Kisah Inspiratif HUT RI

Jejak Inspiratif Serda Mugiyanto, dari Kehilangan Kaki Hingga Jadi 'Lilin Borobudur'

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Jumat, 07 Agustus 2020
Jejak Inspiratif Serda Mugiyanto, dari Kehilangan Kaki Hingga Jadi 'Lilin Borobudur'

Serda Mugiyanto menunjukan hasil budidaya kelengkeng yang dikembangkan di kawasan Borobudur Jawa Tengah (Dispenad)

Ukuran:
14
Audio:

SERDA Mugiyanto membuktikan dirinya sebagai sosok prajurit inspiratif di tengah keterbatasan fisik. Prajurit yang harus kehilangan salah satu kakinya akibat terkena ranjau darat saat bertugas di Ambon 1999 silam itu sukses memberdayakan masyarakat Kampung Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dalam usaha perkebunan kelengkeng.

"Awal mula terjun ke pertanian pada tahun 2004 kursus di Pusrehab Kemenhan (Pusat Rehabilitasi Kementerian Pertahanan). Setelah itu, diterjunkan ke lapangan dengan pulang ke satuan. Saya mulai mengaplikasikan untuk menanam berbagai tanaman buah," kata Mugiyanto, menuturkan kisahnya, dikutip Jumat (7/8).

Baca Juga:

Kisah Inspiratif, Gadis Berkaki Satu Mampu Jadi Atlet Lompat Jauh

Setelah mencoba bertani berbagai macam buah, Mugiyanto terus mencari varietas yang paling unggul dan cocok untuk dikembangkan di kampung halamannya. Akhirnya, dia menjatuhkan pilihan pada kelengkeng kateki. Perjuangan prajurit TNI itu dimulai sejak 2015 silam dan kini sudah menuai hasil sukses.

andika dan mugiyanto
KSAD Jenderal Andika Perkasa melihat kaki palsu yang digunakan Serda Mugiyanto. (Dispenad)

Pencapaian Serda Mugiyanto ini menarik perhatian langsung dari orang nomor satu di TNI AD. Kamis (6/8) kemarin, Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal Andika Perkasa berkunjung langsung ke kediaman Mugiyanto, sekaligus meninjau perkebunan budidaya kelengkeng.

Rombongan KSAD diajak berkeliling perkebunan melihat hasil tanam anggota Babinsa Kodim 0705 Magelang itu yang dibantu warga sekitar. Jenderal Andika pun sempat menyempatkan berbincang dengan masyarakat sekitar kawasan Candi Borobudur yang turut terlibat dalam budidaya kelengkeng, termasuk bertemu dengan Muali, ayah Mugiyanto.

Baca Juga:

Kisah Inspiratif, Polisi Gendong Kakek yang Ingin Menyeberang Jalan

Kepada KSAD, Muali bercerita mengakui anaknya dari kecil memang bercita-cita sebagai prajurit TNI. Dia menuturkan anak sudah terbiasa disiplin dan ulet sejak kecil.

Kedisiplinan yang diingat sang ayah sejak kecil Mugiyanto tidak pernah mau menerima uang saku lebih di luar jatah hariannya. Bahkan, kata dia, anaknya tetap mempratekkan kedisiplinan itu saat hendak mendaftar masuk TNI puluhan tahun silam.

"Cita-cita memang jadi tentara. Dia daftar juga sendiri. Cuma minta sangu (uang saku). Kalau mintanya Rp10 ribu, ya, Rp10 ribu. Dikasih lebih enggak mau, pasti dikembalikan. Anaknya memang disiplin," kenang ayah Mugiyanto.

andika dan mugiyanto
Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Andika Perkasa bersama Serda Mugiyanto, prajurit TNI AD yang sukses membudidayakan kelengkeng di tengah keterbatasannya secara fisik. (ANT/Dispenad)

Kisah yang dituturkan ayah Mugiyanto itu sempat membuat Jenderal Andika terharu sekaligus bangga. Bahkan, KSAD langsung memerintahkan agar Mugiyanto melakukan kerja sama dengan institusi militer lain untuk mengolah beberapa lahan yang tidak produktif di kawasan Borobudur untuk menunjang program ketahanan pangan nasional.

"Kalau Serda Mugiyanto dapat melakukan kerja sama, bisa membentuk ketahanan pangan. Artinya, dengan produktivitas lahan perkebunan, putaran ekonomi juga akan terjadi di kampung Borobudur sehingga masyarakatnya bisa memiliki penghasilan lebih," titah Jenderal Andika.

KSAD menegaskan sepak terjang Mugiyanto harus menjadi teladan bagi anggota TNI lain di seluruh Indonesia. Apalagi, lanjut dia, Serda Mugiyanto mampu membuktikan diri anggota TNI meskipun dengan keterbatasan fisik tetap mampu berkarya menginspirasi masyarakat sekitar dan institusi korps. Atas jasa saat bertugas di Ambon dan pencapaiannya di kampung halaman, Mugiyanto juga diganjar kenaikan pangkat luar biasa dari TNI.

