ANIES LENGSER

Kawan dan Lawan Anies Baswedan saat Menjabat Gubernur DKI

Mula AkmalMula Akmal - Rabu, 12 Oktober 2022
Kawan dan Lawan Anies Baswedan saat Menjabat Gubernur DKI

Anies Baswedan. Foto: Twitter/@aniesbaswedan

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Jabatan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta tinggal hitungan hari. Anies sudah harus pergi dari Balai Kota DKI atau lengser jadi orang nomor satu di Jakarta per 17 Oktober 2022.

Anies sendiri diamanatkan memimpin DKI selama 5 tahun dari periode 17 Oktober 2017 hingga 16 Oktober 2022.

Baca Juga:

Drainase DKI Dicap Buruk, Anies Berdalih Curah Hujan di Atas 100 mm Pasti Luber

Duduknya Anies dikursi nomor satu DKI, berkat kemenangan Pilkada DKI melawan pasangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok-Djarot Saiful Hidayat dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)-Sylviana Murni atau Mpok Sylvi.

Pada 2017, Anies Baswedan bersama Sandiaga Uno diusung oleh koalisi 3 partai yaitu PKS, Partai Gerindra dan PAN.

Dalam 5 tahun perjalanannya, Anies memiliki massa pendukung baik itu dari lingkaran fraksi maupun organisasi masyarakat (ormas) ataupun elemen masyarakat lainnya.

Fraksi dari partai pengusung seperti PKS dan Partai Gerindra tentu menjadi pembela Gubernur selama 5 tahun ini. Sedangkan, fraksi lainnya hanya menjadi oposisi dalam kebijakan tertentu. Kecuali, PDIP dan PSI yang menjadi oposisi di setiap kebijakan yang dilahirkan Anies.

Yang paling mencolok ialah terkait Formula E, dimana hanya PDIP dan PSI yang sangat melawan digelarnya ajang balap tersebut.

Hal tersebut sangat nampak pada saat Gubernur DKI menggelar pertemuan dengan para pimpinan fraksi DPRD DKI Jakarta di rumah dinas Gubernur. Pertemuan tersebut dilakukan di tengah isu interpelasi terkait Formula E di yang tengah berproses di Dewan Kebon Sirih.

Pertemuan itu dibenarkan oleh sejumlah anggota DPRD yang hadir. Namun dari sembilan fraksi di DPRD DKI, hanya tujuh fraksi yang terlihat dalam pertemuan tersebut.

Anggota DPRD DKI Fraksi NasDem, Ahmad Lukman Jupiter mengatakan, dua fraksi yang tidak hadir adalah PDI Perjuangan dan PSI.

Dua fraksi tersebut diketahui merupakan pengusul hak interpelasi terhadap kebijakan Gubernur DKI Jakarta soal gelaran Formula E.

"Betul PSI dan PDIP tidak hadir," kata Jupiter kepada wartawan.

Ketua Fraksi Partai Demokrat, Desie Christyana mengatakan, pertemuan membahas banyak hal, termasuk soal Formula E.

"Membahas itu juga karena memang kan hot issue-nya Formula E, kita juga menanyakan itu kan. Daripada kita harus interpelasi, kenapa tidak ya duduk bareng begitu?" kata Desie saat dihubungi.

Baca Juga:

Gubernur Anies Imbau Warga Jakarta Mereduksi Sampah Rumah Tangga

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menyatakan pertemuan tersebut hanya sebatas silaturahmi antara eksekutif dan legislatif. Riza turut hadir pada malam itu.

"Pertemuan biasa saja, silaturahmi. Kami bersama dengan anggota DPRD kebetulan ada tujuh fraksi diskusi ringan, sambil makan malam membahas beberapa hal," kata Riza.

Ia tidak menampik bahwa salah satu isu yang dibahas dalam pertemuan itu adalah soal Formula E.

"Iya, ada disinggung isu Formula E," katanya.

Fraksi PDI Perjuangan dan PSI DPRD DKI Jakarta sebelumnya resmi mengajukan surat usulan Hak Interpelasi terhadap kebijakan Gubernur DKI Jakarta soal gelaran Formula E.

Tidak hanya soal itu, setiap kebijakan atau program Gubernur DKI Jakarta juga tidak henti mendapat serangan yang tajam.

Argumen yang mereka bangun adalah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tidak peka terhadap penderitaan rakyat yang sedang diterpa badai pandemi COVID-19.

Anies dinilai lebih mementingkan Formula E daripada kesejahteraan warga DKI Jakarta. Dan pada ujunganya mereka pun mengajukan hak interpelasi Formula E.

Namun, penolakan tersebut tidak membuahkan hasil. Pemerintah Pusat malah memberikan izin penyelenggaran Formula E Jakarta pada tahun 2022 dengan lokasi di sirkuit Ancol, Jakarta Utara.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Foto: Antara)

Oposisi sejati

PDI Perjuangan dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) merupakan opisisi sejati Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Namun, dari kedua partai tersebut PSI lah, yang tidak pernah henti menghujamkan serangan kepada mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu.

Tidak hanya menyerang dalam hal kebijakan, PSI melalui Ketua Umumnya Giring Ganesha menyerang secara personal Anies Baswedan dengan menuding sebagai pembohong.

Tercatat sudah dua kali Giring Ganesha menuding Anies sebagai pembohong. Pertama, Giring sampaikan dalam sebuah video di akun Twitter PSI, @psi_id, Selasa (21/9/2021).

Dia menuding bahwa Anies menggunakan dana APBD Jakarta untuk kepentingan dia maju dalam Pilpres 2024. Dia pura-pura peduli terhadap rakyat tapi dalam keyataannya tidak.

"Pura-pura peduli adalah kebohongan Anies Baswedan di tengah pandemi dan penderitaan orang banyak. Rekam jejak pembohong ini harus kita ingat sebagai bahan pertimbangan saat pemilihan nanti di 2024. Jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan pembohong. Jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan Anies Baswedan," ujar Giring.

Kedua, pada HUT ke-7 PSI Giring di hadapan Presiden Joko Widodo kembali menyinggung soal sosok pembohong. Dia mengatakan bahwa si pembohong tidak pantas menggantikan perjuangan Jokowi dalam membangun Indonesia.

Menurut Giring, jika Indonesia dipimpin si pembohong maka kemajuan Indonesia akan terancam.

"Kemajuan akan terancam jika kelak yang menggantikan Pak Jokowi adalah sosok yang punya rekam jejak menggunakan isu SARA dan menghalalkan segala cara untuk menang dalam pilkada," ujarnya.

Giring melanjutkan, Indonesia akan menjadi suram jika dipimpin oleh seorang pembohong. Dia memberikan clue orang yang dimaksud itu, yakni seseorang yang dipecat oleh Presiden Jokowi yang tidak bisa bekerja dengan maksimal.

"Indonesia akan suram jika yang terpilih kelak adalah seorang pembohong dan juga pernah dipecat oleh Pak Jokowi karena tidak becus bekerja," ujarnya.

Tidak ada ruang bagi pembohong itu. Maka PSI tegas akan menjadi oposisi sejati jika si pembohong tersebut terpilih dalam Pilpres 2024 mendatang.

"Bila kelak skenario terburuk terjadi dan kandidat punya rekam jejak politisasi agama itu menang pilpres, Pak, PSI siap menjadi oposisi sebagaimana yang kami buktikan di Jakarta hari ini," tegas Giring. (Bob)

Baca Juga:

Arsul Sebut PPP DKI Paling Vokal Ingin Usung Anies Capres

#Anies Baswedan #PSI #PDIP #Wakil Gubernur DKI Jakarta #Gubernur DKI Jakarta
Bagikan
Ditulis Oleh

Mula Akmal

Jurnalis dan profesional komunikasi dengan pengalaman memimpin redaksi, menggarap strategi konten, dan menjembatani informasi publik lintas sektor. Saat ini menjabat sebagai Managing Editor di Merah Putih Media, dengan rekam jejak kontribusi di The Straits Times, Indozone, dan Koran Sindo, serta pengalaman strategis di Yayasan Konservasi Alam Nusantara dan DPRD DKI Jakarta. Bagi saya, setiap berita adalah peluang untuk menghadirkan akurasi, relevansi, dan dampak nyata bagi pembaca.

