Debat Pertama Kurang Greget, KPU Wacanakan Ubah Format Debat Capres-Cawapres


Ketua KPU Arief Budiman bersama Bima Aria dan Priyo Budi Santoso (Foto: kpu.go.id)
MerahPutih.Com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) membuka wacana perubahan format debat capres/cawapres kedua yang akan digelar 17 Februari 2019 mendatang.
Hal itu dikatakan Ketua KPU Arief Budiman setelah menerima sejumlah kritikan dan masukan usai menggelar debat perdana, Kamis (17/1) kemarin.
Arief mengaku, perubahan format debat kemungkinan akan dibahas bersamaan dengan evaluasi debat perdana pada Senin (21/1) pekan depan.
Adapun beberapa wacana perubahan format debat diantaranya adalah soal bocoran kisi-kisi. Kata Arief, pada debat kedua dimungkinkan untuk meniadakan pemberian kisi-kisi kepada paslon.

"Banyak masukan, ada yang mengatakan great, good, bagus, gitu ya. Ada juga yang mengatakan, yaudahlah enggak usah diberikan kisi-kisi, terus macam-macamlah," kata Arief di Kantornya, Jumat (18/1).
Terkait hal itu, dia manyatakan semua masukan tersebut akan dibahas dan diputuskan pada rapat evaluasi mendatang.
Terpisah, Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga ikut menyaksikan debat perdana dari rumah dinasnya mengkritisi bocoran kisi-kisi yang diberikan kepada paslon.
Menurut dia, format pembagian kisi-kisi debat pilpres tampak seperti bimbingan belajar bagi siswa yang akan mengikuti ujian.
Seharusnya, menurut dia debat menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk menilai kompetensi capres-cawapres untuk dapat dipilih pada Pilpres 2019.
Jadi, bagaimana mungkin masyarakat dapat melihat kompetensi dan kemampuan capres/cawapres dalam menjawab atau menanggapi pertanyaan secara spontan jika kisi-kisi diberikan sebelumnya.
Padahal yang dibutuhkan dari seorang pemimpin itu salah satunya adalah bagaimana dia mampu menjawab persoalan dalam waktu yang cepat dan tepat.
"Ya soal yang dikasih 20, yang akan dipilih lima, jadi kayak bimbingan belajarlah gitu," ujarnya Jusuf Kalla.
Karenanya, dia menyarankan agar KPU kembali mempertimbangkan soal itu. Kalaupun akan diberikan kisi-kisi cukup mengarahkan saja.
"Jangan terlalu banyak bocoran soal. Bolehlah arahnya apa, tapi jangan terlalu (banyak bocoran) supaya lebih memberikan impact leadership," imbau Wapres JK.(Fdi)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Mau Berakhir Pekan ke Yogyakarta? Waspadai Guyuran Hujan Lebat
Bagikan
Berita Terkait
Ketua KPU Nilai Pemilu Terpisah Ideal, Singgung Kematian Petugas di 2019

KPU Minta Jeda Waktu Pilkada Jangan Sampai Bikin Panitia Pemilu 'Enggak Bisa Napas'

Eks Ketua KPU Jadi Saksi Sidang Hasto Hari Ini

KPU Tindaklanjuti Putusan MK Soal PSU di 24 Pilkada, Segera Koordinasi dengan Kemendagri

Diperiksa KPK Terkait Kasus Hasto, Eks Ketua KPU: Keterangan Saya Sama seperti 5 Tahun Lalu

DPR-KPU Sepakat Gelar Pilkada Ulang Jika Kotak Kosong Menang September 2025

Gandeng Garin Nugroho, KPU Hadirkan Film Drama Komedi 'Tepatilah Janji'

JK Tegaskan Dukungan Penuh Indonesia ke Palestina

DKPP Tak akan Panggil Para Komisione KPU di Dugaan Kasus Asusila Hasyim Asy'ari

Dilaporkan Atas Dugaan Asusila, Ketua KPU Berencana Lapor Balik
