DPR Desak Pemerintah Jelaskan Status Kedaruratan COVID-19


Ilustrasi - (Foto: Pixabay/fernandozhiminaicela)
MerahPutih.com - Angka penyebaran COVID-19 kembali meningkat. Bahkan, angkanya menembus 2 ribuan kasus per hari.
Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah untuk kembali mengantisipasi bahaya COVID-19.
Penjelasan dari pemerintah, sebutnya, diperlukan untuk memberi ketenangan kepada masyarakat.
Baca Juga:
Kemenkes Minta Masyarakat Waspadai Penambahan Kasus COVID-19
“Dengan peningkatan kasus, masyarakat perlu memahami seberapa bahaya kondisi COVID-19 saat ini. Karena, sebagian masyakat menganggapnya sekarang hanya seperti flu biasa,” terang Puan di Jakarta, Jumat (5/5).
Ketua DPP PDIP ini menilai, tindakan preventif jauh lebih baik dilakukan ketimbang mengobati.
"Pemerintah perlu mengumumkan apakah kondisi COVID-19 saat ini masuk dalam kondisi gawat atau tidak," kata dia.
Puan ingin penjelasan tersebut disampaikan secara tegas sekaligus komprehensif yang mencakup tingkat risiko dan bahaya COVID-19.
Harapannya, masyarakat bisa memperkirakan perilaku dan sikap sehari-hari yang perlu dilakukan untuk menghindari potensi COVID-19.
“Dengan kepastian dari pemerintah, masyarakat dapat memahami tingkat bahaya kondisi COVID-19 saat ini karena ini berpengaruh terhadap aktivitas sehari-hari masyarakat yang juga akan berdampak terhadap dunia perekonomian,” paparnya.
Baca Juga:
Ketahui Strain Baru COVID-19 Arcturus
Dia mengatakan, euforia berlebihan akan berbahaya karena dapat membuat lengah.
"Jika di tempat keramaian, sebisa mungkin gunakan masker karena penggunaannya masih cukup efektif untuk mencegah penularan virus,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Puan kembali mengajak masyarakat melengkapi vaksin booster COVID -19 guna mengurangi potensi risiko dampak virus.
Apalagi, saat ini pemerintah juga tengah menambah jenis vaksinasi booster buatan dalam negeri bernama Indovac, yang mana dinilai mampu memproteksi dari COVID-19, khususnya sub varian Arcturus.
"Tidak perlu khawatir yang berlebihan karena infrastruktur kesehatan kita untuk melawan COVID-19 juga sudah lebih siap,” sambungnya.
Sebagai informasi terkini, penambahan kasus COVID-19 pada awal bulan Mei 2023 mencapai 2.647 kasus dalam sehari di mana kasus aktif telah menyentuh angka 14.205.
Kenaikan kasus tersebut tertinggi dalam 10 bulan terakhir dan dipengaruhi oleh positivity rate yang meningkat menjadi 14,76 persen. (Knu)
Baca Juga:
COVID-19 Bisa Dideteksi lewat Penciuman Anjing
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
