Kesehatan

Enggak Usah Takut Melakukan Lasik

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Rabu, 02 Mei 2018
Enggak Usah Takut Melakukan Lasik

LASIK hanya boleh dilakukan pada pasien di atas 18 tahun. (Foto: MP/Ikhsan Digdo)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

LASER Assisted in Situ Keratomileusis (LASIK) adalah operasi mata untuk menghilangkan refraksi dengan bantuan laser. Operasi ini bisa menjadi solusi buat penderita gangguan refraksi seperti minus (miopia), mata plus (hipermetropia), dan mata silinder (astigmatisma).

Gangguan tersebut membuat kamu terpaksa harus mengenakan kacamata atau lensa kontak. Namun, dengan adanya LASIK, kamu enggak perlu memakai kacamata atau lensa kontak lagi.

Dengan lasik penglihatan kamu bisa kembali seperti semula. "Pilihan untuk refraksi adalah bedah retraktif, termasuk di dalamnya LASIK," papar dr Zoraya Ariefia Feranthy, SpM, di Jakarta baru-baru ini.

Cara kerja LASIK cukup sederhana. Operasinya hanya sekitar 30 menit. LASIK bertujuan menggabungkan metode pembuatan flap (lapisan tipis) pada kornea dan laser. Intinya mengubah kelengkungan kornea sehingga kelainan refraksi dapat terkoreksi.

Trans-PRK adalah inovasi dengan teknologi mutakhir dalam bedah menggunakan laser. Kornea tidak akan tersentuh kecuali dengan laser. Karenanya fungsi laser dalam lasik untuk mengubah permukaan kornea. Sehingga tidak ada gangguan pembiasan cahaya. "Laser yang masuk langsung mengenai kornea jadi melonggarkan cahaya yang masuk langsung ke retina," tambahnya.

Ada beberapa kondisi yang membolehkan kamu melakukan lasik. Kamu harus berusia di atas 18 tahun. Sebelum memasuki usia tersebut ukuran kacamata seseorang belum stabil. Dikhawatirkan LASIK akan mengundang kelainan refraksi baru jika belum menginjak usia itu.

Sebab syarat terpenting melakukan LASIK adalah kelainan refraksi stabil selama 6-12 bulan. Jika dalam jangka waktu tersebut refraksi kamu stabil, kamu aman melakukannya. Ya, stabilnya kelainan refraksi setelah usia 18 tahun ke atas.

Menurut dr Sophia Pujiastuti, SpM(K), MM, Founder & Ophthalmologist SILC LASIK Center di Klinik Mata Cahaya Tijar, LASIK tidak sembarangan dilakukan. Ada beberapa tahapan pemeriksaan sebelum menentukan pasien aman melakukan lasik.

Yang terpenting kamu harus mau bekerja sama dengan dokter. Ceritakan kondisi mata kamu secara menyeluruh. Seperti misalnya ketipisan kornea. Jika terlalu tipis dokter tidak akan menyarankan kamu melakukan lasik.

Lalu, kalau matamu kering juga tidak dianjurkan LASIK. Terlebih bagi ibu hamil dan menyusui. Hormon yang tinggi akan mengurangi air mata sehingga mata mudah kering. Syarat utama LASIK adalah mata dalam kondisi sehat. "Kondisi mata yang gak boleh LASIK ya katarak," ungkap dr Sophia.

Ada beberapa syarat untuk melakukan LASIK. (Foto: MP/Ikhsan Digdo)

Selain itu, juga ada kondisi tertentu dalam tingkatan kelainan refraksi. Pada kelainan Myopia: -1.00 sampai -13.00 D, Astigmatisma : -1.00 D sampai -5.00 D, Hypermetropia: +1.00 D sampai ,+4.00 D.

Bagi kamu yang mau mencoba operasi ini, SILC LASIK Center di Jakarta Barat bisa menjadi alternatif. "LASIK (di sini) dapat dilakukan dengan nyaman dan tidak menakutkan," papar Kastam, A.Md.RO, Refraksionis Optisien/Marketing Manager SILC LASIK Center.

LASIK memang teknologi yang lumayan baru di Indonesia. Akan tetapi dr Sophia mengatakan keberhasilan lasik mencapai 90 persen. Hal ini dibuktikan langsung oleh seorang pasien bernama Debby Debora. Ia operasi mata pada 14 Februari 2018 lalu karena harus memenuhi persyaratan bergabung dengan awak kabin maskapai penerbangan.

Kondisi refraksi Debby cukup langka. Ia mengalami kelainan fraksi hingga -13.00. Beruntung operasi yang dilakukan Debby berhasil. Kini ia bisa melihat dengan jelas. Tanpa menggunakan kacamata dan kotak lensa lagi.

Bahkan dikatakan Debby ia bisa melihat detail hingga pori-pori. Meski setelah operasi ada sedikit efek nyeri, bisa dihilangkan dengan obat nyeri. "Setelah dua jam hilang (nyerinya)," ujar Debby kepada Merahputih.com.

Selanjutnya Debby melakukan perawatan pascaoperasi menggunakan beberapa obat tetes termasuk antibiotik. Serta harus menghindari air selama empat hari ke depan. Walaupun dibekali kacamata pengaman dari debu, Debby memilih istirahat total. "Saya pribadi bedrest ya," imbuhnya.

Saat ditanya seperti rasa nyeri setelah LASIK, ia menyebut hanya seperti digigit semut. Yang terpenting adalah mengikuti arahan dokter selama proses LASIK "Dibutuhkan kerja sama antara dokter dan pasien," pungkas Debby. (Ikh)

#Tips Kesehatan #Kesehatan Mata
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Lifestyle
Parents, Kenali Penyebab Mata Merah pada Anak
Kondisi mata merah ditandai dengan memerahnya bagian berwarna putih pada bola mata.
Dwi Astarini - Sabtu, 24 Mei 2025
Parents, Kenali Penyebab Mata Merah pada Anak
Lifestyle
Air Kelapa Lebih dari Sekadar Segar! Ini Manfaatnya yang Vital untuk Ibu Hamil dan Pembentukan Air Ketuban
Dokter Dara menyarankan bahwa konsumsi rutin air kelapa diperbolehkan karena manfaat positifnya yang kaya antioksidan dan elektrolit
Angga Yudha Pratama - Senin, 21 April 2025
Air Kelapa Lebih dari Sekadar Segar! Ini Manfaatnya yang Vital untuk Ibu Hamil dan Pembentukan Air Ketuban
Fun
Resolusi Kesehatan Zodiak di 2025: Sagitarius Rutin Olahraga, Capricorn Perlu Banyak Meditasi, dan Aquarius Perbaiki Pola Tidur
Sagitarius, Aquarius, dan Capricorn punya catan penting soal kesehatan saat memulai 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 03 Januari 2025
Resolusi Kesehatan Zodiak di 2025: Sagitarius Rutin Olahraga, Capricorn Perlu Banyak Meditasi, dan Aquarius Perbaiki Pola Tidur
Lifestyle
4 Penyebab Mata Gatal
Mengenali penyebab mata gatal menantukan penanganan yang tepat untuk keluhan ini.
Dwi Astarini - Rabu, 20 November 2024
4 Penyebab Mata Gatal
Fashion
Tanda Skin Barrier Kamu Rusak dan Cara Memperbaikinya
Sejumlah faktor bisa merusak skin barrier.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 06 November 2024
Tanda Skin Barrier Kamu Rusak dan Cara Memperbaikinya
Lifestyle
Hindari Kebutaan, Tangani Mata Silinder dengan Tepat
Astigmatisme tidak dapat disepelekan sebab gangguan refraksi termasuk mata silinder dapat menyebabkan kebutaan.
Dwi Astarini - Jumat, 25 Oktober 2024
 Hindari Kebutaan, Tangani Mata Silinder dengan Tepat
Lifestyle
Cegah Kebutaan, Dokter Anjurkan Tangani Mata Malas Anak
Dokter menganjurkan tangani mata malas anak sejak dini. Penyakit ini umumnya dialami oleh orang dewasa berusia 20-70 tahun, yang tidak diobati saat masih anak-anak.
Soffi Amira - Kamis, 10 Oktober 2024
Cegah Kebutaan, Dokter Anjurkan Tangani Mata Malas Anak
Lifestyle
Mengapa IShowSpeed Selalu Energik saat Streaming? ini Jawabannya
Mengapa IShowSpeed selalu energik saat streaming? Mungkin beberapa tips ini bisa menjadi jawabannya.
Soffi Amira - Sabtu, 21 September 2024
Mengapa IShowSpeed Selalu Energik saat Streaming? ini Jawabannya
Lifestyle
2 Tindakan Tangani Retina Mata Sobek
Semakin dini retina mata sobek ditangani dengan tepat, semakin mencegah risiko memburuknya penglihatan atau bahkan risiko kebutaan.
Dwi Astarini - Jumat, 16 Agustus 2024
2 Tindakan Tangani Retina Mata Sobek
Lifestyle
Waspadai Kemunculan Floaters, Bisa Jadi Gejala Retina Mata Sobek
Floaters adalah gangguan pada penglihatan yang menyerupai benda kecil seperti titik hitam, garis, ada bayangan yang seakan ‘mengambang’ saat melihat suatu objek.
Dwi Astarini - Jumat, 16 Agustus 2024
Waspadai Kemunculan Floaters, Bisa Jadi Gejala Retina Mata Sobek
Bagikan