Isu SARA dan Hoaks Masih Jadi Ancaman di Pilkada 2020

Andika PratamaAndika Pratama - Rabu, 19 Februari 2020
Isu SARA dan Hoaks Masih Jadi Ancaman di Pilkada 2020

Ilustrasi hoaks. Foto: Net

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pengamat Politik Asep Saifuddin menduga jika isu SARA dan hoaks masih menjadi ancaman di Pilkada 2020 mendatang. Menurut Asep, treen booming penyebaran berita bohong terlihat sejak Pilkada DKI 2017, Pilkada Serentak 2018 dan Pilpres 2019 lalu.

“Hoaks dan SARA jumlahnya linier bertambah terus,” kata Asep kepada wartawan di Jakarta, Rabu (19/2).

Baca Juga

Cegah Hoaks, Instagram Hadirkan Fitur Pendeteksi Foto Palsu

Ia mengatakan bahwa menjelang pilkada 2020 yang akan sebentar lagi berlangsung, tentunya ada kepentingan dari para calon konstituen yang sebenarnya perlu diperhatikan dengan baik. Di sisi lain, isu-isu hoaks dan SARA juga masih menjadi isu yang gurih untuk mempengaruhi pola pikir mereka.

Ilustrasi hoaks (Foto: pixabay/geralt)

Namun begitu, Asep tetap mencoba menaruh harapan kepada para peserta pemilu agar menanggalkan konten-konten negatif dalam meraih suara rakyat. Namun kedepankan program dan konsep yang pro terhadap kepentingan rakyat sehingga bisa ditawarkan dan dijalankan nantinya.

“Harusnya banyak cara untuk menang, misal menjawab perilaku masyarakat, apa yang menjadi harapan dan apa yamg sebenarnya dibutuhkan masyarakat. Ini jauh lebih positif kalau bicara pilkada,” tutur peneliti Indo Barometer ini.

Baca Juga

Soal Kasus Pemerasan Oknum Polisi, Informasi IPW Diduga Hoaks

Untuk menangkal agar tidak terkontaminasi dengan berita hoaks yang bertebaran dalam nuansa Pilkada 2020, Asep mengajak agar publik melek informasi dan menangkal semaksimal mungkin penyebaran konten negatif itu.

“Terkait dengan berita hoaks dan SARA ini, khususnya bagi penikmat berita, masyarakat secara umum (agar) mewaspadai denhan kita harus tingkatkan kesadaran bahwa hoaks dan SARA ini sangat merugikan,” ujarnya.

Kemudian bagi pemerintah dan penyelenggara serta pengawas pemilu, agar bersikap tegas juga dalam menyikapi pelaksanaan agenda demokrasi rakyat itu. Jangan sampai hoaks dan konten SARA yang menjurus pada perpecahan dan sentimen negatif tidak semakin masif di masyarakat.

Baca Juga

Kemenkominfo Temukan 54 Hoaks Terkait Virus Corona

Langkah pertama menurutnya adalah memperkaya literasi digital dengan penyebaran konten positif dan kampanye yang menyadarkan publik.

“Bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya hoaks dan SARA. Meningkatkan awarenesss penting,” tuturnya.

Kemudian pemberian infromasi tentang konsekuensi hukum yang harus diterima dan dijalani bagi para penyebar hoaks dan konten SARA yang dimaksud.

“Sosialisasikan kejelasan dan ketegasan sanksi hukum bagi penyebar haoks,” pungkasnya.

Selanjutnya, Asep juga berharap agar pemerintah terus mengawasi dan mengontrol platform digital atau sosial media yang ada.

“Pengawasan ketat kepada media terutama media sosial karena sebagian besar itu paling diminati,” tambahnya.

Baca Juga

Menkominfo Imbau Masyarakat Tak Sebar Hoaks Soal Virus Corona

Pilkada Serentak akan diselenggarakan kembali pada tahun September mendatang. Ada 270 daerah yang akan mengikuti Pilkada Serentak ini. Pilkada serentak gelombang keempat yang dilakukan untuk kepala daerah hasil pemilihan Desember 2015.

