Jenderal Agus Singgung Eskalasi Konflik Israel-Palestina


KSAD Jenderal TNI Agus Subiyanto menjawab pertanyaan wartawan selepas acara uji kepatutan dan kelayakan calon Panglima TNI di Komisi I DPR RI, Jakarta, Senin (13/11). ANTARA/Genta Tenri Mawangi.
MerahPutih.com - Jenderal Agus Subiyanto menjalani uji kelayakan dan uji kepatutan atau fit and proper test calon Panglima TNI, di Komisi I DPR RI, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (13/11).
Dalam pemaparannya, dia menyingung soal perang antarnegara yang terjadi di belahan dunia antara lain meningkatnya eskalasi konflik Israel-Palestina dan peran Rusia-Ukraina yang belum ada tanda-tanda gencatan senjata.
Baca Juga
Penentuan Akhir Calon Panglima TNI Jenderal Agus di Paripurna DPR 21 November
Menurut Agus, Indonesia patut bersyukur lantaran stabilitas keamanan masih terjaga di Tanah Air sehingga jalannya roda pemerintahan masih berjalan sebagaimana mestinya.
"Kita patut bersyukur karena stabilitas keamanan di negara kita masih terkendali dan roda pemerintahan dapat berjalan dengan lancar," kata Agus.
Lebih lanjut, Agus menuturkan, warga di belahan bumi lainnya tengah hidup di dalam situasi perang yang mencekam. Mereka menjalani kehidupan di bawah tekanan, pun perang mengakibatkan ribuan nyawa melayang.
"Bahkan hingga saat ini perang Rusia-Ukraina dan konflik Israel-Palestina belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir," tuturnya.
Baca Juga
Komisi I DPR Setujui Jenderal Agus Subiyanto Jadi Panglima TNI
Agus yang saat ini menjabat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) menyampaikan bahwa kondisi perang antarnegara harus menjadi bahan renungan. Sebab, eskalasi konflik bersenjata dan perang terbuka dapat terjadi sewaktu-waktu dan dialami oleh negara manapun.
Agus mengingatkan tentang adagium yang berbunyi ‘jika menginginkan perdamian bersiaplah untuk perang’. Dia meminta seluruh komponen bangsa agar mengingatkan pepatah tersebut.
“Si vis pacem, para bellum, jika menginginkan perdamaian bersiaplah untuk perang. Adagium di atas harus diingat kembali oleh semua komponen bangsa, terutama kita yang berada di ruangan ini," ujar Agus.
Agus menambahkan sistem persenjataan dan pertahanan negara tidak dapat dibangun dalam waktu singkat. Menurutnya, perisai keamanan negara harus dibangun secara tersusun dan terencana.
"Karena suatu sistem persenjataan dan pertahanan negara tidak dapat dibangun dalam waktu singkat, setahun, atau dua tahun tapi harus direncanakan dan disiapkan dalam jangka panjang," pungkasnya. (Pon)
Baca Juga
Verifikasi Faktual, Komisi I DPR Kunjungi Rumah Jenderal Agus Subiyanto
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Pelapor Khusus PBB Sebut 680.000 Orang Gaza Tewas Akibat Serangan Israel, Itu Angka Terendah

Di Debat Darurat Dewan Hak Asasi Manusia PBB, Indonesia Kecam Serangan Israel ke Qatar

Pemimpin Liga Arab dan OKI Tolak Rencana Pemukiman Ulang Rakyat Palestina oleh Israel

Kerahkan Tank, Tentara Israel Mulai Serangan Darat ke Kota Gaza

Media Belanda de Volkskrant Temukan Dugaan Serangan Tembakan Yang Disengaja ke Anak-Anak di Gaza

Agresi Israel ke Doha Dinilai Sebagai Ancaman Serius Bagi Stabilitas dan Perdamaian di Kawasan Timur Tengah

Prabowo Tegaskan Dukung Kedaulatan Qatar Setelah Serangan Israel, Suara Dunia Harus Kian Lantang

Prabowo Temui Emir Qatar Sheikh Tamim Setelah Israel Serang Markas Hamas

Hubungan Donald Trump-Benjamin Netanyahu Makin Renggang Usai Presiden AS Sebut Serangan Israel ke Doha 'Tindakan Ceroboh'

Penyerangan di Qatar Dianggap Melanggar Hukum Internasional, Arab Saudi Peringatkan Konsekuensi Serius yang Bakal Diterima Israel
