Jangan Tunda Self Love Jalani Hidup Sehat


Sudden cardiac arrest dapat menyebabkan kerusakan otak permanen dan bahkan kematian. (NJ Cardiovascular Institute)
SELF love atau mencintai diri sendiri acap sifatnya eksternal, seperti membeli barang kesayangan, serius menekuni hobi, wisata, dan makan makanan favorit.
Hal tersebut memang perlu bagi kesehatan mental. "Siapa pun kita, apa pun latar belakang kita, masa lalunya, bentuk badannya, kita semua berharga dan layak untuk dicintai," ujar Psikolog Klinis Inez Kristanti, M.Psi, dikutip laman ANTARA, (26/1).
Baca Juga:
Salah satu bentuk Self Love, lanjut Inez, dengan berani berkata tidak atau menolak sesuatu. Ada kalanya seseorang perlu memberi batasan agar tahu limitasi di dalam hidupnya.
Self Love berkait praktik pembatasan sangat bisa dilakukan ketika kamu sedang berusaha menerapkan pola hidup sehat.

Secara sadar menerapkan pola hidup sehat bisa pula menjadi Self Love apalagi selain dapat menyehatkan mental juga berdampak baik bagi tubuh.
Kasus serangan jantung menimpa usia muda dapat menjadi lonceng pengingat untuk mulai menerapkan pola hidup sehat. Menjalani pola hidup sehat dapat dilakukan dengan mudah agar jantung sehat apalagi ditambah menjadi bagian dari kesadaran mencitai diri sendiri atau Self love.
Baca juga:
Berikut langkah sederhana menjaga kesehatan jantung dari dr. Kevin Adrian, Senior Medical editor Alodokter.
Perokok memiliki risiko jauh lebih tinggi untuk terkena penyakit jantung koroner. Bahkan tidak hanya perokok, tetapi juga orang-orang di sekitarnya secara tidak langsung (perokok pasif) juga memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit tersebut.

Hal tersebut dikarenakan racun terdapat di dalam rokok bisa merusak pembuluh darah jantung. Jika dibiarkan, maka akan mengurangi aliran darah ke jantung dari waktu ke waktu sehingga mengakibatkan kekurangan oksigen dan nutrisi, alias merusak fungsi jantung. Maka, kurangi atau usahakan sekuat tenaga untuk berhenti merokok demi kesehatan jantung kamu dan orang di sekitarmu.
Setalah itu, kamu musti lakukan aktivitas fisik atau olahraga untuk mengurangi risiko penyakit jantung. Alangkah baiknya kamu bisa menyempatkan waktu untuk berolahraga setidaknya 20-30 menit sehari, karena hal tersebut bisa memiliki efek sangat positif pada kesehatan jantung.

Pilihan olahraganya pun tidak perlu terlalu berat, cukup jalan kaki, jogging, berenang, atau sekadar naik-turun tangga.
Mengonsumsi makanan mengandung asam lemak omega-3 juga dapat membantu mencegah penyakit jantung. Ikan merupakan salah satu makanan kaya akan asam lemak omega-3.
Baca juga:
Efek Cuanlove Pertunangan Jonanthan Natakusuma dan Jesicca Tanoesoedibjo
Kamu dapat memilih jenis ikan sarden, tuna, atau salmon. Ikan tersebut sebaiknya dikonsumsi secara rutin dua kali seminggu untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan asam lemak omega-3.
Makan makanan tinggi serat dapat pula menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Serat dapat diperoleh dari buah-buahan, sayuran, gandum, kacang, dan sereal.

Sebenarnya, memenuhi kebutuhan serat bagi tubuh bagusnya minimal 30 gram per hari. Namun perlu dicatat asupan makanan mengandung serat makanan harus bertahap. Misalnya, konsumsi sayuran dapat menyebabkan rasa kenyang, namun tidak boleh dimakan dalam jumlah banyak sekaligus. Lalu ketika mengonsumsi serat, minumlah lebih banyak air putih untuk melancarkan pencernaan.
Terakhir, menjaga kadar gula di dalam tubuh. Memiliki kadar gula darah tinggi membuat seseorang lebih rentan terhadap penyakit jantung dan juga diabetes.
Hal tersebut dikarenakan hiperglikemia dapat merusak pembuluh darah dan saraf pengendali jantung.
Beberapa upaya untuk mengurangi risiko diabetes seperti mengganti nasi putih dengan nasi merah dan mengurangi asupan gula perlu dilakukan. Lalu sempatkan untuk periksa gula darah secara teratur, terutama jika sudah berusia di atas 45 tahun. (frs)
Baca juga:
Pencinta Gorengan Tak Perlu Panic Buying Memborong Minyak Goreng
Bagikan
Yudi Anugrah Nugroho
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
