COVID-19 Bertambah di Atas 10 Ribu, Puncak Kasus Diprediksi Akhir Februari
Ilustrasi - Vaksinasi COVID-19 booster di Kota Tangerang. (Foto: MP/Dicke Prasetia)
MerahPutih.com - Kasus positif COVID-19 di tanah air kembali bertambah.
Tercatat pada Senin, 31 Januari 2022, bertambah 10.185 kasus. Angka ini turun dibanding kemarin sebanyak 12.422 kasus.
Akumulasi positif COVID-19 saat ini lebih dari 4,2 juta kasus atau sebanyak 4.353.370 kasus.
Baca Juga:
Anak Muda Jadi Penyumbang Terbanyak Kasus COVID-19 di Jakarta
Jumlah ini merupakan hasil tracing melalui pemeriksaan sebanyak 316.050 spesimen yang dilakukan dengan metode real time polymerase chain reaction (PCR) dan tes cepat molekuler (TCM).
Selain itu, jumlah pasien yang sembuh dari COVID-19 pada hari ini tercatat 3.290 orang, sehingga total sebanyak 4.140.454 orang sembuh.
Sementara jumlah yang meninggal kembali bertambah 17 orang. Total meninggal menjadi 144.320 orang.
Puncak penyebaran virus corona varian Omicron di Indonesia diprediksi terjadi akhir Februari 2022.
Pada saat itu, pemerintah memperkirakan jumlah kasus aktif bisa mencapai tiga kali lebih tinggi dari puncak penularan varian Delta yang mencapai sekitar 57 ribu kasus per hari.
Baca Juga:
Gelombang Ketiga COVID-19, RSDC Wisma Atlet Rekrut Ratusan Tenaga Medis
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, prediksi itu melihat dari lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi di sejumlah negara.
Menurut dia, oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tetap hati-hati dan tidak kaget ketika puncak kasus Omicron terjadi di Indonesia.
"Jadi kalau kita puncaknya dulu pernah 57 ribu kasus per hari, kita mesti siap-siap, hati-hati, waspada, tidak perlu kaget, kalau melihat di negara-negara lain, itu bisa 2-3 kali di atas puncak Delta," kata Budi.
"Kita masih belum tahu berapa puncaknya di Indonesia, yang perkiraan kami akan terjadi di Februari," imbuhnya.
Budi meminta seluruh masyarakat untuk tetap mewaspadai penularan virus corona varian Omicron di Indonesia.
Ia juga meminta agar seluruh pihak tidak jemawa dengan kondisi saat ini.
Masyarakat juga diminta untuk mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan serta kembali meningkatkan kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan.
"Melihat kasus seperti ini, ada banyak ketidakpastian, lebih baik hati-hati, waspada, tidak usah jemawa, jalani prokes, hindari kerumunan, karena kemungkinan kasus akan naik sampai akhir bulan," papar Budi. (Knu)
Baca Juga:
BOR RS COVID-19 Jakarta Capai 56 Persen, Wagub DKI: Jangan Remehkan COVID-19
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin