Butuh Inovasi Out of The Box untuk Pulihkan Pariwisata


Beberapa tempat wisata sudah dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan. (Foto: Unsplash/Harry Kessell)
BEBERAPA tempat wisata sudah diperbolehkan dibuka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Ini merupakan satu langkah lebih maju dibandingkan sebelumnya yang merasakan dampak begitu besar. Namun Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menilai, dibutuhkan inovasi yang berbeda dan sesuai tren masa kini untuk memulihkan semuanya.
“Potensi pariwisata Indonesia sangat besar dengan invoasi dan penerapan teknologi, ke depannya akan menumbuhkan ekosistem digital yang saya harap dapat membuka segala potensi pariwisata Indonesia,” ujar Koordinator Tata Kelola Ekonomi Digital II Kemenparekraf, Muhamad Tidar Hetsaputra mengutip ANTARA.
Menurutnya, dibutuhkan inovasi yang out of the box dalam membantu wisatawan agar dapat berwisata dengna aman, nyaman, dan berkualitas. Dengan demikian, para wisatawan dapat mengeluarkan uang mereka di tempat-tempat tujuan wisata yang pada akhirnya dapat mendorong perputaran roda ekonomi para pelaku industri wisata.
Tidar menyebut bahwa pariwisata merupakan salah satu sektor yang memiliki multiplier effect terbesar dalam roda perekonomian Indonesia.
Baca juga:
Berminat Masuk Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata? Cek Website Ini

“Dan sangatlah penting agar kemajuan pariwisata juga sejalan luru dengan peningkatan ekonomi daerah, karena industri pariwisata berkaitan dengan berbagai subsektor mulai dari transportasi, akomodasi, hingga UMKM,” Tidar.
Sejumlah inovasi ot of the box tadi sebenarnya sudah dilakukan oleh perusahaan-perusahaan rintisan, salah satinya Kemanayo.
Platform berbasis website dan aplikasi mobile ini menyediakan produk berupa berbagai macam rencana perjalanan dengan panduan travel, built-in digital map, serta rekomendasi dari travel contributor mengenai apa saja yang seru dan wajib dilakukan.
Baca juga:
Sumatera Selatan Jadikan Pariwisata sebagai Program Unggulan

Semakin banyak tempat yang masuk Kemanayo, semakin banyak kontributor, saya pikir semakin bagus. Kami juga punya program namanya desa wisata. Kalau misalnya nanti bisa ada kontributor yang bisa mengulas desa wisata, tentunya dengan senang hati kami Kemenparekraf mendukung,” ujar Tidar.
Direktur Kemanayo Rizal Azhar mengatakan pihaknya secara rutin mengadakan kolaborasi dengan berbagai bisnis lokal di berbagai daerah.
“Kemanayo selalu berusaha melibatkan sebanyak mungkin peran masyarakat lokal serta UMKM dan berkolaborasi dengan pemerintah pusat maupun daerah. Selain bertujuan agar dapat meningkatkan potensi pariwisata lokal, kami harap juga semakin membuka kesempatan bagi para pelaku usaha dalam mempromosikan usahanya,” tutup Rizal. (and)
Baca juga:
Bangkitkan kembali Pariwisata Indonesia, Travel Trip Buka Layanan Perjalanan
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
MBG Jadi 'Senjata Rahasia' Pemerintah untuk Tarik Wisatawan, Sampai Bikin Dunia Kagum dan Geleng-Geleng Kepala

DPR Desak Pemerintah Kembangkan Wisata Budaya Berbasis Desa

Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi

4 Pariwisata Bahari di Pulau Enggano, Wajib Masuk Bucket List Traveling

Perang Timur Tengah Meledak, Indonesia Justru Panen Turis? Begini Strategi Kemenparekraf

12 Destinasi di Jakarta Pilihan Kemenparekraf untuk Libur Sekolah Juni-Juli 2025, Anak Auto Cerdas dan Happy!

Polemik Tambang Tak Goyahkan Raja Ampat, Pariwisata Tetap Aman dan Berkelas Dunia

Industri Hotel Merana di Libur Panjang, DPR Ingin Pemerintah Lakukan Hal Ini

Pengembangan Pariwisata Berbasis Minat, Respon Indonesia terhadap Tantangan Ekonomi Global

Jangan Panik! Tarif Trump Justru Buka Pintu Emas Pariwisata Lokal Jadi Tulang Punggung Negeri
