Rambut Organ Intim Jangan Dicukur Habis


jangan mencukur habis rambut pada organ intim (Foto: pixabay/hairdresserooo)
MENJAGA kebersihan organ intim sangat penting. Kamu perlu mencukur rambut organ intim agar selalu terlihat higienis. Namun, jangan pernah mencukurnya habis, karena rambut organ intim bermanfaat untuk kesehatan.
Dokter Spesialis obstetri dan ginekologi dr. Tofan Widya Utami, Sp.OG (K) menyarankan jangan mencukur habis rambut pada organ intim, khususnya untuk perempuan agar terhindar dari masalah.
"Rambut (di area organ intim) jangan dikerok, di-waxing supaya bersih kayak bayi, tetapi secara baik gunting sisakan 0,5 cm," jelas dr. Tofan seperti yang dikutip dari laman Antara.
Baca Juga:
Pentingnya Penyerapan Kalsium yang Optimal Bagi Kesehatan Tulang
Tofan menjelaskan hal tersebut dilakukan demi menghindari timbulnya gatal ketika rambut baru tumbuh. Rasa gatal tersebut terkadang memicu seseorang untuk menggaruk, padahal dia belum mencuci tangannya.

Seperti yang dikutip dari Medical News Today dan Healthline, menggaruk area yang gatal justru bisa memperburuk rasa gatal, lantaran dianggap mengiritasi ujung saraf pada area yang kamu garuk.
Rambut pada organ intim memiliki beberapa manfaat perlindungan, seperti mencegah kotoran memasuki organ intim, yakni berfungsi sebagai semacam bantalan untuk melindungi terhadap gesekan ketika berhubungan intim, serta penutup untuk menjaga organ tetap hangat.
Baca Juga:
Selain tentang rambut, Dokter Tofan pun menyarankan masyarakat untuk menjaga kebersihan organ intim. Khusus untuk perempuan, area vulva termasuk yang boleh dibersihkan dengan menggunakan air serta sabun, namun tidak dilakukan setiap hari.
"Vulva harus cucinya pakai sabun, jangan air saja. Tetapi tidak dilakukan setiap hari, setiap saat. Justru kalau kita melakukannya setiap saat atau rutin, itu menyebabkan inflamasi atau radang vulvitis (radang di vulva)," jelas Tofan.

Kemudian, Tofan juga mengingatkan cara membersihkan organ intim dari depan ke belakang dan bukan dari belakang ke depan. Tofan menyarankan penggunaan bidet yang arahnya dari depan ke belakang.
"Saya kok enggak setuju ya dengan (bidet) yang disiram dari belakang, itu akan memicu satu percikan, mikroorganisme patogen, dari anus ke depan. Padahal kita mengajarkan, bagaimana cara membasuh organ genital eksternal kita dari depan ke belakang," tutupnya. (ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
