Harga Bitcoin Naik Kembali ke Level Rp570 jutaan


Harga Bitcoin kembali naik (Foto: crypto-news)
HARGA Bitcoin kembali ke level USD 40.000 atau sekitar Rp570 jutaan, untuk pertama kalinya dalam satu bulan terakhir. Salah satu penyebabnya adalah Elon Musk telah menyatakan Tesla akan kembali menerima pembayaran dengan Bitcoin.
Elon Musk menyatakan hal tersebut melalui postingan twitternya. Di mana Tesla akan kembali menerima pembayaran Bitcoin, setelah sempat mencabut fitur pembayaran itu.
Baca Juga:

Kabar tersebut menyambut inovasi dan gagasan mengenai penambangan atau mining Bitcoin, yang akan dikembangkan dengan teknologi yang lebih ramah lingkungan.
CEO Indodax Oscar Darmawan menanggapi, Elon Musk memang sering menimbulkan pernyataan yang memancing demand Bitcoin. Sehingga, berpengaruh terhadap harga.
Kali ini, pernyataannya adalah pernyataan positif yang mendukung dan mendorong inovasi dari Bitcoin.
"Elon Musk memberikan pernyataan positif dimana dia mendukung adanya inovasi dan gagasan ramah lingkungan dari mining Bitcoin. Pernyataannya mendongkrak harga Bitcoin. Saat ini, Bitcoin sudah menunjukkan sinyal support dan tren kenaikan harga," tutur Oscar Darmawan, pada siaran pers yang diterima merahputih.com.
Dalam postingan twitternya, Elon Musk menyatakan, bahwa Tesla, perusahaan otomotif miliknya akan kembali menerima pembayaran dengan Bitcoin, bila jaringan mining bitcoin menggunakan energi terbarukan di atas 50%.
Menurut Oscar Darmawan, hal ini sangat mungkin untuk diwujudkan. Karena, sekarang energi pembangkit listrik mulai beralih ke teknologi terbarukan. Selain itu para miner Bitcoin juga menyambut baik hal tersebut.
"Memang, mining selama ini menghabiskan banyak energi. Tetapi, selalu ada solusi atas permasalahan seperti ini. Sudah banyak ide blockchain yang muncul soal ini. Founder Twitter sendiri juga telah menyatakan siap mengembangkan mining yang ramah lingkungan. Gagasan ini terungkap pada konferensi Bitcoin di Miami, awal Juni lalu," jelas Oscar.
Baca Juga:
Selain itu, adanya kenaikan harga pun terjadi lantaran ada kesepakatan para miners di seluruh dunia, soal smart contrack dari Bitcoin yang disebut Taproot. Hal itu menjadi transformasi pertamanya setelah 4 tahun.

Lebih jauh Oscar menuturkan, bahwa Taproot akan meningkatkan transaksi dan efisiensi Bitcoin. Taproot membuat kontrak pintar lebih murah serta lebih kecil. Para miners di seluruh dunia sudah menyepakatai proposal Taproot tentang smart contrack Bitcoin beberapa hari lalu.
Menurut Oscar, hal tersebut juga menjadi penyebab kenaikan harga Bitcoin. Nantinya, Taproot yang akan terjadi pada November 2021 nanti akan menjadi momen penting. Karena, akan membuka peluang luas bagi developer yang tertarik untuk memperluas utilitas bitcoin.
Paska berjalannya smart contrack bitcoin nanti, tentunya akan lebih banyak inovasi-inovasi yang hadir dengan Bitcoin di masa mendatang.
Bitcoin mengalami kenaikan 23% selama sepekan, ke level USD 40.000 atau sekitar Rp570 jutaan. Kenaikan tersebut, biasanya diiringi dengan kenaikan harga altcoin, seperti halnya Ethereum dan sebagainya. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Strategi Arbitrase dalam Trading Kripto, Cara Cerdas Raih Keuntungan dari Fluktuasi Harga

Mengenal Pembaruan Hard Fork dan Soft Fork pada Bitcoin

Alasan Bitcoin Jadi Solusi Investasi Menarik di Tengah Ancaman Inflasi

Empat Alasan Cryptocurrency Memiliki Nilai Signifikan dan Layak Dipertimbangkan Sebagai Aset Investasi Jangka Panjang

Bobby The Cat, Meme Coin Solana dengan Visi Filantropi Berkelanjutan

Pintu Hadirkan Crypto Museum di Festival Crypto Terbesar di Asia

Pintu Hadirkan Imbal Hasil Kripto Hingga 25% Lewat Fitur Baru Ini

Kembali Cetak Rekor, Bitcoin Tembus ATH 121 Ribu Dolar AS

Cara Gampang Cuan di Tengah Euforia Bitcoin yang Cetak Rekor Tertinggi

Catatkan Rekor Tertinggi, ini 3 Alasan Mengapa Bitcoin Bisa Tembus Rp 3,2 Miliar
