Gerai Statis Tak Efektif, Vaksinasi Presisi Jemput Bola Datangi Warga
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengecek Vaksinasi Presisi keliling di Kampung Tangguh Jaya Mangga Dua Selatan, Jumat (9/7). (Foto: MP/Kanugrahan)
MerahPutih.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengecek Vaksinasi Presisi keliling di kawasan padat penduduk, Kampung Tangguh Jaya Mangga Dua Selatan, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (9/7).
Fadil sempat berdialog dengan salah satu warga penerima vaksin.
Ia menyarankan warga untuk turut mengajak keluarga mereka mengikut vaksinasi presisi tersebut.
Baca Juga:
Warga Sesalkan Vaksinasi di Gerai Presisi Polres Jakarta Pusat di Hotel Borobudur
“Biar yang penting sehat ya bu, suaminya sudah vaksin belum?” tanya Fadil.
“Belum, sedang kerja,” jawab warga tersebut.
“Suruh ikut juga ya bu, keluarga dan warga lainnya,” tegas Fadil.
Kegiatan tersebut kemudian ditutup dengan pembagian sembako kepada warga yang telah menerima vaksinasi.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Hengki Haryadi mengatakan, kegiatan Vaksinasi Presisi dengan konsep jemput bola tersebut sangat efektif.
“Kami mendatangi, dan ini akan terus bergerak, dan ternyata ini sangat efektif, untuk hari ini saja untuk gerai Sawah Besar sekitar 300 orang (tervaksin),” tegas Hengki.
Ia menuturkan, gerai Vaksinasi Presisi yang sifatnya statis tidak banyak dikunjungi masyarakat. Hal tersebut didapatkan berdasarkan analisis pihaknya.
“Hasil analisis dan evaluasi kami terhadap pelaksanaan vaksinasi ternyata dari target yang ada itu tidak terpenuhi apabila itu gerainya statis, misalnya gerai di polres atau polsek,” kata Hengki yang juga mantan Kapolsek Gambir ini.
Dia melanjutkan, selain tidak terpenuhinya sasaran vaksinasi, gerai statis dinilainya tidak memberikan vaksinasi tepat sasaran.
Hal ini mengacu pada zonasi sasaran penyebaran virus yang berbahaya itu.
“Terutama zona orange dan merah ini sebagian besar ada slump area, di mana antar-RT itu sangat dekat kemudian penduduknya padat, justru banyak yang terinfeksi daripada COVID-19,” lanjutnya.
Ia memastikan, pihaknya akan mulai mendatangi area-area yang padat penduduknya sebagai sasaran vaksinasi.
Ia akan menggunakan program Vaksinasi Presisi yang bersifat dinamis.
“Kami ‘jemput bola’, kami mendatangi wilayah wilayah slump area dan ini akan terus bergerak di wilayah-wilayah yang belum tervaksinasi yang angkanya masih kurang,” ujarnya.
Baca Juga:
Sementara itu, Kapolsek Sawah Besar AKP Maulana Mukarom menjelaskan, program vaksinasi dinamis tersebut lebih efektif.
Pria yang akrab disapa Alan ini mencotohkan, di Sawah Besar warga antusias mengikuti Vaksinasi Presisi dinamis.
“Ini sangat efektif, hari ini saja untuk gerai sawah besar ini sudah 300 semenjak buka tadi," terang lulusan AKPOL 2010 ini.
Alan pun memastikan kegiatan vaksinasi tersebut juga akan terus melibatkan pihak lain, yakni TNI, pemerintah kota, serta unsur masyarakat.
“Pandemi ini harus menjadi musuh bersama dan tidak ada kuncinya selain berkolaborasi. Dalam pelaksanaannya ini, perlu bersatu padu untuk menciptakan herd immunity,” tutup Alan. (Knu)
Baca Juga:
Kapolri Resmikan Gedung Presisi Polres Tangerang dan 100 Ribu Rumah untuk Anggota
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Dipindahkan ke RS Polri Kramat Jati, Polda Metro Ungkap Alasannya
Rumah Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Digeledah, Polisi Sita Buku dan Dokumen Penting
Akun Medsos Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Diperiksa, Polisi Temukan Barang Bukti Penting
Polisi Selidiki Dugaan Bullying yang Jadi Motif di Balik Ledakan SMAN 72 Jakarta
Tak Gentar Ditetapkan Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo: Ini Perjuangan Bersama Rakyat
Kapolda Metro Ungkap Detik-Detik Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Kejadian saat Salat Jumat
54 Orang Terluka Akibat Ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta, Polisi Bangun Posko di RS Yarsi
Kemendikdasmen Siapkan Layanan Pendampingan Psikologis Bagi Siswa Korban Ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta
Bantah Penetapan Tersangka Roy Suryo dalam Kasus Ijazah Jokowi Bermuatan Politis, Kapolda Metro: Murni Penegakan Hukum
Ledakan Terjadi di SMA Negeri 72 Jakarta, Petugas Gabungan Bersenjata Berjaga