata rantai penyebaran virua corona dibutuhkan peran dari semua pihak. Sehingga, penyebaran Covid-19 bisa dihentikan dengan cara gotong-royong.

"Bagaimana kemudian memutuskan mata rantai penyebaran virus ini. Ini hanya bisa dilakukan manakala kita bergotong royong dan bersatu terus menerus dan tidak terputus untuk melawan Covid-19," pungkasnya.(Knu)

Baca Juga:

Dua Wilayah ini Jadi Penyumbang Pasien Corona Sembuh Terbanyak

#Virus Corona #COVID-19 #Kementerian Kesehatan #Achmad Yurianto
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Kemenkes Respons Temuan Mikroplastik di Air Hujan Jakarta: Waspadai, Bukan Ditakuti
Kemenkes menanggapi kabar adanya mikroplastik di air hujan Jakarta. Meski perlu diwaspadai, mikroplastik belum terbukti berbahaya langsung bagi kesehatan.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 31 Oktober 2025
Kemenkes Respons Temuan Mikroplastik di Air Hujan Jakarta: Waspadai, Bukan Ditakuti
Indonesia
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Salah satu fokus dalam penanganan Tb adalah memperluas skrining atau deteksi dini. Masyarakat diimbau untuk tidak takut melakukan pemeriksaan, karena TBC dapat disembuhkan dengan pengobatan yang konsisten.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Indonesia
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Gejala umum ISPA yang harus diwaspadai meliputi batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan demam
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Indonesia
Profil Benjamin Paulus Octavianus, Sosok Dokter Spesialis Paru yang Dipercaya Prabowo Jabat Wamenkes
Benjamin mengaku baru menerima panggilan untuk pelantikan dari Sekretaris Kabinet sekitar setengah jam sebelum acara dimulai.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 08 Oktober 2025
Profil Benjamin Paulus Octavianus, Sosok Dokter Spesialis Paru yang Dipercaya Prabowo Jabat Wamenkes
Indonesia
Presiden Prabowo Lantik Benjamin Paulus Octavianus Jadi Wakil Menteri Kesehatan
Pelantikan Benjamin Paulus Octavianus dilaksanakan serentak dengan pengangkatan Akhmad Wiyagus sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri
Angga Yudha Pratama - Rabu, 08 Oktober 2025
Presiden Prabowo Lantik Benjamin Paulus Octavianus Jadi Wakil Menteri Kesehatan
Indonesia
Kasur Pasien RSUD Cut Meutia Dipenuhi Belatung, DPR Desak Kemenkes Tindak Tegas
Kasus ini harus menjadi peringatan keras bagi seluruh manajemen rumah sakit dan puskesmas di Indonesia agar lebih disiplin menjaga standar kebersihan.
Frengky Aruan - Senin, 06 Oktober 2025
Kasur Pasien RSUD Cut Meutia Dipenuhi Belatung, DPR Desak Kemenkes Tindak Tegas
Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Kurikulum Baru untuk Bidan Diluncurkan, Kado untuk Hari Bidan Nasional 2025
Hari Bidan Nasional 2025 jadi momen refleksi perjuangan bidan Indonesia. Kurikulum baru diluncurkan untuk memperkuat peran mereka dalam menekan angka kematian ibu dan bayi.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 24 Juni 2025
Kurikulum Baru untuk Bidan Diluncurkan, Kado untuk Hari Bidan Nasional 2025
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Bagikan