Kasus COVID-19 Meningkat, Ketersediaan Bed di RS Yogyakarta Kurang dari 50 Persen


Rumah sakit rujukan COVID-19 di Yogyakarta. Foto: MP/Teresa Ika
MerahPutih.com - Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengumumkan penambahan kasus positif COVID-19 pada Jumat (11/9) sebanyak 49 kasus.
Jumlah ini mengalami lonjakan cukup signicifan dibandingkan bulan lalu. Akibat melonjak tajam, jumlah ketersediaan tempat tidur (bed) di seluruh rumah sakit rujukan COVID-19 kini kurang dari 50 persen.
Baca Juga
Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan COVID-19, Berty Murtiningsih menjelaskan, bahwa saat ini total jumlah kasus positif COVID-19 di DIY sebanyak 1.744 kasus.
"Jumlah tempat tidur kritikal di RS rujukan COVID-19 tinggal 27 buah dari 48 buah yang tersedia. Sementara tempat tidur non kritikal yang tersisa berjumlah 115 buah dari 230 tempat tidur. Yang sudah terpakai 230 buah," jelas Berty melalui keterangan pers di Yogyakarta, Jumat (11/9).
Ia menambahkan penambahan 49 kasus baru berasal dari 501 sampel yang diperiksa. Penambahan kasus positif paling banyak terjadi di Kabupaten Sleman yakni 21 kasus, disusul Kota Yogyakarta dengan 13 kasus. Kemudian Kabupaten Kulonprogo 9 kasus, Kabupaten Bantul 5 kasus dan terakhir Gunung Kidul 1 kasus.
"Sebagian besar merupakan pasien hasil tracing kontak langsung dengan pasien positif lainnya. Disusul dengan warga yang melakukan perjalanan keluar kota,"jelas Berty.

Sementara jumlah pasien yang sembuh dari COVID-19, berjumlah 15 kasus. Sehingga total kasus sembuh hingga hari ini sebanyak 1313 kasus.
Sedangkan, pasien yang meninggal berjumlah 1 orang. Total akumulasi pasien yang meninggal karena corona hingga 11 September 2020 berjumlah 50 orang.
"Yang meninggal adalah Laki-laki usia 81 tahun asal Sleman. Dia punya penyakit penyerta (Komorbid) yakni Paru Kronis," jelas Berty.
Meroketnya kasus penderita COVID-19, membuat anggota DPRD DIY bersuara. Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto mendorong Pemda DIY gerak cepat mengantisipasi terjadinya krisis ruang perawatan bagi para pasien COVID-19. Pemda DIY diminta menambah anggaran khusus di bidang kesehatan.
"Tambahan dana bisa dimanfaatkan untuk penyediaan sarana dan prasarana bagi seluruh tenaga kesehatan (nakes) seperti menambah APD serta pemenuhan gizi. Atau menambah jumlah tempat tidur," jelas Eko.
Politikus PDIP ini juga menyarankan agar Pemda DIY kembali mengaktifkan pos monitoring di perbatasan DIY dan Jawa Tengah.
Baca Juga
IKAPPI Minta Anies Enggak Sekat Pedagang Saat PSBB Total
Pengaktifan pos monitoring ini menjadi cek poin bagi warga yang melalui perbatasan sebagai antisipasi melindungi wilayah serta sosialisasi. (Teresa Ika/Yogyakarta)
Bagikan
Patricia Pur Dara Vicka
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
