Kasus 10 Mahasiswa Bentangkan Poster ke Jokowi, Rektor UNS: Kami Tidak Berikan Sanksi


Kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Kasus 10 mahasiswa BEM Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang diamankan aparat keamanan saat membentangkan poster ketika Presiden Jokowi kunjungan kerja di kampus UNS, pada 13 September lalu, mendapatkan sorotan publik.
Rektor UNS Solo Jamal Wiwoho pun akhirnya buka suara terkait nasib mahasiswa tersebut di kampus. Ia menjamin, mahasiswa tersebut tetap kuliah seperti biasa.
"Dari kampus tidak mengambil tindakan apa pun terhadap 10 orang mahasiswa yang sempat diamankan polisi karena membentangkan poster ke Presiden Jokowi," kata Jamal, Sabtu (25/9).
Baca Juga:
Polresta Surakarta Lepas 10 Mahasiswa UNS yang Bentang Poster Kritik Jokowi
Ia mengatakan, tidak ada tindakan apa pun dari kampus pasca-kejadian itu. Mahasiswa itu juga sudah kembali, tidak ada proses hukum juga.
Disinggung mengenai aksi para mahasiswa tersebut, Jamal menilai hal yang wajar mahasiswa ingin menyampaikan aspirasi. Namun di sisi lain, ia juga meminta agar dapat dapat memilih tempat dan waktu yang wajar.
"Jadi begini istilahnya, saya tidak keberatan atau membiarkan mereka melakukan itu (membentangkan poster saat kunjungan Jokowi), enggak. Karena menyalurkan aspirasi kan sah-sah saja dan boleh-boleh saja. Kampus terbuka, monggo saja," papar dia.

Rektor UNS Jamal Wiwoho (kiri) bersama Wali Kota Gibran Rakabuming Raka. (MP/Ismail)
Ia pun kembali menegaskan tidak ada sanksi atau tindakan apa pun yang dilakukan kampus terhadap 10 mahasiswa tersebut. Pihak kampus terbuka dalam menyampaikan aspirasi.
"Sanksine ndang lulus bijine apik (sanksinya segera lulus dan mendapat nilai bagus)," selorohnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 10 mahasiswa UNS Solo diamankan petugas kepolisian usai membentangkan spanduk di halte Batik Solo Trans (BST) di Jalan Ir Sutami, Kecamatan Jebres, Solo sesaat sebelum Presiden Jokowi melintas.
Baca Juga:
Mengenang Perjuangan Aktivis Munir, Mahasiswa UNS Nyalakan Ratusan Lilin
Presiden BEM UNS Zakky Musthofa mengatakan, setidaknya ada 10 mahasiswa yang diamankan oleh petugas usai insiden pembentangan spanduk di halte BST UNS.
Ia pun mempertanyakan tindakan yang dilakukan petugas, mengingat para mahasiswa hanya ingin menyuarakan aspirasi yang ditujukan kepada Presiden Jokowi.
"Kami hanya ingin menyampaikan inspirasi, karena ada momentum Pak Jokowi mengunjungi kampus kami. Sebelum aksi ini kami sebenarnya sudah minta waktu untuk bisa menyampaikan aspirasi secara langsung, namun tidak diperkenankan oleh pihak kampus. Sehingga kami menggunakan cara ini," tandasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
UNS Kuliah Tatap Muka Perdana, Mahasiswa Wajib Tunjukkan Bukti Izin Orang Tua
Bagikan
Berita Terkait
Ribuan Beasiswa Kelapa ala Jerry Hermawan Lo untuk Mendukung Program Ketahanan Pangan Prabowo

BEM Mahasiswa Kembali Geruduk MPR/DPR Besok, Tagih Janji Pemerintah soal 17+8 Tuntutan Rakyat

Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Polisi Tembaki Kampus Unpas - Unisba dengan Gas Air Mata, Ketua Komisi X DPR: Kami Sangat Menyesalkan Terjadinya Aksi Kekerasan

Aksi Massa Berujung Rusuh di Sejumlah Daerah, Rektor UNS: DPR Harus Punya Kepekaan Sosial

Kapolda DIY Bersedia Usut Kematian Mahasiswa Amikom Saat Demo Jika Diminta Keluarga Korban

Bukan Cuma Kuliah, ITPLN dan APERTI Ingin Dorong Mahasiswa Jadi Inovator

BEM UI Bergerak ke Polda Metro Jaya, Suarakan Keadilan Bagi Affan dan Reformasi Polri

Aksi Massa Demo 28 Agustus 2025 Dibubarkan Gas Air Mata di Gedung DPR

Demo Buruh di MPR/DPR Sempat Ricuh, Polisi dan Mahasiswa Saling ‘Pukul Mundur’
