Kesehatan

Ingin Cepat Kurus? Hindari 4 Program Diet Ekstrem Ini

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Rabu, 30 Oktober 2019
Ingin Cepat Kurus? Hindari 4 Program Diet Ekstrem Ini

Tak semuanya baik, kamu harus tahu program diet yang aman (Foto: Pixabay/Silviarita)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MEMILIKI tubuh ideal adalah impian setiap wanita. Cara yang mudah untuk memperoleh badan langsing adalah melakukan program diet. Banyak sekali berbagai cara yang bisa diimplementasikan saat diet. Mengonsumsi makanan sehat, berolahraga, dan banyak hal lainnya. Namun, jangan sampai kamu salah langkah untuk mencoba program diet. Kamu harus memiliki wawasan yang cukup jika ingin mencoba diet dalam kehidupan sehari-hari.

Terdapat berbagai metode dan program diet yang bisa diikuti. Namun, ada juga cara diet ekstrem yang harus kamu hindari. Dilansir dari laman alodokter, semoga informasi ini bermanfaat bagi kamu yang ingin melakukan diet. Pilih program diet berdasarkan kemampuan, pola hidup yang sehat mendukung kegiatan kamu setiap hari.

Baca juga:

Hara Hachi Bu, Tren Diet Dari Jepang

1. Diet sup kol

Ingin Cepat Kurus? Hindari 4 Program Diet Ekstrem Ini
Diet sup kol membuatmu semakin kelaparan (Foto: pexels/quang nguyen vinh)

Dipercaya mampu menurunkan berat badan hingga 4,5 kilogram dalam seminggu, banyak yang menerapkan program diet sup kol. Salah satu program diet yang tergolong ekstrim, kamu hanya disarankan mengonsumsi sup kol rendah kalori selama seminggu penuh.

Dari sarapan hingga makan malam. Selain itu, sayuran dan buah-buahan juga diatur. Hanya sebagian jenis. Dilengkapi 4-8 gelas air putih. Boleh menambahkan suplemen multivitamin.

Meski mampu menurunkan berat badan dengan cepat, cara ini termasuk mengancam kesehatan. Belum ada dukungan dari ahli kesehatan terkait diet. Tubuh akan mengalami kekurangan asupan gizi, justru membuatmu kelaparan.

2. Diet 500 kalori

Ingin Cepat Kurus? Hindari 4 Program Diet Ekstrem Ini
Diet 500 kalori membuat tubuh kekurangan mineral dan vitamin (Foto: pexels/pixabay)

Sesuai namanya, program diet ini tergolong ekstrem karena membatasi jumlah kalori yang dikonsumsi. Setiap harinya hanya diperbolehkan 500 kalori.

Padahal, asupan rata-rata yang diperlukan sekitar 2000 kalori untuk perempuan dan 2.500 kalori untuk laki-laki. Batasan ini membuatmu harus mengurangi jumlah makanan yang dikonsumsi sehari-harinya.

Diet ini banyak diterapkan untuk menurunkan berat badan dengan cara cepat. Sayangnya, banyak orang yang kurang memerhatikan anjuran penerapan. Diet 500 kalori harus didampingi pengawasan medis. Hal ini untuk menghindari tubuh kekurangan cairan mineral dan vitamin.

Baca juga:

Menurunkan Berat Badan ala 'Predator', Ketahui Fakta Diet Karnivora

3. Diet cacing pita

Ingin Cepat Kurus? Hindari 4 Program Diet Ekstrem Ini
Diet cacing pita menimbulkan masalah kesehatan (Foto: webmd)

Anehnya, program diet ini dilakukan dengan cara menelan telur cacing pita. Terciptanya ide diet ini diawali pemikiran bahwa cacing pita berperan sebagai pemangsa kalori eksra dalam tubuh.

Dengan menelan telur cacing pita yang dikemas dalam bentuk pil, parasit ini akan tumbuh dalam tubuh dan memakan apapun yang kamu konsumsi. Telur cacing pita dibiarkan menetas dan berkembang di dalam tubuh. Setelah cacing pita tumbuh besar akan dikeluarkan melalui obat cacing.

Padahal, metode ini bukan langkah yang baik. Justru mengancam kesehatan tubuh. Telur cacing pita bisa bepindah ke bagian tubuh lain yang mengancam jiwa. Memungkinkan cacing pita masuk ke dalam otak. Akibatnya terasa sakit kepala, kejang-kejang hingga kematian.

4. Diet detoks lemon

Ingin Cepat Kurus? Hindari 4 Program Diet Ekstrem Ini
Diet detoks lemon sepuluh hari penuh bisa menurunkan asupan nutrisi (Foto: pexels/lisa fotios)

Tak kalah ekstrem, diet detoksifikasi sistem pencernaan dengan mengonsumsi lemon juga membahayakan. Larangan mengonsumsi makanan padat dan beralkohol, kamu hanya diperbolehkan meminum air lemon, air garam dan teh herbal laksatif.

Diterapkan selama sepuluh hari penuh. Sayangnya, cara ini membuat tubuhmu kekurangan banyak nutrisi. Di antaranya vitamin, mineral, karbohidrat, serat, lemak, dan protein. Bahkan, berisiko menimbulkan rasa nyeri pada bagian kepala, diare dan mual.

Belum ada bukti ilmiah secara pasti yang mengungkapkan bahwa metode diet ini efektif. Apalagi pernyataan bisa menghilangkan racun dalam tubuh. Sebaiknya konsultasikan lebih dulu ke ahli gizi, dokter atau menerapkan diet alami. (Dys)

Baca juga:

Diet Akan Terasa Lebih Mudah Jika Kamu Lakukan 4 Hal Sederhana ini

#Kesehatan #Penurunan Berat Badan #Diet
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan