Hadapi Bencana, BPBD Kota Tangerang Siagakan 360 Personel

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Jumat, 19 November 2021
 Hadapi Bencana, BPBD Kota Tangerang Siagakan 360 Personel

BPBD Kota Tangerang. (Foto: Antara)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pemerintah daerah telah diperintahkan bersiaga menghadapi potensi bencana yang mungkin terjadi pada akhir tahun, Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) curah hujan dengan intensitas tinggi akan terjadi lebih awal.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang, Banten, mengklaim merancang tempat pengungsian seperti tenda dan perlengkapannya bagi para pengungsi untuk menghadapi potensi bencana yang mungkin terjadi.

Baca Juga:

Fenomena La Nina, Puan Minta Pemerintah Minimalisir Dampak Bencana Alam

BPBD telah menyiagakan 360 personel untuk penanganan bencana. Personel tersebut nantinya bekerja secara sif. Untuk setiap sif, akan ada 100 personel yang bertugas.

"Kami siaga selama 24 jam," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangerang, Deni Koswara di Tangerang, Jumat (19/11).

BPBD Kota Tangerang, melibatkan unsur lainnya dalam penanganan bencana seperti Satuan Banser Tanggap Bencana (Bagana) dan lainnya. Terkait sarana pendukung, BPBD memiliki 24 perahu, 12 alat angkut, pelampung, tambang dan peralatan lainnya yang siap difungsikan ketika terjadi bencana.

Baca Juga:

Wapres: Bencana Terjadi Karena Kerusakan Lingkungan

"Seluruh alat yang dimiliki selalu dilakukan pengecekan dan perawatan, sehingga saat nanti dibutuhkan bisa langsung kami turunkan dan gunakan di wilayah yang membutuhkan," katanya seperti dikutip Antara.

Sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta seluruh pemerintah daerah menyiapkan untuk mengantisipasi, mitigasi, supaya siap menghadapi kejadian bencana.

"Bencana selalu ada, situasi tidak mungkin dihindari dan yang kita harapkan itu bagaimana memperkecil dampak bencana kepada masyarakat, misalnya mereka harus mengungsi dan lebih siap bentuk rumah seperti apa supaya tidak kebanjiran misalnya, kemudian dipindahkan ke daerah yang lebih tinggi," katanya Wapres. (*)

Baca Juga:

Dampak Bencana Alam Sampai Agustus 2021 Bikin 5,8 Juta Jiwa Menderita

#Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) #Bencana Alam #Banjir
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
53 Rumah di Kabupaten Madiun Rusak karena Puting Beliung, Tidak Ada Korban Jiwa yang Dilaporkan
Banyak genting beterbangan setelah diterjang angin kencang disertai hujan pada Minggu malam.
Frengky Aruan - Senin, 22 September 2025
53 Rumah di Kabupaten Madiun Rusak karena Puting Beliung, Tidak Ada Korban Jiwa yang Dilaporkan
Indonesia
Semburan Abu Tebal Gunung Semeru Setinggi 700 Meter, Pahami Zona Merah untuk Hindari Awan Panas dan Lahar Hujan
Masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara
Angga Yudha Pratama - Senin, 22 September 2025
Semburan Abu Tebal Gunung Semeru Setinggi 700 Meter, Pahami Zona Merah untuk Hindari Awan Panas dan Lahar Hujan
Indonesia
Kekuatan Gempa Susulan Menurun, BPBD Minta Warga Nabire Jangan Panik
Gempa susulan terjadi hampir 50 kali, namun kekuatannya semakin menurun, berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Frengky Aruan - Jumat, 19 September 2025
Kekuatan Gempa Susulan Menurun, BPBD Minta Warga Nabire Jangan Panik
Indonesia
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erups, Beberapa Desa Terancam Banjir Lahar Hujan
Badan Geologi meminta masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah setempat serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 19 September 2025
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erups, Beberapa Desa Terancam Banjir Lahar Hujan
Indonesia
Gempa Nabire Papua M 6,6 Sebabkan Jaringan Telekomunikasi Terputus dan Objek Vital Rusak
Tidak ada laporan korban setelah gempa kuat tersebut.
Dwi Astarini - Jumat, 19 September 2025
Gempa Nabire Papua M 6,6 Sebabkan Jaringan Telekomunikasi Terputus dan Objek Vital Rusak
Indonesia
BNPB Kirim Tim Reaksi Cepat ke Nabire, Tangani Dampak dan Kerusakan Akibat Gempa
Tim reaksi cepat itu bertugas mendampingi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nabire melakukan asesmen untuk menentukan status bencana di Nabire.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 19 September 2025
BNPB Kirim Tim Reaksi Cepat ke Nabire, Tangani Dampak dan Kerusakan Akibat Gempa
Indonesia
Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Nabire, Seluruh Jaringan Komunikasi Terputus
gempa bumi di 23 km Barat Laut Nabire menyebabkan layanan TelkomGroup di area Nabire, Botawa dan Enarotali mengalami gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 19 September 2025
Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Nabire, Seluruh Jaringan Komunikasi Terputus
Indonesia
MPR Tanggapi Polemik Komeng dan Pramono soal Banjir, Sarankan Kolaborasi Selesaikan Bersama
Mengajak semua pihak untuk terlibat dalam mencegah bencana banjir, terutama di tengah ancaman krisis iklim saat ini.
Dwi Astarini - Jumat, 19 September 2025
MPR Tanggapi Polemik Komeng dan Pramono soal Banjir, Sarankan Kolaborasi Selesaikan Bersama
Indonesia
Hujan Deras di Puncak Gunung Semeru Picu Banjir Lahar Selama 2,5 Jam, Waspada Potensi Awan Panas Hingga Radius 13 Kilometer
Masyarakat dilarang beraktivitas di sektor tenggara, di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh delapan kilometer dari puncak
Angga Yudha Pratama - Jumat, 19 September 2025
Hujan Deras di Puncak Gunung Semeru Picu Banjir Lahar Selama 2,5 Jam, Waspada Potensi Awan Panas Hingga Radius 13 Kilometer
Indonesia
Gempa ‘Darat’ Magintudo 6,6 di Nabire Papua Tengah Dipicu Pergerakan di Sesar Anjak Weyland, Getarannya Bikin Orang Bangun Terkaget
Gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Dwi Astarini - Jumat, 19 September 2025
Gempa ‘Darat’ Magintudo 6,6 di Nabire Papua Tengah Dipicu Pergerakan di Sesar Anjak Weyland, Getarannya Bikin Orang Bangun Terkaget
Bagikan