HMI Tuntut Kematian 8 Demonstran Saat Kerusuhan 22 Mei Diinvestigasi
Aksi 22 Mei di Depan Bawaslu. Merahputih.com / Rizki Fitrianto
Merahputih.com - Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO, Zuhad Aji Firmantoro meminta kepada semua pihak dan eleman bangsa untuk menahan diri terkait jatuhnya korban jiwa pada aksi dan kerusuhan 22 Mei 2019 di Jakarta.
"Melihat perkembangan situasi nasional pasca kerusuhan di Jakarta tanggal 22 Mei 2019 yang memakan 8 korban jiwa, maka PB HMI meminta kepada semua pihak untuk dewasa dan menahan diri," kata Zuhad Aji di Jakarta, Kamis (23/5).
Zuhad mengingatkan, bahwa negara kita adalah negara beradab dan bukan negara barbar.
BACA JUGA: Muhammadiyah: Pertemuan Jokowi dan Prabowo Tinggal Tunggu Waktu
"karena itu mari selesaikan segala persoalan dengan dialog dan aturan hukum yang berlaku” ungkapnya.
Dosen Hukum di Universitas Al Azhar Jakarta ini juga meminta kepada aparat hukum yang berwenang untuk secepatnya secara serius mengungkap dalang dibalik seluruh kerusuhan.
"Namun tidak kalah pentingnya untuk mengungkap siapa yg telah membunuh 6 orang meninggal dunia itu," kata Zuhad Aji.
Karena menurutnya, apapun alasannya, tidak dibenarkan dalam sebuah negara demokratis, seseorang dibunuh tanpa melalui prosedur hukum yang berlaku.
BACA JUGA: Kisah Kapospol Sabang Dikejar Massa 22 Mei Saat Kantornya Dibombardir Molotov
"Atas dasar itu juga PB HMI meminta kepada Komnas HAM untuk turut memeriksa kemungkinan terjadinya pelanggaran HAM dalam peristiwa ini," tegasnya.
Dirinya juga menghimbau kepada seluruh pihak untuk mengedepankan dialog dalam menyelesaikan segala persoalan untuk menunjukkan komitmen kita sebagai warga negara republik indonesia. (Knu)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Polda Metro Segera Paparkan Temuan 2 Mayat Hangus Terbakar di Gedung ACC Kwitang
Desak Polisi Usut Tuntas Temuan 2 Kerangka Manusia di Kwitang secara Profesional, DPR: Jangan Sampai Menimbulkan Banyak Spekulasi
Aksi Demo Mahasiswa Peringatan Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran di Jakarta
Kecam Kekerasan dalam Demo di Jayapura, DPR: Ungkap Aktor Intelektual
17 Aktivis Ditahan Polisi Minta Perlindungan, LPSK Ngaku Punya Wewenang Terbatas
Ketua MPR dan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tinjau Renovasi Mess MPR yang Dibakar Massa, Salah Satu Bangunan Heritage Bandung
DPR Nilai Unjuk Rasa Anarkis Bukti Kegagalan Intelijen dan Koordinasi TNI-Polri Akibat Ego Sektoral
Mengintip Perbaikan Bangunan Gerbang Tol Dalam Kota Pasca Demo Rusuh Telan Biaya 80 Miliar
Kapolri Sebut Polisi di Lokasi Unjuk Rasa bukan untuk Batasi Demokrasi, Deteksi Penyusup yang Memprovokasi
Puluhan Anak Masih Ditahan Imbas Demo Agustus 2025, KPAI Sebut Ada Indikasi Mobilisasi Anak Secara Masif