Karbo Ketemu Karbo, Kebiasaan Makan Orang Indonesia
                Kebiasaan orang Indonesia, menyantap nasi dengan mie sekaligus. (Foto: [email protected])
ADA anggapan menyebut orang Indonesia belum makan berat jika belum makan nasi walau sudah mengonsumsi mi instan. Saking cintanya dengan dua santapan tersebut, muncul lah kebiasaan masyarakat yang menyantap keduanya sekaligus.
Kebiasaan yang sulit dihilangkan ini pun menjadi salah satu sajian khas Indonesia, yakni sego goreng mawut atau yang lebih dikenal sebagai nasi goreng mawut. Makanan yang berasal dari Magelang ini memadukan kelezatan mi goreng dan nasi goreng dalam satu sajian, sehingga bentuknya berantakan atau mawut.
Baca juga:
Tentunya makanan ini dijauhkan oleh orang-orang yang lagi diet. Jelas saja, soalnya dalam satu piring terdapat kandungan karbohidrat bertemu dengan karbohidrat lainnya. Diet sudah pasti gagal. Pola makan orang diet yang benar dalam sepiring nasi ialah karbohidrat, protein, dan serat.
Mengutip Medicpole, karbohidrat memiliki sifat yang mengenyangkan dalam waktu singkat. Sehingga, kamu merasa tidak ingin makan lagi. Hal ini membuat nutrisi lain yang dibutuhkan tubuh seperti vitamin, protein, zat besi, serat dan sebagainya tidak terpenuhi.
Padahal, tubuh tidak hanya butuh karbohidrat, tapi juga protein, lemak, dan mineral lainnya. Ketidakseimbangan nutrisi ini berisiko membuat kamu mengalami kekurangan gizi.
Walaupun perpaduan antara mi dan nasi ini memang memiliki kenikmatan tersendiri, namun sayangnya, kebiasaan yang enak ini justru berdampak buruk bagi kesehatan.
Baca juga:
Melansir laman Boldsky, pada dasarnya, nasi dan mi instan sama-sama mengandung karbohidrat dan kalori yang tinggi. Kemudian ternyata, dalam satu porsi mi instan mengandung 400 kalori. Jumlah tersebut sama dengan jika kamu menyantap satu porsi nasi ukuran sedang.
Maka dari itu, jika kedua makanan ini kamu konsumsi sekaligus, maka akan banyak kandungan kalori yang masuk ke dalam tubuh. Sedangkan, rata-rata setiap orang membutuhkan 1200-1500 kalori per hari.
Kebiasaan mencampur karbohidrat dari mi instan dengan nasi ini juga dapat menaikkan indeks glikemik. Sehingga, gula dalam darah tubuh kamu akan melonjak drastis dan bisa meningkatkan risiko obesitas hingga diabetes.
Para ahli menyarankan agar kamu membatasi konsumsi mi instan. Usahakan untuk mengonsumsi mi instan maksimal satu kali dalam seminggu. Lebih baik juga mengonsumsi mi instan dengan berbagai nutrisi lain seperti sayur, daging, telur, hingga ikan. (scp)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Viral Bakso Remaja Gading Solo Non-Halal, Begini Respons Pemilik Warung
                      Jalan Panjang Mimpi Besar Kuliner Indonesia, Saatnya Belajar Gastrodiplomacy dari Korsel & Thailand
                      Jamuan ala ‘Bon Appetit, Your Majesty’ di KTT APEC, Menu Khas Korea dengan Sentuhan Modern dan Kemewahan
                      Kuah Keju Sensasi Inovasi Baru Menikmati Bakso Tradisional
                      Jakarta Coffe Week 2025 'A Decade of Passion' Siap Digelar 31 Oktober - 2 November, Etalase Kopi Tanah Air
                      Makanan Khas Demak yang Unik dan Wajib Dicoba, 10 Rekomendasi Terlezat!
                      10 Kuliner Khas Kudus yang Wajib Dicoba, dari Soto Kerbau hingga Gethuk Nyimut
                      Tahok dan Bubur Samin Solo Jadi Warisan Budaya tak Benda
                      Resmi! Nasi Megono Kecombrang dan Lopis Krapyak Pekalongan Jadi Warisan Budaya Takbenda Nasional
                      Menu MBG Pangsit Goreng di SD Depok Viral, BGN Sebut Ada Kandungan Ayam dan Telur