Cerita Warga Surabaya Sehari 3 Kali Antre Buat Isi Tabung Oksigen
Pengumunan oksigen habis. (Foto:MP/ Andika Eldon)
MerahPutih.com - Permintaan oksigen terus meningkat di Surabaya, Jawa Timur, terutama untuk para pasien COVID-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah. Salah satu gerai berada di sekitar Bratang Surabaya yang melayani isi ulang oksigen mulai pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB.
Setiap isi ulang oksigen di Surabaya, untuk 1 m3 seharga Rp38.500. Untuk 2 m3 seharga Rp44.000, dan untuk 6 m3 seharga Rp 66.000. Kendati melewati jam 16.00 sore, gerai tersebut masih melayani pembeli dan bahkan dipenuhi titipan tabung oksigen untuk diambil esok harinya.
Baca Juga:
3 Strategi Pemerintah Penuhi Kebutuhan Oksigen
"Kasihan sekali melihat banyak orang yang cari oksigen, apalagi virus COVID-19 ini penularannya tinggi di Surabaya. Ya gimana lagi kami tetap layani meski sudah mau tutup. Ada juga yang mau menitipkan tabungnya. Dan besok baru bisa diambil,” tutur Dwi karyawan gerai tersebut.
Bahkan, di daerah lain seperti di kawasan Jl. Gubeng Kertajaya, ada gerai hingga pukul 15.00 masih nampak antrean. Ada puluhan tabung oksigen berjajar untuk antre pengisian menunggu berjam-jam.
Elina, warga Pucang Surabaya mengaku antre membeli oksigen untuk salah satu keluarganya yang tengah isolasi mandiri di rumah. Bahkan, ia mengalami sehari bisa tiga kali mengisi tabung ukuran 1 m3.
"Ya saya harus rela antre, untuk mengisi oksigen ini sampai tiga kali dalam sehari. Untuk sekali pengisian tabung kecil (1 m3) di sini harganya Rp 35 ribu. Yah tinggal dikalikan sajalah berapa biaya tiap hari yang dikeluarkan,” tandas Elina.
Gegara Listrik Padam, Jateng Kehilangan Cadangan Oksigen 60 Ton
Sementara itu, pihak Polrestabes Surabaya terus mengawasi distributor, pengecer dan rumah sakit. Kelangkaan ini didominasi permintaan yang tinggi bukan penimbunan.
"Kelangkaan ini terjadi lebih ke permintaan tinggi saja. Nggak, tidak ada penimbunan atau harga di atas batas yang ditetapkan pemerintah,” tutur Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Oki Ahadian.
Pihaknya memastikan melakukan pengawasan ketat. Hingga tingkat Polsek lditerjunkan untuk memonitor aktifitas pengecer apotek hingga pengecer oksigen. (Andika Eldon/ Jawa Timur)
Baca Juga:
Gegara Listrik Padam, Jateng Kehilangan Cadangan Oksigen 60 Ton
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin