Israel Cegah Perusahaan Elon Musk Sediakan Internet ke Gaza


Asap mengepul setelah serangan udara Israel di kota Rafah di Jalur Gaza selatan, pada 26 Oktober 2023. (ANTARA/Khaled Omar/Xinhua.)
MerahPutih.com - Gaza telah berada dalam serangan udara tanpa henti oleh Israel sejak serangan kejutan oleh Hamas pada 7 Oktober lalu.
Kelompok perlawanan Palestina tersebut meluncurkan Operasi Badai Al-Aqsa, sebuah serangan mendadak ke segala penjuru mencakup serentetan tembakan roket dan penyusupan ke wilayah Israel dari darat, laut, dan udara.
Baca Juga:
Klarifikasi Sekjen PBB Antonio Guterres Terkait Pernyataan yang Bikin Israel Marah
Israel melakukan balasan dengan serangan udara tanpa henti, yang semakin intensif pada Jumat malam bersamaan dengan serangan darat di tengah pemadaman total jaringan telekomunikasi dan internet.
Tercatat, sedikitnya 7.703 warga Palestina, termasuk 3.595 anak-anak terbunuh dalam serangan Israel sementara korban jiwa si pihak Israel tidak melewati 1.400 jiwa sejak 7 Oktober sampai 30 Oktober 2023.
Sebanyak 2,3 juta penduduk Gaza juga bergulat dengan kurangnya makanan, air, dan obat-obatan akibat blokade Israel terhadap wilayah tersebut. Hanya sedikit truk bantuan yang menyeberang ke Gaza sejak pembukaan titik penyeberangan Rafah akhir pekan lalu.
Sementara itu, Menteri Komunikasi Israel Shiomo Karhi mengatakan akan mencegah miliarder Elon Musk menyediakan internet ke Gaza dengan sistem komunikasi berbasis satelit miliknya, Starlink.
"Israel akan melakukan segala cara yang mereka miliki untuk melawan keputusan Musk. Kantor saya akan memutuskan segala hubungan dengan Starlink," lanjut Karhi.
Pernyataan tersebut dibuat setelah CEO miliarder serta pemilik Tesla dan X mengatakan Starlink akan memperluas layanan ke organisasi bantuan yang diakui secara internasional di Jalur Gaza setelah Israel memutus jaringan komunikasi yang menyebabkan pemadaman listrik total di daerah kantong yang terkepung pada Jumat (27/10) malam.
Layanan komunikasi dan internet di Jalur Gaza terputus total di tengah pengeboman hebat Israel di jalur pengumpan, menara, dan jaringan, menurut Perusahaan Telekomunikasi Palestina.
Gaza hampir mengalami pemadaman komunikasi total selama hampir 36 jam setelah serangan udara Israel pada Jumat (28/7) menghancurkan jalur-jalur dan menara-menara komunikasi.
Paltel Group, yang menyediakan layanan komunikasi di Jalur Gaza, mengatakan, layanan telekomunikasi sedang dalam proses pemulihan secara bertahap.
“Kami dengan senang hati mengumumkan bahwa layanan telekomunikasi (telepon rumah, seluler, dan internet) di Jalur Gaza, yang terganggu sejak Jumat, 27 Oktober 2023, karena agresi yang sedang berlangsung, secara bertahap dipulihkan,” tulis perusahan tersebut dalam sebuah pernyataan melalui media sosial X.
Baca Juga:
Israel Berang atas Pernyataan Sekjen PBB Antonio Guterres Terkait Pendudukan Palestina
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Pelapor Khusus PBB Sebut 680.000 Orang Gaza Tewas Akibat Serangan Israel, Itu Angka Terendah

Di Debat Darurat Dewan Hak Asasi Manusia PBB, Indonesia Kecam Serangan Israel ke Qatar

Misi Kemanusiaan Berlanjut, Timnas Norwegia Sumbangkan Keuntungan Laga Lawan Israel untuk Gaza

MUI Dorong Sanksi Tegas Aksi Gabungan Arab-Islam dan Barat untuk Akhiri Kekejaman Israel di Gaza

Pemimpin Liga Arab dan OKI Tolak Rencana Pemukiman Ulang Rakyat Palestina oleh Israel

Kerahkan Tank, Tentara Israel Mulai Serangan Darat ke Kota Gaza

Media Belanda de Volkskrant Temukan Dugaan Serangan Tembakan Yang Disengaja ke Anak-Anak di Gaza

Agresi Israel ke Doha Dinilai Sebagai Ancaman Serius Bagi Stabilitas dan Perdamaian di Kawasan Timur Tengah

Prabowo Tegaskan Dukung Kedaulatan Qatar Setelah Serangan Israel, Suara Dunia Harus Kian Lantang

Prabowo Temui Emir Qatar Sheikh Tamim Setelah Israel Serang Markas Hamas
