Wisata

Destinasi Wisata Ini Sudah Menerapkan Pembatasan

P Suryo RP Suryo R - Sabtu, 09 November 2019
Destinasi Wisata Ini Sudah Menerapkan Pembatasan

Beberapa destinasi wisata sudah memberikan pembatasannya jumlah pelancongnya. (Foto: Unsplash/Alicia Steels)

Ukuran:
14
Audio:

BEBERAPA destinasi wisata tak lagi mengharapka jumlah wisata dalam jumlah banyak. Mereka kemudian membatasi jumlah kunjungan wisatawan sampai pembatasan waktu menikmati destinasi wisata.

Laman 24/7 Wall St, menuliskan bahwa sudah terjadi pembatasan di berbagai destinasi wisata populer. Ada berbagai alasan melakukan pembatasan ini, salah satunya adalah masalah lingkungan.


Baca Juga:

Ketika Lightsaber Mewarnai Kabuki


Baja, Meksiko

wisata
Baja mempajaki langsung wisatawannya. (Foto: Pixabay/James Hillls)

Menurut Associated Press, di kawasan resor Cabo San Lucas dan La Paz, untuk menekan jumlah wisatawan pemerintah lokal menerapkan pajak langsung pada turis yang dibayarkan di bandara kedatangan. Para wisatawan ini harus membayar pajak sebesar USD18,5 atau setara dengan Rp260 ribu, yang diberlakukan mulai 9 November.

Pajak tersebut juga digunakan oleh pemerinbtah untuk infrastruktur dan membantu masyarakat miskin. Kemiskinan sebenarnya tak seberapa jauh dari kawasan wisata tersebut. Resor-resor itu sering dikritik karena tidak banyak membantu masyarakat miskin di sekitarnya.

Sementara kota-kota lain di Meksiko mengenakan pajak wisatawan tidak langsung lewat biaya hotel atau bandara.


Gua Mogao, Tiongkok

wisata
Hanya 6 ribu wisatawan yang diizinkan ke Gua Mogao. (Foto: instagram@utazasmania)

Gua Mogao yang berusia 1.600 tahun dikenal karena seni Buddha dan situs UNESCO pertama di Cina. Gua Perpustakaan yang ditemukan di sana disebut sebagai penemuan budaya Oriental kuno terbesar di dunia. Jumlah maksimum pengunjung tiap harinya diizinkan hanya 6.000 pengunjung. Sementara selama musim berlibur, dibatasi hanya 10 ribu pengunjung setiap hari.


Taj Mahal, Agra, India

wisata
Taj Mahal Agra India, kamu hanya punya waktu 3 jam disini. (Foto: Pixabay/JungR)

Musoleum paling terkenal di dunia ini menyedot sekitar 8 juta pengunjung per tahun. Namun untuk menjaga situs sejarh ini pemerintah India membatasi waktu wisatawan yang tidak boleh lebih dari tiga jam. Ini menjaga agar Taj Mahal tidak padat, karena sebelumnya ada saja wisatawan yang menghabiskan waktu seharian di sana. Pada musim liburan destinasi wisata ini menerima sekitar 60 ribu wisatawan dalam sehari.


Baca Juga:

JHL Solitaire Hotel Sabet Penghargaan Exquisite Awards Kategori Hotel Baru Terbaik

Boracay, Filipina

wisata
Pulau ini ditutup untuk membersihkan sampah dan membenahi sistem pembuangan. (Foto: Pixabay/unho)

Pulau Boracay ditutup selama enam bulan untuk dibersihkan. Presiden Filipina pernah menggambarkannya sebagai ‘kolam limbah’, ini diakibatkan karena sistem pembuangan limbah yang tidak memadai. Pulau itu baru dibuka kembali pada Oktober 2018, namun pemerintah melakukan pembatasan. Saat ini pulau itu hanya boleh menerima sekitar 6.000 pengunjung per hari. Namun pada Oktober 2019 lalu sudah dibuka selebar-lebarnya tanpa batasan.

