Hadapi Musim Hujan, Begini Mitigasi Pemprov DKI Atasi Banjir


Media Briefing Siaga Banjir Jakarta, di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, pada Kamis (28/1). Foto: MP/Istimewa)
MerahPutih.com - Pemprov DKI Jakarta telah melakukan sejumlah mitigasi bencana dalam menghadapi musim hujan yang intensitasnya semakin tinggi.
Sekretaris Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Dudi Gardesi memaparkan, setidaknya ada 5 upaya yang dilakukan pihaknya yakni Gerebek Lumpur, pengelolaan air hujan dengan drainase vertikal, pemeliharaan pompa, penanganan banjir rob melalui NCICD, dan pengelolaan sistem polder.
“Gerebek Lumpur itu berbentuk pengerukan, bertujuan meningkatkan kapasitas saluran, kali/sungai, dan waduk, sehingga pada musim hujan daya tampungnya bisa maksimal," ujar Dudi saat Media Briefing Siaga Banjir Jakarta, di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, pada Kamis (28/1).
Baca Juga:
Pada tahun 2020, kata dia, sudah sebanyak 23 waduk yang dikeruk, dengan volume pengerukan 446.402,9 m3. Lalu. Untuk pengerukan kali, total sebanyak 93 lokasi dengan volume pengerukan 279.967,5 m3.
Sementara itu, saluran penghubung yang sudah dikeruk sebanyak 390 saluran dengan volume pengerukan 121.002,6 m3.
"Itu untuk tahun 2020 ya, pada tahun-tahun sebelumnya juga sudah dilakukan pengerukan di lokasi lainnya," paparnya.

Dudi menerangkan, pembangunan drainase vertikal yang dilakukan Dinas SDA bekerja sama dengan unsur-unsur terkait di wilayah dan melibatkan masyarakat. Hingga 31 Desember 2020, telah tersedia 2.974 titik sumur resapan di 777 lokasi, seperti di RPTRA, gedung pemda, sekolah, taman kota, dan masjid.
Selain itu, untuk penanganan banjir rob melalui NCICD, Dinas SDA telah menentukan lokasi prioritas pembangunan tanggul pantai, yaitu Kamal Muara, Kali Blencong, Kali Adem-Muara Angke, Pantai Muara, Sunda Kelapa, dan Tanjung Priok.
"Saat ini telah terbangun sepanjang 12,6 Km tanggul pantai dan akan terus dilanjutkan pembangunannya," terangnya.
Baca Juga:
Sementara itu, untuk rehabilitasi sistem polder pada 2021-2022, lokasinya antara lain:
- Kelapa Gading, Jakarta Utara : Pompa Kali Betik dan pompa Artha Gading
- Pulo Gadung, Jakarta Timur: Pompa Pulomas
- Cakung-Cilincing, Jakarta Timur : Pompa Marunda
- Makassar, Jakarta Timur : Pompa Tipala
- Cipayung, Jakarta Timur : Pompa Adhyaksa
- Penjaringan, Jakarta Utara : Pompa Muara Angke dan pompa Teluk Gong
- Pademangan, Jakarta Utara : Pompa Mangga Dua
- Kembangan-Kedoya, Jakarta Barat : Pompa Green Garden
“Dinas SDA juga telah menyiapkan 487 pompa stasioner di 178 lokasi, 175 pompa mobile di 5 wilayah, 257 alat berat, 465 dump truck, 36 pintu air, dan 8.101 personel (pasukan biru),” pungkas Dudi. (Asp)
Baca Juga:
Hadapi Cuaca Ekstrem, PKS Minta Anies Terjunkan Petugas di Titik Rawan Banjir
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
DPRD Minta Gubernur Pramono Duduk Bareng Cari Solusi Banjir, Jangan Malah Menyalahkan Jabar

Jawab Pernyataan Komeng soal Jawa Barat Penyebab Banjir Jakarta, Pramono: Tak Sepenuhnya Akibat Daerah Penyangga

Banjir Jakarta Mulai Surut, 2 RT Masih Terendam hingga Selasa (16/9) Sore

12 RT di Jakarta Terendam Banjir Selasa (16/9) Siang, BPBD Minta Warga Tetap Waspada Potensi Genangan Air

4 RT di Jakarta Selatan Terendam Banjir, Jumat (12/9) Malam

Cegah Banjir di ITC Cipulir, Dinas SDA DKI Siagakan Pompa Sejak Sebelum Hujan

Hadapi Musim Hujan, Pemprov DKI Jakarta Siapkan Sejumlah Mitigasi untuk Tangani Potensi Banjir

Di Tengah Maraknya Aksi Demonstrasi, Ada 2 RT dan 6 Jalan Jakarta yang Kebanjiran

Minta Maaf Antrean Panjang Penumpang Koridor 13 Ciledug-Mampang, TransJakarta Salahkan Banjir Kreo

Pagi Ini, Banjir di Seluruh Jakarta Sudah Surut