"Kenaikan pangkat dari tamtama menjadi sersan dua ini tidak sia-sia. Yang lebih membuat bangga, dengan segala kekurangan, ternyata Serda Mugiyanto bisa menjadi lilin kecil di Borobudur," tutup jenderal bintang empat dari TNI AD itu. (*)

Baca Juga:

Kisah Inspiratif, Kakek 80 Tahun Jadi Model Pagelaran Busana

#Kisah Inspiratif Hut Ri #17 Agustus #TNI #Kisah Inspiratif
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Berita Terkait

Indonesia
Kasus Anggota TNI Kopda FH Tersangka Pembunuhan Kacab BRI Masuk Peradilan Militer
Proses peradilan tersangka anggota TNI Kopda FH dalam kasus Pembunuhan Kacab BRI akan disidang di Pengadilan Militer.
Wisnu Cipto - Senin, 15 September 2025
Kasus Anggota TNI Kopda FH Tersangka Pembunuhan Kacab BRI Masuk Peradilan Militer
Indonesia
Kopda FH Tersangka Kasus Pembunuhan Kacab BRI, TNI dan Polda Metro Bakal Gelar Perkara Bareng
Kapuspen TNI Brigjen Freddy memastikan tersangka Kopda FH saat ini sudah ditahan di Pomdam Jaya.
Wisnu Cipto - Senin, 15 September 2025
Kopda FH Tersangka Kasus Pembunuhan Kacab BRI, TNI dan Polda Metro Bakal Gelar Perkara Bareng
Indonesia
Motif Anggota TNI Kopda FH Terlibat Penculikan dan Pembunuhan Kacab BRI karena Uang
Motif keterlibatan Kopda FH dalam kasus penculikan dan pembunuhan Kacab BRI Cempaka Putih Muhammad Ilham Pradipta.
Wisnu Cipto - Senin, 15 September 2025
Motif Anggota TNI Kopda FH Terlibat Penculikan dan Pembunuhan Kacab BRI karena Uang
Indonesia
Anggota TNI di Wonosobo Tewas Saat Melerai Pertikaian, Polisi Militer Tengah Menyelidiki
Serda SR yang terluka, mendapat pertolongan dari petugas dan pengunjung restoran untuk selanjutnya dilarikan ke rumah sakit.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 14 September 2025
Anggota TNI di Wonosobo Tewas Saat Melerai Pertikaian, Polisi Militer Tengah Menyelidiki
Indonesia
Resmi Tersangka, Ini Peran Anggota TNI Kopda FH dalam Pembunuhan Kacab BRI
Saat ini Kopda FH statusnya resmi tersangka dan sudah ditahan
Wisnu Cipto - Jumat, 12 September 2025
Resmi Tersangka, Ini Peran Anggota TNI Kopda FH dalam Pembunuhan Kacab BRI
Indonesia
TNI Diminta Jalin Komunikasi dengan Ferry Irwandi, Yusril: Pidana Adalah Jalan Terakhir
Yusril juga berharap TNI dapat mengkaji tulisan Ferry di media sosial dengan cermat
Angga Yudha Pratama - Kamis, 11 September 2025
TNI Diminta Jalin Komunikasi dengan Ferry Irwandi, Yusril: Pidana Adalah Jalan Terakhir
Indonesia
Menko Yusril Tegaskan TNI Tidak Bisa Laporkan Aktivis Ferry Irwandi Atas Tuduhan Pencemaran Nama Baik
Secara hukum telah diatur pihak yang bisa mengadukan pencemaran nama baik, hanyalah perseorangan (individu), bukan institusi.
Wisnu Cipto - Kamis, 11 September 2025
Menko Yusril Tegaskan TNI Tidak Bisa Laporkan Aktivis Ferry Irwandi Atas Tuduhan Pencemaran Nama Baik
Indonesia
Menko Polkam Sjafrie Sjamsoeddin Merespons Dugaan Pidana Ferry Irwandi yang Dilaporkan TNI ke Polda Metro
Diminta tanya langsung ke Panglima TNI Agus Subiyanto.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Menko Polkam Sjafrie Sjamsoeddin Merespons Dugaan Pidana Ferry Irwandi yang Dilaporkan TNI ke Polda Metro
Indonesia
Prabowo Buka Suara soal 17+8 Tuntutan Rakyat, Dukung Tim Investigasi Independen dan Tolak Tarik TNI dari Pengamanan Sipil
Presiden RI, Prabowo Subianto, akhirnya bukan suara soal 17+8 tuntutan rakyat. Ia mendukung tim investigasi independen, tetap menolak menarik TNI dari pengamanan sipil.
Soffi Amira - Senin, 08 September 2025
Prabowo Buka Suara soal 17+8 Tuntutan Rakyat, Dukung Tim Investigasi Independen dan Tolak Tarik TNI dari Pengamanan Sipil
Indonesia
Langkah Langkah Polisi dan TNI Bereskan Situasi Setelah Demo di Berbagai Daerah Rusuh
Proses penegakan hukum pun dilakukan dengan analisa mendalam melalui gelar perkara yang terukur dan transparan.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 06 September 2025
Langkah Langkah Polisi dan TNI Bereskan Situasi Setelah Demo di Berbagai Daerah Rusuh
Bagikan