Antartika

wisata
Hanya boleh 100 orang yang mendarat. (Foto: Pixabay/4270613)


Jumlah wisatawan di Antartika menurut catatan tahun 2017/18 mengalami kenaikan sampai 52 ribu. Saat ini kapal berkapasitas 500 orang tidak boleh masuk ke periairan Antartika. Maksimal jumlah pengunjung yang diizinkan ke darat untuk melihat pemandangan dan satwa liar adalah 100 orang. Menurut Asosiasi Internasional Operator Tur Antartika, semua kegiatan pengunjung, diperlukan izin dari pihak otoritas setempat.

Machu Picchu

wisata
Machu Picchu yang sangat membatasi jumlah pelancongnya. (Foto: Pixabay/4758892)

Sekitar 3.800 orang mengunjungi benteng Inca kuno setiap hari. Pemberlakuan batas kunjungan dimulai pada tahun 2017. Machu Picchu, yang terletak hampir 8.000 kaki di atas permukaan laut, mewajibkan para turis pergi pada waktu tertentu dan tidak boleh kembali lagi. Selain itu, semua pengunjung harus datang didampingi pemandu wisata resmi yang asal Machu Picchu atau pemandu wisata berlisensi, dan satu grup tidak boleh lebih dari 16 orang. (lgi)

Baca Juga:

Dekat Bandara, Ini Tempat Wisata Keren di Belitung

#Wisata
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Travel
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'
'KPop Demon Hunters' telah menjadi panduan tidak resmi bagi wisatawan asing.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'
Travel
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman
Pulau ini meluncurkan pengumuman etika multibahasa pertama di Korea.
Dwi Astarini - Kamis, 21 Agustus 2025
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman
Indonesia
PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, berencana membuka Ragunan hingga malam hari. Namun, hal itu langsung ditolak keras oleh fraksi PSI DPRD DKI Jakarta.
Soffi Amira - Rabu, 20 Agustus 2025
PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas
Indonesia
Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan
Pulau kecil hasil reklamasi di perairan Gili Gede, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat terancam disegel pemerintah daerah setempat.
Wisnu Cipto - Selasa, 05 Agustus 2025
Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan
Indonesia
Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur
Gunung Tambora merupakan satu-satunya balai taman nasional terlengkap di Indonesia
Wisnu Cipto - Kamis, 31 Juli 2025
Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur
Travel
Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat
Sanksi internasional yang ketat untuk mengekang program senjata Korea Utara telah membuat negara tersebut kekurangan devisa.
Dwi Astarini - Jumat, 25 Juli 2025
Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat
Indonesia
Tidak Perlu Ribet Isi Berbagai Aplikasi Pulang Dari Luar Negeri, Tinggal Isi ALL Indonesia
Data yang diintegrasikan antara lain dalam hal keimigrasian, bea dan cukai, kesehatan, hingga karantina yang sebelumnya diisi oleh penumpang secara terpisah.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 24 Juli 2025
Tidak Perlu Ribet Isi Berbagai Aplikasi Pulang Dari Luar Negeri, Tinggal Isi ALL Indonesia
Indonesia
Dibekali Kemampuan Bahasa Asing, Personel Satpol PP DKI Jakarta Dikerahkan ke Kawasan Wisata dan Hiburan
Satpol PP Pariwisata bukanlah pembentukan unit baru, melainkan penugasan khusus bagi personel yang sudah ada.
Frengky Aruan - Kamis, 24 Juli 2025
Dibekali Kemampuan Bahasa Asing, Personel Satpol PP DKI Jakarta Dikerahkan ke Kawasan Wisata dan Hiburan
Fun
Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi
Jakarta Premium Outlets tidak hanya menjadi surga belanja bagi para pencinta fashion, tetapi juga memperkuat citra Indonesia sebagai destinasi belanja kelas dunia.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi
Travel
Gubernur Jabar KDM Minta Teras Cihampelas Dibongkar, ini nih Sejarah Pembangunannya
Bangunan Teras Cihampelas terhitung sudah ada selama hampir 1 dekade.
Dwi Astarini - Sabtu, 05 Juli 2025
Gubernur Jabar KDM Minta Teras Cihampelas Dibongkar, ini nih Sejarah Pembangunannya
Bagikan