Ke-270 daerah itu rinciannya adalah 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota. Pilkada Serentak 2020 seharusnya diikuti 269 daerah, namun menjadi 270 karena Pilkada Kota Makassar diulang pelaksanaannya. (Knu)

#Penyebar Hoaks
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : PBB Nyatakan DPR Ilegal karena Terindikasi Korupsi Sistematis
PBB menemukan anggota dewan terlibat dalam korupsi.
Wisnu Cipto - Rabu, 17 September 2025
[HOAKS atau FAKTA] : PBB Nyatakan DPR Ilegal karena Terindikasi Korupsi Sistematis
Indonesia
Marak Akun Palsu, Komisi I DPR Dorong Kampanye 1 Orang Punya 1 Akun Medsos
Komisi I DPR mendorong kampanye agar satu orang memiliki satu akun media sosial. Sebab, akun tersebut dimanfaatkan untuk menggiring opini hingga menyebarkan hoaks.
Soffi Amira - Selasa, 16 September 2025
Marak Akun Palsu, Komisi I DPR Dorong Kampanye 1 Orang Punya 1 Akun Medsos
Indonesia
TNI Merasa Jadi Sasaran Hoaks dan Adu Domba, Pastikan Solid bersama Polri Jaga Stabilitas Keamanan Nasional
Menurut Kapuspen TNI, Brigjen Freddy Ardianzah, konten-konten menyesatkan itu sengaja digoreng untuk mendiskreditkan TNI sekaligus memecah belah soliditas TNI dan Polri.
Frengky Aruan - Jumat, 05 September 2025
TNI Merasa Jadi Sasaran Hoaks dan Adu Domba, Pastikan Solid bersama Polri Jaga Stabilitas Keamanan Nasional
Indonesia
Bantahan TNI Terkait 5 Kabar Yang Tuduh Ada Dugaan Keterlibatan TNI Dalam Demo
Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Brigjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah membantah informasi yang menyebutkan anggota TNI terlibat dalam aksi demonstrasi.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 05 September 2025
Bantahan TNI Terkait 5 Kabar Yang Tuduh Ada Dugaan Keterlibatan TNI Dalam Demo
Indonesia
Aksi Demo di Bandara Adalah Hoaks, Kapolresta Bandara Soetta: Jangan Terhasut Provokasi
Kapolresta Bandara Soetta Kombes Pol Ronald Sipayung mengimbau masyarakat untuk tidak terhasut provokasi.
Frengky Aruan - Kamis, 04 September 2025
Aksi Demo di Bandara Adalah Hoaks, Kapolresta Bandara Soetta: Jangan Terhasut Provokasi
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Prabowo Akhirnya Setuju Bupati Pati Sudewo Diberhentikan dari Jabatannya
Untuk diketahui, mekanisme pemberhentian bupati diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Pemda)
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 30 Agustus 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Prabowo Akhirnya Setuju Bupati Pati Sudewo Diberhentikan dari Jabatannya
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Ribuan Pengungsi Asal Palestina Mulai Berangkat Menuju Indonesia Gunakan Maskapai Iran
Gambar itu memperlihatkan momen saat Iran berhasil mendatangkan pesawat Airbus pertama yang mereka beli dari negara Barat
Angga Yudha Pratama - Jumat, 15 Agustus 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Ribuan Pengungsi Asal Palestina Mulai Berangkat Menuju Indonesia Gunakan Maskapai Iran
Indonesia
[Hoaks atau Fakta]: Pengibar Bendera One Piece Dituntut 5 Tahun Penjara
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) coba melakukan penelusuran informasi tersebut melalui Google.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 14 Agustus 2025
[Hoaks atau Fakta]:  Pengibar Bendera One Piece Dituntut 5 Tahun Penjara
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Gibran Sebut Pernyataan “Janji 19 Juta Lapangan Kerja” Dipelintir Media Massa
Tanggal yang tercantum dalam klaim, yaitu “Senin (22/4)”, waktu lampau paling dekat merujuk pada tahun 2024
Angga Yudha Pratama - Minggu, 10 Agustus 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Gibran Sebut Pernyataan “Janji 19 Juta Lapangan Kerja” Dipelintir Media Massa
Indonesia
Pemprov DKI Tegaskan Isu Ratusan Ribu Data Warga Dijual Hoaks
Beredar konten di Instagram yang menyebutkan bahwa ratusan ribu data kependudukan warga Jakarta Timur bocor dan dicuri oleh hacker atau peretas.
Frengky Aruan - Sabtu, 09 Agustus 2025
Pemprov DKI Tegaskan Isu Ratusan Ribu Data Warga Dijual Hoaks
Bagikan