Kalah versi Hasil Survei, Kubu Prabowo-Sandi Dinilai Gunakan Segala Cara Jatuhkan Jokowi


Pasangan Prabowo-Sandi saat Deklarasi Kampanye Damai di Monas, Jakarta, Minggu (23/9) (Foto: Twitter @fadlizon)
MerahPutih.Com - Pengamat politik Wempy Hadir menilai kubu Prabowo-Sandi tengah melakukan segala cara untuk menjatuhkan Jokowi. Hal itu, menurut Wempy disebabkan oleh selisih elektabilitas yang lumayan jauh antara pasangan Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi dalam sejumlah survei yang dirilis belakangan ini.
Lebih lanjut peneliti pada Indo Polling Network, dalam beberapa survei yang dipaparkan lembaga riset dan konsultan politik, pasangan Prabowo-Sandi kalah dengan margin 20 persen dari pasangan Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019.
Dengan jarak elektabilitas yang cukup besar membuat kubu Prabowo-Sandi menghalalkan segala cara untuk bisa menggerus suara Jokowi.
Salah satunya melalui serangan menggunakan isu-isu seperti marak korupsi, intervensi asing hingga kemiskinan.

"Misalnya saja mereka melakukan kampanye downgrading paslon lain. Tujuannya jelas, agar simpati publik terhadap lawan politik menurun dan beralih kepada pasangan diusungnya, "kata Wempy kepada merahputih.com di Jakarta, Jumat (8/3).
Direktur Nation and Character Building Institute Jakarta itu menjelaskan cara kampanye negatif yang gencar dilakukan kubu Prabowo tidak bagus bagi masyarakat atau pemilih.
"Mestinya masyarakat disuguhkan dengan strategi membangun Indonesia jika terpilih nanti, "papar Wempy.
Dengan mengedapankan strategi pembangunan dan visi kebangsaan, publik bisa mendapat gambaran seperti apa bangsa ini jika pasangan yang didukungnya menang.
"Kampanye negatif yang menyerang secara personal hanya mengkonfirmasi bahwa sang calon miskin gagasan dan tidak memiliki strategi pembangunan, " tandas Wempy Hadir.
Hal ini disampaikan Wempy menanggapi beredarnya video yang viral di media sosial dimana seorang ibu yang diduga melakukan kampanye hitam terhadap Jokowi di Makassar, Sulawesi Selatan.
Dalam video berdurasi 45 detik itu, ibu yang terlihat tengah bertamu ke rumah salah seorang warga, mengatakan bahwa pemerintahan Jokowi akan menghapus kurikulum agama dan menghapus pesantren.(Knu)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Keluarga Jokowi Pesan Puluhan Kemeja Batik Dengan Motif Salam Jempol
Bagikan
Berita Terkait
Kebijakan KPU Batasi Akses Ijazah Capres/Cawapres, Pengamat Politik: Berpotensi Langgar Keterbukaan Publik

KPU tak Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, Pengamat: Berpotensi Langgar Undang-undang

Banyak Wamen Rangkap Jabatan jadi Komisaris BUMN, Pengamat Nilai Pemerintahan Prabowo tak Terarah

Rencana TNI Jaga Gedung Kejaksaan Ditolak, Pengamat: Mereka Bukan Aparat Keamanan

Pengamat Sebut Gibran Berpeluang Jadi Lawan Prabowo di Pilpres 2029

Langkah Terlambat PDI-P Memecat Jokowi, Pengamat: Percuma, Dia sudah Tak Punya Power

Ribka Tjiptaning Minta Pelaku Kecurangan Pileg 2024 Diproses Hukum

Ada Dugaan Pelanggaran Pilkada, Bawaslu DKI Panggil Grace Natalie hingga Maruarar Sirait

Gus Miftah Terancam Dicopot Prabowo Buntut Umpatannya kepada Pedagang Es Teh

Donald Trump Menangi Pilpres AS, Pengamat: Indonesia Diprediksi Dapat Untung