Berita Terkait

Indonesia
Hari Tani Nasional, saatnya Dorong Kebangkitan dan Kemandirian Petani lewat Bibit Lokal
Mengutip pernyataan penting dari Bung Karno soal pangan sebagai penyangga tatanan negara.
Dwi Astarini - 25 menit lalu
Hari Tani Nasional, saatnya Dorong Kebangkitan dan Kemandirian Petani lewat Bibit Lokal
Indonesia
Gubernur Pramono: Jangan Hanya Andalkan APBD, ASN DKI Jakarta Harus Lebih Kreatif
Pramono Anung menekankan pentingnya transformasi ekonomi untuk menjadikan birokrasi Jakarta lebih transparan dan fleksibel.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 24 September 2025
Gubernur Pramono: Jangan Hanya Andalkan APBD, ASN DKI Jakarta Harus Lebih Kreatif
Indonesia
Jungkir Balik Nasib Wahyudin Moridu setelah Dipecat, Gagal Rampok Duit Negara Malah Jualan Es Batu
Wahyudin mengaku pasrah dengan keputusan partai dan lembaga legislatif.
Dwi Astarini - Selasa, 23 September 2025
Jungkir Balik Nasib Wahyudin Moridu setelah Dipecat, Gagal Rampok Duit Negara Malah Jualan Es Batu
Indonesia
JITEX 2025 Bukukan Transaksi Rp 14,3 Triliun, Jakarta Tampilkan Daya Saing Ekonomi Global
JITEX 2025 terbukti mendorong daya saing produk lokal di pasar internasional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 22 September 2025
JITEX 2025 Bukukan Transaksi Rp 14,3 Triliun, Jakarta Tampilkan Daya Saing Ekonomi Global
Indonesia
PDIP Resmi Pecat Wahyudin Moridu, Eks Anggota DPRD Gorontalo yang Mau Rampok Uang Negara
PDIP resmi memecat Wahyudin Moridu, eks anggota DPRD Gorontalo yang ingin merampok uang negara agar miskin.
Soffi Amira - Senin, 22 September 2025
PDIP Resmi Pecat Wahyudin Moridu, Eks Anggota DPRD Gorontalo yang Mau Rampok Uang Negara
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Jokowi Marah Setelah Prabowo Masukan Anies ke Deretan Menteri Kabinet Merah Putih
Akun Facebook “Atun Trisnawati” mengunggah narasi yang menyebut Jokowi tak suka dengan keputusan Prabowo
Frengky Aruan - Minggu, 21 September 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Jokowi Marah Setelah Prabowo Masukan Anies ke Deretan Menteri Kabinet Merah Putih
Indonesia
Terbukti Urai Kemacetan Jalan TB Simatupang, Gerbang Tol Fatmawati Dibuka hingga Akhir Oktober
Keputusan ini diambil Pramono setelah evaluasi lima hari terakhir menunjukkan hasil positif dalam mengurai kepadatan lalu lintas di kawasan tersebut.
Frengky Aruan - Minggu, 21 September 2025
Terbukti Urai Kemacetan Jalan TB Simatupang, Gerbang Tol Fatmawati Dibuka hingga Akhir Oktober
Indonesia
UMKM Angkat Kaki dari District Blok M, PT MRT Sebut Koperasi Langgar Perjanjian Biaya Sewa
MRT sejatinya menetapkan tarif sewa kios sebesar Rp 300 ribu untuk anggota koperasi dan Rp 1,5 juta untuk pedagang di luar anggota koperasi
Frengky Aruan - Minggu, 21 September 2025
UMKM Angkat Kaki dari District Blok M, PT MRT Sebut Koperasi Langgar Perjanjian Biaya Sewa
Indonesia
3 Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Gubernur DKI Lakukan Evaluasi
Gubernur Pramono evaluasi terhadap Transjakarta diperlukan agar masyarakat tidak ragu terkait keamanan dan keselamatan.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 21 September 2025
3 Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Gubernur DKI Lakukan Evaluasi
Indonesia
Lepas 1.700 Peserta ASN Run 2025, Gubernur Pramono: Bukti Jakarta Aman Gelar Event Besar
Pramono sebut kegiatan ini menjadi salah satu langkah membentuk ASN yang sehat, tangguh, dan berdaya saing.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 21 September 2025
Lepas 1.700 Peserta ASN Run 2025, Gubernur Pramono: Bukti Jakarta Aman Gelar Event Besar
Bagikan