Ini Perkembangan Penemuan Vaksin Virus Corona

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 20 Maret 2020
Ini Perkembangan Penemuan Vaksin Virus Corona

Sejumlah staf medis dari Provinsi Guizhou, China barat daya, berjalan untuk naik kereta di Stasiun Kereta Api Wuhan di Provinsi Hubei, China tengah (17/3/2020). ANTARA/Xinhua/Xiao Yijiu/aa.

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Vaksin virus corona (COVID-19) yang dirancang sejumlah peneliti di beberapa negara mulai diujicobakan untuk pertama kali ke manusia, pada hari ke-60 setelah pemerintah Tiongkok berbagi data urutan genetik (genetic sequencing) virus ke pihak lain

Demikian kata Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus di Jenewa, Swiss.

Baca Juga:

Tim Medis Mulai Ditarik dari Episentrum Virus Corona Hubei

"Ini adalah pencapaian yang luar biasa," kata Ghebreyesus dalam sesi pengarahan harian di markas WHO, Rabu (18/3), sebagaimana dipantau di laman resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa, Kamis (19/3).

Dikutip Antara, Ghebreyesus menjelaskan WHO bersama peneliti di negara-negara mitra masih berupaya mempelajari dan berusaha menemukan obat untuk COVID-19.

"WHO bersama mitra menjalankan rangkaian riset d sejumlah negara dan mencoba membandingkan hasil satu sama lain. Penelitian skala internasional ini dirancang menghimpun informasi dan data dalam jumlah besar demi menunjukkkan pengobatan seperti apa yang paling efektif. Kami menyebut langkah ini sebagai wujud solidaritas dalam melakukan uji coba (solidarity trial)," terang Ghebreyesus.

Pusat Konferensi dan Pameran Internasional Wuhan, yang diubah menjadi rumah sakit sementara untuk menerima pasien virus. China Daily via REUTERS/wsj/djo
Pusat Konferensi dan Pameran Internasional Wuhan, yang diubah menjadi rumah sakit sementara untuk menerima pasien virus. China Daily via REUTERS/wsj/djo

Sejumlah negara telah menyatakan kesiapan ikut aksi tersebut, di antaranya Argentina, Bahrain, Kanada, Prancis, Iran, Norwegia, Afrika Selatan, Spanyol, Swiss, dan Thailand.

"Saya yakin akan ada lebih banyak negara yang akan bergabung," ujar dia.

Peneliti di Akademi Ilmu Pengetahuan dan Kedokteran Tiongkok, lembaga yang berada di bawah Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA), pada Selasa (17/3), telah menerima izin dari pemerintah untuk melakukan uji klinis vaksin COVID-19 pada pekan ini. Uji coba itu akan dilakukan oleh pihak akademi bekerja sama dengan perusahaan bioteknologi asal Hong Kong, CanSino Biologics.

Baca Juga:

Kasus Pertama Dunia Bayi Baru Lahir Sudah Positif Corona

Sementara itu, peneliti di Amerika Serikat, pada Senin (16/3), mengumumkan uji klinis vaksin COVID-19 telah dilakukan untuk pertama kali ke manusia. Vaksin yang dianggap berpotensi mencegah penularan COVID-19 itu dikembangkan oleh Institut untuk Alergi dan Penyakit Menular Nasional AS serta perusahaan bioteknologi Moderna.

Data Worldometers, laman penyedia jasa statistik independen, per Kamis (19/3) menunjukkan 219.555 jiwa di berbagai negara dunia tertular COVID-19 sejak virus itu pertama kali mewabah di Kota Wuhan, Tiongkok, pada akhir tahun lalu. Dari jumlah itu, 8.972 pasien meninggal dunia dan 85.751 lainnya dinyatakan sembuh. Otoritas di Wuhan mengumumkan pada Rabu (18/3), untuk pertama kalinya tidak ada kasus pasien baru untuk COVID-19 di kota tersebut.

Per Kamis, Tiongkok masih menjadi negara dengan pasien COVID-19 terbanyak, yaitu 80.928 jiwa dengan tambahan 34 pasien baru, disusul oleh Italia dengan 35.713 pasien, Iran 17.361 pasien, Spanyol 14.769 pasien, Jerman 12.327 pasien, Amerika Serikat 9.464 pasien dengan tambahan 205 pasien baru, Prancis 9.135 pasien, dan Korea Selatan 8.565 pasien dengan tambahan 152 pasien baru. (*)

Baca Juga:

Jack Ma Donasikan 500 Ribu Alat Tes Corona dan 1 Juta Masker ke Amerika

#Virus Corona #WHO
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
Ribuan Anak Terancam Otak Keropos Akibat Cacingan! Pahami 4 Langkah Mudah Lindungi Buah Hati dengan Konsep WASHED
Per 2021, masih ada 26 kabupaten dan kota dengan prevalensi kecacingan di atas 10%.
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Ribuan Anak Terancam Otak Keropos Akibat Cacingan! Pahami 4 Langkah Mudah Lindungi Buah Hati dengan Konsep WASHED
Dunia
Perkuat Pencegahan dan Respons Pandemi, WHO Adopsi Kesepakatan Global Pertama
Perjanjian tersebut akan memperkuat kemampuan kolektif dunia dalam mencegah dan merespons pandemi di masa depan.
Dwi Astarini - Rabu, 21 Mei 2025
Perkuat Pencegahan dan Respons Pandemi, WHO Adopsi Kesepakatan Global Pertama
Dunia
WHO Nyatakan Mpox masih Darurat Kesehatan, Kasus dan Penyebaran Geografisnya Terus Meningkat
kekerasan di Republik Demokratik Kongo bagian timur, yang telah menghambat rencana penanganan, menjadi faktor yang memengaruhi keputusan ini.
Dwi Astarini - Jumat, 28 Februari 2025
 WHO Nyatakan Mpox masih Darurat Kesehatan, Kasus dan Penyebaran Geografisnya Terus Meningkat
Dunia
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Virus baru ini berasal dari subgenus merbecovirus, yang juga termasuk virus penyebab Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
Dwi Astarini - Jumat, 21 Februari 2025
 Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Dunia
Trump Mulai Pertimbangkan Ulang Putusan Amerika Serikat Keluar dari WHO
Trump tampaknya mulai mempertimbangkan ulang keputusan AS keluar dari badan kesehatan dunia WHO
Wisnu Cipto - Minggu, 26 Januari 2025
Trump Mulai Pertimbangkan Ulang Putusan Amerika Serikat Keluar dari WHO
Video
Donald Trump Tarik Amerika Serikat Keluar dari WHO
“WHO tipu kita. Semua orang tipu Amerika Serikat dan itu sudah cukup. Hal ini tak akan terjadi lagi,”
Rezita Kesuma - Kamis, 23 Januari 2025
Donald Trump Tarik Amerika Serikat Keluar dari WHO
Dunia
WHO Akui AS Donor Tunggal Terbesar, Minta Trump Batalkan Putusan Keluar
WHO menyatakan akan menghubungi pemerintahan Presiden Donald Trump untuk mempertimbangkan kembali keputusan Amerika Serikat 9AS) keluar dari badan organisasi kesehatan dunia itu
Wisnu Cipto - Rabu, 22 Januari 2025
WHO Akui AS Donor Tunggal Terbesar, Minta Trump Batalkan Putusan Keluar
Dunia
Baru Dilantik, Donald Trump Langsung Tarik Amerika Serikat Keluar dari WHO
Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif untuk menarik Amerika Serikat (AS) keluar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Wisnu Cipto - Selasa, 21 Januari 2025
 Baru Dilantik, Donald Trump Langsung Tarik Amerika Serikat Keluar dari WHO
Dunia
Direktur WHO Hampir Kena Serangan Israel di Yaman, Hanya Beberapa Meter dari Lokasi Ledakan
Direktur WHO berada di Yaman saat Israel menyerang negara itu.
Ikhsan Aryo Digdo - Jumat, 27 Desember 2024
Direktur WHO Hampir Kena Serangan Israel di Yaman, Hanya Beberapa Meter dari Lokasi Ledakan
Dunia
WHO Soroti Kondisi RS di Gaza, Serukan Gencatan Senjata
Gencatan senjata menjadi satu-satunya solusi untuk melindungi sistem kesehatan yang runtuh di Jalur Gaza.
Dwi Astarini - Jumat, 01 November 2024
WHO Soroti Kondisi RS di Gaza, Serukan Gencatan Senjata
Bagikan